Soal Dugaan Mafia Pengaturan Skor di Liga 1, Robert Alberts Sebut PSM Makassar Seharusnya Juara
Soal Dugaan Mafia Pengaturan Skor di Liga 1, Robert Alberts Sebut PSM Makassar Seharusnya Juara
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Arif Fuddin Usman
Soal Dugaan Mafia Pengaturan Skor di Liga 1, Robert Alberts Sebut PSM Makassar Seharusnya Juara
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Pelatih PSM Makassar Robert Alberts yang kini di Kuala Lumpur, Malaysia, kembali memberi komentar soal pengungkapan dugaan pengaturan skor di Liga 1 Indonesia.
Pada postingan kedua ini, Robert Alberts yang tiga musim melatih PSM Makassar itu memposting video berdurasi 60 detik.
Coach Robert Alberts berkomentar soal isu besar di persepakbolaan Indonesia. Namun bukan hanya Indonesia sebenarnya, di Asia Tenggara.
Baca: 2 Pemain PSM Dipanggil Timnas! M Rahmat dan Rizky Pellu Dapat Doa dan Wejangan dari AGH Sanusi Baco
Baca: Hasil Serie A Liga Italia- AC Milan vs Empoli dan AS Roma vs Bologna, Perebutan Peringkat Keempat
Bahkan pada komentarnya ini, Robert Alberts yang mundur dengan alasan kesehatan itu, mengatakan PSM seharusnya paling tidak juara di salah satu musim dalam 2 tahun terakhir.
Berikut ini kutipan dari status Instagram Robert yang tribun-timur.com telah meminta izin untuk menuliskannya:
“Selamat Sore. Robert Alberts di sini, bicara langsung dari Kuala Lumpur
Dan tentu saja, isu besar di persepakbolaan Indonesia
Namun bukan hanya Indonesia sebenarnya, di Asia Tenggara juga saat ini.
Isu itu adalah hasil dari investigasi yang dipimpin Bigjen Krishna Murti
Soal pengaturan skor yang cukup kentara yang terjadi di Indonesia.
Selama 2 tahun terakhir dan bahkan sebelum itu.
Baca: Satgas Antimafia Bola Getol Bongkar Pengaturan Skor, Robert: Bagus Sekali! CEO PSM Serahkan ke PSSI
Baca: Ada Aksi Captain America vs Ganti Presiden, Saat 15 Camat se-Makassar Diperiksa Bawaslu Sulsel
Saya sebagai pelatih PSM Makassar dalam 2 tahun belakangan ini sudah sering bersuara tentang hal ini.
Setiap kali saya mengutarakan sesuatu terkait hal ini, saya dihukum oleh PSSI.
Nah sekarang, semua orang bisa melihat semua hasilnya.
PSM Makassar seharusnya paling tidak juara di salah satu musim dalam 2 tahun belakangan ini.
Dan saya berharap keadilan akan ditegakkan, dan sepakbola Indonesia bisa maju mulai dari sekaran dan ke depannya.
Seperti biasa, saya akan mengucapkan. Bagussssss.”
Dinilai Terlalu Vokal
Dari status Instagram sebelumnya, Rabu (21/2/2019), Robert Alberts juga mengaku sering mendapat hukuman dari PSSI karena persoalan terlalu vokal soal pengaturan skor atau match fixing.
"Saya lumayan menyuarakan soal ini dan dihukum oleh PSSI beberapa kali karena saya terlalu vocal..ayo bersama sama membangun, tatatan yang bersih di sepakbola Indonesia. Baggusssssssss," tulisnya lagi.
Baca: Terlalu Vokal Soal Pengaturan Skor, Mantan Pelatih PSM Makassar Robert Alberts Mengaku Dihukum PSSI
Baca: Hadapi Home United di Piala AFC 2019, Inilah 26 Pemain PSM Makassar yang Ikut ke Singapura
Soal status Robert Alberts terkait vokal atas dugaan pengaturan skor, kerap dihubungkan juga yang jadi salah satu alasannya mundur dari PSM Makassar.
Putusan Robert Alberts untuk mundur dari PSM Makassar di awal tahun 2019, disebut-sebut bukan murni karena alasan kesehatannya.
Pada Liga 1 musim 2018 lalu, Robert Alberts memang dikenal sangat kritis akan putusan-putusan wasit yang dinilainya janggal.
Termasuk wasit-wasit yang memimpin pertandingan PSM melawan klub-klub Liga 1.
Paling vokal saat PSM tandang ke Samarinda, Kalimantan Timur, saat menghadapi Pusamania Borneo FC.
Pemain PSM menjadi bulan-bulanan akan pelanggaran kasar pemain Borneo FC, paling keras dialami Wiljan Pluim dan Guy Junior.
Tapi wasit yang memimpin pertandingan itu seolah tak peduli, hingga kartu kuning pun tak keluar dari sakunya.
Baca: Ini Bocoran Film Avengers: Endgame! Pemeran Spiderman Lagi-lagi Keceplosan Tema Film Marvel Ini
Baca: Skutik Sangar Asal Italia Ini Bakal Diproduksi Massal dan Dijual di Indonesia! Lihat Foto-fotonya
Padahal jelas-jelas dari tayangan ulang dalam video, ada pelanggaran keras menjurus kasar dari pemain Pusamania Borneo FC.
Pelatih PSM pada saat itu, Robert Alberts pun memposting video pelanggaran keras tersebut.
Tindakan Robert Alberts itulah, boleh jadi dinilai pihak PSSI sebagai pelatih yang vokal terkait dugaan pengaturan skor.
Jadikan Penyemangat
Sementara itu, CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin pada pun mengapresiasi pernyataan Krishna tersebut.
Bahkan saat mengunggah pernyataan di akun Instagramnya, hal tersebut disukai atau memberi tanda ‘like’ hampir 80 ribu.
Follow juga akun instagram tribun-timur.com:
Saat ditemui tribun-timur di sela-sela perayaan HUT ke-46 Bosowa, Jumat (22/2/2019), Munafri Arifuddin, menjadikan hal itu sebagai penyemangat.
Apalagi PSM bakal tanding di penyisihan grup Grup H AFC Cup 2019 melawan tuan rumah Hume United, Singapura, 27 Februari mendatang.
“Ini kami jadikan sebagai motivasi jelang pertandingan di ajang AFC Cup, maupun kompetisi Liga 1 2019 nantinya,” ujar Munafri.
Baca: Satgas Antimafia Bola Getol Bongkar Pengaturan Skor, Robert: Bagus Sekali! CEO PSM Serahkan ke PSSI
Baca: Krishna Murti Akui PSM Pelit ke Wasit! CEO PSM Bicara Gelar, Jakmania Siap Kembalikan Trofi Juara
Tak sedikit pihak menilai PSM lebih pantas menyandang gelar juara Liga 1 2018 ketimbang Persija Jakarta.
Terkait hal ini, Appi enggan berandai-andai. “Kami menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI untuk itu,” pungkasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Wahyu Susanto