Mengidap Aspergers Syndrome, Ananda Sukarlan Bagi Kisah Hidupnya Hingga Menjadi Pianis Ternama
Mengidap Aspergers Syndrome, Ananda Sukarlan Bagi Kisah Hidupnya Hingga Menjadi Pianis Ternama
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Arif Fuddin Usman
Mengidap Aspergers Syndrome, Ananda Sukarlan Bagi Kisah Hidupnya Hingga Menjadi Pianis Ternama
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang yang pernah pengidap Aspergers Syndrome atau salah satu gejala autisme, ternyata bisa menorehkan prestasi.
Tak hanya prestasi lokal, tapi prestasi yang mendunia atau level internasional.
Aspergers Syndrome adalah salah satu jenis autis di mana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya.
Baca: Terlalu Vokal Soal Pengaturan Skor, Mantan Pelatih PSM Makassar Robert Alberts Mengaku Dihukum PSSI
Baca: Pemerintah, Satgas Pangan, Petani dan Importir Sinergi Sukseskan Wajib Tanam Bawang Putih
Dan sosok mantan penyandang Aspergers Syndrome yang mampu menorehkan prestasi di dunia adalah pianis Ananda Sukarlan.
Hal tersebut diungkapkan saat menyambangi redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Jumat (22/2/2019).

"Saya pada tahun 90-an terdeteksi," katanya.
Walau begitu, Ananda Sukarlan menjelaskan kondisi itu tidak membuatnya menyerah. Justru malah lebih giat dan fokus mengembangkan hobinya di bidang musik.
"Berlatih terus, karena saya memang sukanya di bidang itu. Saya harus fokus pada satu atau dua bidang," katanya.
Sekolah Musik
Suatu waktu, ia ingin mengembangkan bidang musiknya tersebut dengan melanjutkan sekolah khusus mempelajari musik klasik.
Ananda mencoba peruntungan melalui jalur beasiswa.
Atas persetujuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan waktu itu, Fuad Hasan, Ananda kemudian terpilih menjadi satu-satunya mahasiswa Indonesia yang lulus dalam seleksi beasiswa tersebut.
Baca: Jadwal Main PSM Makassar di AFC Cup dan Piala Presiden 2019 Berdekatan! PSSI Lakukan Hal Ini
Baca: Jelang Hadapi Home United, Striker PSM Makassar Ferdinand Sinaga: Persiapkan Mental Bertanding!
Pada tahun 1985, lewat beasiswa ia kemudian berkuliah di Royal Conservatory in The Hague, Belanda.
Kesempatan untuk berkuliah dan mendalami musik, tidak disia-siakan begitu saja oleh Ananda.
Ia kerap mengasah kemampuannya dan mengikuti kompetisi-kompetisi bersama musisi lainnya.
Dengan segala keterbatasannya, Ananda Sukarlan semakin fokus mendalami bidangnya dalam musik klasik.
Alhasil, dapat ia buktikan dengan julukan maestro pianis serta komponis yang di sematkan kepadanya.
"Saya hanya ingin bilang jangan pernah malu menjadi anak autis, bahkan orang-orang seperti itulah yang bisa jauh lebih hebat," katanya.
Ajang Internasional
Beberapa karyanya kerap ditampilkan dalam ajang Internasional.
Meski tinggal di Spanyol, Ananda selalu kembali ke Indonesia untuk memenuhi permintaan sejumlah relasi dan menjadi pembicara di kampus-kampus ternama.
Baca: VIDEO SYL Bareng 15 Camat Beri Dukungan ke Capres, Penjelasan SYL: Selfi-selfi ji Itu Camat Kodong!
Baca: TRIBUNWIKI: Video 15 Camat di Makassar Beri Dukungan Capres, Ini 7 Larangan yang Dilanggar ASN
Kisah perjalanan Ananda Sukarlan akan dibukukan oleh penulis Meicky S Panggabean dengan judul "A.S".
Judul tersebut bisa berarti singkatan nama Ananda Sukarlan atau Asperger's Syndrom yang akan dilaunching pada April 2019 mendatang. (*)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Follow juga akun instagram tribun-timur.com:
*