Baru Saja Dikritik Prabowo dalam Debat Kedua Capres 2019, Jokowi Lanjut Bagi-bagi Sertifikat Lahan
Presiden Joko Widodo membagikan 5.000 sertifikat lahan kepada warga Kabupaten Tangerang, Senin (18/2/2019) di Lapangan Maulana Yudha
Baru Saja Dikritik Prabowo dalam Debat Kedua Capres 2019, Jokowi Lanjut Bagi-bagi Sertifikat Lahan
TRIBUN-TIMUR.COM-Presiden Joko Widodo membagikan 5.000 sertifikat lahan kepada warga Kabupaten Tangerang, Senin (18/2/2019) di Lapangan Maulana Yudha, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Dalam sambutannya, Joko Widodo mengatakan, pada tahun 2015, ada 126 juta bidang lahan di Indonesia. Namun, baru 46 juta bidang lahan yang bersertifikat.
"Artinya masih 80 juta kurangnya. Dulu-dulu produksi sertifikat tiap tahun hanya 500.000, artinya apa? Bapak-ibu harus menunggu 160 tahun kalau mau dapat sertifikat. Mau? Itulah mengapa sekarang prosesnya dipercepat, dipermudah," ujar Joko Widodo.
Baca: Setelah Debat Kedua Capres 2019, Bagaimana Elektabilitas Jokowi dan Prabowo, Siapakah yang Unggul?
Baca: Jokowi Singgung Unicorn dalam Debat, Apa itu hingga Bikin Prabowo Takut Uang Lari ke Luar Negeri?
Baca: Pembersihan Lumpur SDI 113 Unggulan Balang Dua Jeneponto Jadi Tontonan
Menurut dia, percepatan pembuatan sertifikat lahan penting dilakukan karena menyangkut kepastian hukum lahan warga.
Jokowi mengatakan, setiap ia melakukan kunjungan, ada saja yang melapor soal konflik lahan.

"Maka saya perintahkan Pak Mentri (Agraria dan Tata Ruang Pertanahan Nasional) 2017 keluarkan 5 juta sertifikat. Pada 2018, 7 juta harus keluar, tahun ini 9 juta harus keluar," kata Presiden.
Khusus untuk Kabupaten Tangerang, Jokowi menjanjikan, pada 2023, semua sertifikat lahan selesai diurus.
Banyaknya sengketa lahan di Indonesia membuat pemerintah melalui Kementrian Agraria dan Tata Ruang Pertanahan Nasional meluncurkan Program Prioritas Nasional berupa Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Program itu tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2017 tentang PTSL dan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2018. Program PTSL ini gratis untuk seluruh warga Indonesia.
Kritikan Prabowo Subianto Saat Debat
Sebelumnya, Capres Nomor 02 Prabowo Subianto menyerang program bagi pembagian Sertifikat Tanah Gratis milik Presiden Jokowi
Jokowi membanggakan program Sertifikat Tanah Gratis ini saat debat Capres 2019 tadi malam.
Serangan pertanyaan balik Jokowi kepada Prabowo juga tak kalah menohok.
Jokowi menanyakan ratusan ribu hektar tanah yang dikuasai Prabowo di Pulau Kalimantan dan Aceh.
Baca: Ramai Menteri Susi Salam 2 Jari Ternyata Ini Fakta Sebenarnya
Baca: Jokowi Bicara Data, Prabowo Eksplorasi Kata
Baca: Hasil Liga Spanyol - Madrid Takluk, Ramos Kartu Merah, Gagal Ancam Barca. Lihat Video Cuplikan Gol!
Baca: Piala Indonesia - Madura United Ikuti Jejak PSM, Persija Seri. Lihat Hasil Laga dan Jadwal
Prabowo Subianto akhirnya blak-blakan mengenai status tanah ratusan ribu hektar yang dikelola di Pulau Kalimantan dan Aceh.
Capres Nomor 01 Jokowi menyebut Prabowo menguasai ratusan ribu hektar tanah dan mendapatkan status pengelolaan itu dari Negara jauh sebelum masa Presiden Jokowi.
Prabowo yang kehabisan waktu menjawab hanya tersenyum. Ketua Umum DPP Gerindra ini baru punya kesempatan membalas pernyataan Jokowi di sesi kalimat penutup DPilpres
Calon Presiden nomor 02 Prabowo Subianto memberi klarifikasi soal ratusan ribu hektar tanah miliknya yang disinggung oleh Capres 01 Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019'>Debat Capres Pilpres 2019, Minggu (17/2/2019) malam.
Klarifikasi disampaikan Prabowo saat ia memberikan kalimat penutup debat Pilpres 2019.
Menurut Prabowo, apa yang disinggung Jokowi soal tanah ratusan ribu hektar itu benar adanya.
Namun, Prabowo menyatakaan ratusan ribu hektar tanah itu berstatus Hak Guna Usaha (HGU)
"Tadi disinggung tentang tanah yang saya kuasai ratusan ribu (hektar) di beberapa tempat, Itu benar, tapi itu adalah HGU, itu adalah milik negara," ujar Prabowo seperti dikutip dari tayangan live KompasTV.
Karena merupakan HGU, menurut Prabowo, sewaktu-waktu tanah tersebut bisa diambil kembali oleh negara.
"Jadi setiap saat negara bisa ambil kembali, dan kalau untuk negara saya rela mengembalikan itu semua." kata dia.
Baca: Ramai Menteri Susi Salam 2 Jari Ternyata Ini Fakta Sebenarnya
Baca: Jokowi Bicara Data, Prabowo Eksplorasi Kata
Baca: Hasil Liga Spanyol - Madrid Takluk, Ramos Kartu Merah, Gagal Ancam Barca. Lihat Video Cuplikan Gol!
Baca: Piala Indonesia - Madura United Ikuti Jejak PSM, Persija Seri. Lihat Hasil Laga dan Jadwal
Namun demikian, Prabowo menyatakan tak akan mengembalikan tanah itu jika hanya nantinya jatuh ke orang asing.
"Tapi, daripada jatuh ke orang asing lebih baik saya yang kelola karena saya nasionalis dan patriot," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi menyinggung soal ribuan hektar tanah yang dikuasai Prabowo.
Hal itu disinggung Jokowi saat ia diberi kesempatan memberi tanggapan atas pernyataan Prabowo dalam sesi pertanyaan dari panelis.
Awalnya, moderator membacakan pertanyaan dari panelis soal komitmen dan strategi pelasanaan reforma agraria.
Menjawab pertanyaan dari panelis itu, Jokowi yang mendapat giliran pertama menjelaskan soal capaian pemberian konsensi lahan untuk masyarakat adat, hak ulayat, petani dan nelayan yang selama dua tahun ini telah dibagikan 2,6 juta hektar dari 12,7 hektar yang disiapkan.
"Kita juga mendampingi mereka agar tanah-tanah yang kita berikan ini menjadi produktif, ada yang mereka tanami kopi, ada yang mereka tanami buah-buahan, ada yang mereka tanami jagung. Artinya tidak hanya memberikan konsesi lahan tapi juga mendampingi agar tanah-tanah itu produktif," ujar Jokowi seperti dikutip dari tayang live KompasTV.
Jokowi juga menyinggung langkahnya membagi-bagikan sertifikat dalam dua tahun ini.
Menurut Jokowi, di tahun 2017 sudah dibagikan 5 juta sertifikat dan 7 juta sertifikat di 2018.
"Untuk apa itu sebenaranya (pembagian sertifikat), agar mereka memiliki hak hukum atas tanah yang mereka miliki, hak hukumnya jelas lewat sertifikat tadi dan dengan sertifikat tadi mereka bisa gunakan untuk jaminan, untuk agunan mengakses permodalan ke bank , sisi hukumnya ada, sisi akses ke sektor keuangan ada," ujar Jokowi.
Baca: Ramai Menteri Susi Salam 2 Jari Ternyata Ini Fakta Sebenarnya
Baca: Jokowi Bicara Data, Prabowo Eksplorasi Kata
Baca: Hasil Liga Spanyol - Madrid Takluk, Ramos Kartu Merah, Gagal Ancam Barca. Lihat Video Cuplikan Gol!
Baca: Piala Indonesia - Madura United Ikuti Jejak PSM, Persija Seri. Lihat Hasil Laga dan Jadwal
"Ini pentingnya redistribusi reforma agraria, bukan untuk yang gede-gede, sekali lagi, bukan untuk yang gede-gede," tegas Jokowi.
Atas pernyataan Jokowi, Prabowo kemudian memberi tanggapan.
Ia menyatakan memiliki pandangan berbeda soal reforma agraria.
"Kami punya pandangan berbeda, Yang dikerjakan Pak Jokowi dan pemerintahannnya menarik dan populer untuk 1-2 generasi. Tapi tanah tidak tambah dan bangsa indonesia tambah, tiap tahun 3,5 juta. Jadi kalau bapak bangga dengan bagi 12 juta, 20 juta pada saatnya kita tidak punya lahan untuk dibagi. Jadi bagaimana nanti masa depan anak cucu kita," ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, strategi yang bakal ia pakai dalam reforma agraria nanti adalag pasal 33 UUD 1945 dimana bumi dan kekayaan di dalamnya dikuasasi sebesar-besarnya oleh negara.
Jokowi yang kemudian diberi giliran kembali untuk memberi tanggapan, menyerang kepemilikan lahan ribuan hektar yang dikuasai Jokowi.
"Rakyat indonesia yang saya cintai, pembagian yang tadi sudah saya sampaikan hamoir 2,6 juta itu memang agar produktif dan sekali lagi kita tidak memberikan kepada yang gede-gede, saya tahu pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur sebesar 220 ribu hektar, juga di Aceh Tengah 120 ribu hektar, saya hanya ingin menyampaikan bahwa pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan masa pemerintahan saya,"kata Jokowi.
Prabowo yang sudah tak memiliki kesempatan menanggapi serangan Jokowi hanya tersenyum.(Kompas.com/Tribunnews.com)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Follow juga akun instagram tribun-timur.com: