Warga Tompobulu Dimintai Rp 4 Juta saat Akan Pasang KWH, PLN: Penipu Itu
Pelaku diduga merupakan seorang Caleg, SY. Saat itu SY datang dan menawarkan pemasangan tersebut. Syaratnya, warga harus bayar Rp 4 juta.
Penulis: Ansar | Editor: Nurul Adha Islamiah
TRIBUN MAROS.COM, TOMPOBULU - Sejumlah warga Tompobulu, dimintai uang hingga Rp 4 juta, saat akan memasang meteran Kwh di rumahnya. Warga dimintai uang oleh pelaku pada November 2018 lalu.
Pelaku diduga merupakan seorang Caleg, SY. Saat itu SY datang dan menawarkan pemasangan tersebut. Syaratnya, warga harus bayar Rp 4 juta.
Permintaan uang pemasangan meteran Kwh baru tersebut ditanggapi oleh Manajer PLN Rayon Maros, Dien Madika, Jumat (22/2/2019).
Baca: Cegah Tindakan Kriminal Anak, Kades Tenringangkae Maros Kumpul Warga
Dien mengatakan, untuk melakukan pemasangan meteran di rumah warga, harus melalui mekanisme atau prosedur.
Untuk menjadi pelanggan PLN syaratnya, konsumen harus membayar Biaya Penyambungan (BP).
"Pertama, pelanggan harus bayar BP. Setelah itu, kami melakukan pemasangan Kwh. Rampung dalam waktu paling lama lima hari, setelah pembayaran," katanya.
BP tersebut, merupalan biaya diluar dari biaya instalasi dan Sertifikat Layak Operasional (SLO). PLN hanya memiliki kewenangan sampai di meteran saja.
"Pelayanan kami hanya sampai pemasangan kwh. Bukan hanya biaya penyambungan saja yang harus dibayar, tapi ada instalasi dan SLO-nya," kata Dien.
Dien mengimbau kepada warga yang hendak menjadi pelanggan PLN, supaya mengikuti prosedur.
Warga tidak boleh percaya pada pihak luar yang menjanjikan akan melakukan pemasangan.
"Warga harus tahu prosedurnya. Kalau ada yang janji akan pasangkan listrik jangan percaya. Bisa jadi itu hanya penipuan. Itu diluar tanggungjawab kami," katanya.
Laporan Wartawan TribunMaros.com, @anchakaumanshar
Baca: Marion Jola Akhirnya Respon soal Kritikan Buka Jaket di Hadapan Siswa, Tak Sangka Viral di Medsos
Baca: Kronologi Pejabat Tembak Bocah karena Ambil Mangga yang Jatuh ke Jalan, Ngakunya Tembak Kucing
Baca: Berboncengan Pakai Motor Ninja, Pelajar SD dan SMP di Sorowako Meninggal Usai Tabrak Pelindung Jalan