Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nasib Bandara Sumarorong Mamasa, Warga Lihat Pesawat Terakhir Oktober 2017

Jika dari arah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menuju Desa Sasakan, belok kiri sebelum Kantor Polsek Sumarorong.

Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Imam Wahyudi
semuel/tribunmamasa.com
Bandar Udara (Bandara) Sumarorong di Kabupaten Mamasa, Sulbar, sudah tidak beroperasi. 

Akhirnya Freddye mendarat di tengah-tengah pusat kegiatan, yang saat itu diselenggarakan di Lapangan Sepak Bola Mamasa.

Tamu kecewa karena terkena debu akibat tiupan baling-baling helikopter.

Sebagai permintaan maaf, Freddy akhirnya berjanji untuk membangun bandara di Kabupaten Mamasa.

Begitulah awalnya, sehingga bandara Sumarorong dibangun.

Singkat cerita, pada bulan maret 2014 bandara Sumarorong diresmikan, dirangkaikan HUT Ke-11 Kabupaten Mamasa.

Sejak diresmikan, hanya beberapa tahun Bandara Sumarorong beroperasi, dengan penerbangan perintis.

Salah seorang warga Desa Sasakan, Kecamatan Sumarorong, bernama Poli yang tinggal dekat lokasi bandara mengaku terakhir melihat pesawat, lepas landas, pada tahun 2017.

"Terakhir pesawat terbang di sini, sekitar bulan Oktober tahun 2017," kata Poli, Kamis (14/2/2019)

Menurut Poli, ini sebuah kerugian besar bagi negara jika bandara ini tidak dioperasikan, sebab dibangun menggunakan anggaran miliaran rupiah.

Poli berharap agar pemerintah bisa mengoperasikan bandara itu kembali.

"Kalau beroperasi, bisa juga menjadi keuntungan untuk warga di sini, karena bisa berjualan di sekitar lokasi," harap Poli.

Laporan Wartawan TribunTimur.Com
IG@rexta_sammy

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved