Dari 11 PTNBH, Unhas Jadi Salah Satu Kampus yang Ditargetkan Masuk Rangking 500 Terbaik Dunia
Universitas Hasanuddin (Unhas) menjadi salah satu kampus yang ditargetkan masuk peringkat 500 terbaik dunia.
Pengembangan 11 PTNBH menuju world class universities (WCU) ini mendukung program Pemerintah yang pada 2019 berfokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Ke-11 PTNBH ini diharapkan dapat menjadi acuan dan motivasi bagi 4.570 perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kualitasnya.
PTNBH juga dianggap memiliki peran besar meningkatkan jumlah Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi Indonesia, karena setiap PTNBH paling tidak mampu menampung 20 hingga 40 ribu mahasiswa aktif dari berbagai angkatan.
Saat ini PTNBH yang masuk ke ranking 500 dunia menurut QS World Ranking baru 3 PTNBH, yaitu Universitas Indonesia (UI) pada ranking 292, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada ranking 359, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada ranking 391.
Menristekdikti saat ini berfokus untuk memberikan keleluasaan anggaran kepada PTNBH agar dapat mengalokasikan dana kepada aktivitas yang meningkatkan kompetensi dari dosen melalui penelitian, publikasi ilmiah, dan hilirisasi inovasi.
Saat ini anggaran yang diberikan kepada setiap PTNBH berbeda sesuai target dari setiap PTNBH dalam ranking dunia.
"Mana yang masuk 200 besar, mana yang masuk 300 besar, mana yang 400, mana yang 500, kita harus petakan. Yang masuk 200 besar dengan yang masuk 500 besar dalam skema anggarannya jangan disamakan," jelas Nasir.
Strategi Unhas
Beberapa waktu lalu, Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu mengungkapkan, Unhas baru masuk rangking 300 QS Asia University Ranking, dan belum mencapai rangking 700 dunia.
QS Ranking merupakan lembaga pemeringkat perguruan tinggi yang memiliki kredibilitas sangat tinggi, dan menjadi acuan banyak pihak kata Prof Dwia.
“Target kita adalah kita harus masuk 100 Asia dan 500 dunia. Itu bisa dan insya Allah akan kita capai,"kata Prof Dwia.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, beberapa program strategis yang didorong adalah melibatkan lebih banyak entitas internasional untuk berkolaborasi dengan Unhas.
“Saya menargetkan, setiap fakultas harus memiliki minimal 5 mahasiswa asing. Silahkan dekan-dekan berinisiatif. Kita akan berikan insentif bagi mahasiswa asing yang mau belajar di Unhas,” jelas Prof Dwia.
Dosen dan peneliti asing juga akan menjadi sumber untuk meningkatkan reputasi internasional Unhas. Dijelaskannya bahwa setiap tahun, Unhas memiliki dana hibah untuk program World Class University (WCU) yang selama ini dimanfaatkan untuk penelitian.
Unhas juga menyisihkan dana hibah penelitian WCU akan disisihkan sebagian khusus untuk membiayai visiting profesor dan research fellow dari luar negeri.