Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bawaslu Mamasa Gelar Diskusi Publik Pengawasan Partisipatif Pemilu

Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Mamasa menggelar diskusi publik pengawasan partisipatif pemilu tahun 2019.

Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Munawwarah Ahmad
semuel mesakaraeng
Ketua Bawaslu Provinsi Sulbar saat membuka diskusi publik yang dihadiri sejumlah unsur masyarakat di Aula Hotel Matana 2, Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kamis (2122019). 

TRIBUNMAMASA.COM, MAMASA - Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Mamasa menggelar diskusi publik pengawasan partisipatif pemilu tahun 2019.

Diskusi digelar di Hotel Matana 2, di Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Kamis (21/2/2019).

Hadir pada diskusi ini, perwakilan mahasiswa STT Mamasa, GMKI Cabang Mamasa, Sejumlah Penguru LSM Laki dan Tokoh Pemuda sebagai peserta diakusi.

Hadirpula Ketua Bawaslu Sulbar, Sulfan Sulo dan Jeiry Sumampo, Sekretaris Komite Pemantau Pemilu Indonesia (TEPI), sebagai narasumber.

Ketua Bawaslu Mamasa, Rustam Pasiduru mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya peningkatan pengawasan partisipatif masyarakat terhadap penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2019.

Menurut Rustam, Bangsa Indoneaia menganut sitem demokrasi, setiap 5 tahun dilakukan proses pemilu untuk mencari pemimpin, baik presiden, DPRRI, DPD dan DPRD Provinsi dan Kabupaten.

"Yang hadir saat ini merupakan representasi, untuk mendiskusikan seperti apa pemilu 2019 ini," ungkap Rustam.

Dijelaskan Rustam, pengawasan Pemilu, bukan lah beban bawaslu sendiri, tetapi beban bagi semua warga masyarakat.

"Sesungguhnya kalau kita semua sadar mengawasi pemilu, maka Bawaslu tidak akan ada lagi," jelasnya.

"Mungkin anggaran bawaslu bisa digunakan untuk pembangunan jembatan," tambahnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan Rustam, partisipatif pengawasan pemilu dapat meningkat, sehingga Pemilu 2019 dapat berjalan dengan baik.

Senada itu, Ketua Bawaslu, Sulbar Sulfan Sulo mengatakan, untuk meningkatkan kualitas pemilu maka tidak bisa hanya dikerjakan bawaslu saja, tetapi semua unsur masyarakat, termasuk LSM dan Lembaga pemuda, terlibat di dalamnya.

"Mari kita banyak belajar dari pemilu zaman orde baru, pemilu belum diadakan kita sudah tahu hasilnya," katanya.

"Artinya apa, intergritas hasil dan integritas proses sangat bermasalah," lanjutnya.

Sehingga dalam kepentingan itulah, menurutnya, diskusi ini dilaksanakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved