Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Detik-detik Presiden Soeharto Meninggal Dunia, Ngotot Ingin Salat Tahajud: Bapak Tak Kuat Lagi

Bapak perubahan, Presiden Soeharto Meninggal Dunia pada 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB.

Editor: Rasni
Tribunnews
Detik-detik Presiden Soeharto Meninggal Dunia, Ngotot Ingin Salat Tahajud: Bapak Tak Kuat Lagi 

Dekatlah dan bersenderlah selalu kalian semua hanya kepada Allah. Karena hanya Dia yang pasti bisa membawa kita ke surga. Doakan bapak dan ibumu."

Baca: 100 Perusahaan dan 20 UKM Ramaikan Rakerkonkab Apindo di BLK Makassar

Baca: Badan Ketahanan Pangan Usul Evaluasi Dampak Bantuan Beras di Council Meeting APTERR Ke-7 di Malaysia

Baca: Ketua HPPMI Maros Prediksi PSM Makassar Tumbangkan Perseru, Skor 4-0

Soeharto dan Mbak Tutut
Soeharto dan Mbak Tutut (Antara Foto via Surya)

Air mata Tutut semakin tak terbendung. Ia hanya bisa terdiam takut.

Soeharto juga berpesan untuk tetap membantu masyarakat.

Tutut memeluk Soeharto erat-erat lalu mencium tangannya.

Karena Soeharto mengatakan lelah dan ingin istirahat, Tutut membetulkan posisi selimut ayahnya.

Dalam hati Tutut berdoa, "Ya Allah, beri saya kekuatan dan kemudahan untuk melaksanakan keinginan bapak, amin."

Sore harinya, kesehatan Soeharto semakin menurun.

Pada malam harinya, kondisi Soeharto belum juga membaik justru semakin menurun.

Ketika ditanya bagian mana yang sakit, Soeharto hanya menggelengkan kepala.

Ketika subuh menjelang, Tutut dan Mamiek dibangunkan dari tidurnya.

Baca: Link Live Streaming RCTI Timnas U-22 Indonesia vs Malaysia: Prediksi Susunan Pemain, Nonton Disini

Baca: TRIBUNWIKI: Keguguran Usai Sertijab, Ini Profil Arumi Baschin, Pesinetron, Istri Wagub Jatim

Saat sampai di ruang rawat, Soeharto sudah ditemani Sigit.

Wajahnya tampak damai tidak terlihat tanda kesakitan. Matanya tertutup rapat.

Tutut memutuskan memanggil semua keluarga. Sesampainya di ruang rawat, satu per satu anggota keuarga mencium tangan Soeharto.

Anak-anak Soeharto membisikkan kalimat istigfar dan tasbih di telinga ayahnya.

Sampai ketika Soeharto menghembuskan napas terkahirnya, wajahnya tidak tampat rasa sakit.

 
Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved