Tekad Penjual Bakso Sekolahkan Anaknya Agar Bisa Jadi Dokter dan Tentara
"Saya sudah 25 tahun jualan bakso di Makassar, dan alhamdulillah saya bisa menyekolahkan anak-anak dan menghidupi keluarga," kata Basir, Jumat (8/2).
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Hasrul
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com @whaiez
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pria paru baya berdiri di depan sebuah toko bangunan.
Tangan kirinya memegang mangkok bakso, sedang tangan kanannya menuangkan kuah ke dalam mangkok itu.
Ia begitu lincah dan cekatan menyajikan semangkok bakso untuk pelanggannya.
Baca: IMB Ingatkan Caleg Ajak Masyarakat Menangkan Prabowo-Sandi
Baca: Video Viral Siswa Pukul Guru di Kelas Karena Ditegur Merokok, Begini Nasib Siswa SMP Itu Sekarang
Dia adalah Basir (45) warga asal Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi selatan (Sulsel).
Pria kelahiran Makassar 1975 silam itu adalah penjual bakso gerobak yang setiap harinya mangkal di Jl Cendrawasih, depan Toko Yabok, Kota Makassar.
Suami dari Daeng Ngaga itu memang menggantung hidupnya lewat berjualan bakso.
Ia sudah 25 tahun menghidupi keluarganya dengan profesi itu. Penghasilannya sehari-hari berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.
Dari berjualan bakso, Ia telah menyekolahkan tiga orang anaknya.
Putri sulungnya, Mariani telah lulus SMK dan telah memilih untuk berkeluarga.
Sementara putri keduanya, Surianti saat ini tengah menjalani penedidikannya di kelas 2 jurusan perawat di salah satu SMK di Galesong Selatan.
Baca: Ini Jadwal Pertandingan PSM vs Perseru Serui di Babak 16 Besar Piala Indonesia
Sedangkan putra sulungnya, Habibi saat ini menimbah ilmu di kelas 2 SDN di Kota Makassar.
"Saya sudah 25 tahun jualan bakso di Makassar, dan alhamdulillah saya bisa menyekolahkan anak-anak dan menghidupi keluarga," kata Basir, Jumat (8/2/2019).
Pria lulusan sekolah dasar itu, berharap kelak dua orang anak terakhirnya bisa menjadi seorang dokter dan tentara.
Sehingga kelak dapat memperbaiki kehidupan ekonomi keluarganya.
Baca: BNPB: Bencana Sulsel Paling Banyak Timbulkan Korban Jiwa Selama 2019
Untuk itu, dirinya berjanji bakal bekerja lebih keras dan mengembangkan usahanya agar mampu membiayai anaknya sekolah dan kuliah nantinya.
Meski Ia ketahui, biaya kuliah kedokteran di kampus-kampus ternama saat ini tidaklah murah, bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Sementara penghasilannya berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu itu hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca: Viral di Grup Facebook, Siswa Pukul Guru Karena Ditegur Merokok di Kelas Ternyata Ini Kronologinya
Namun, hal itu tak menyurutkan tekad dan mimpinya untuk melihat anaknya kelak menjadi dokter dan tentara.
"Biarmi saya lulusan SD ji asalkan anak-anakku nanti yang dua ini, bisa raih cita-citanya jadi dokter dan tentara. Setidaknya lebih baik hidupnya daripada saya," ujarnya.
Ia berharap, dapat bantuan modal usaha dari pemerintah untuk dapat mengembangkan usahanya.(tribunenrekang.com/muh.azis albar).