Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dua Nama Calon Pengganti Sandiaga Uno di Kursi Wagub DKI Mengerucut, Kader Gerindra Atau PKS?

Siapa Dua Calon Pengganti Sandiaga Uno di Kursi Wagub DKI, Kader Gerindra Atau PKS?

Editor: Waode Nurmin
Instagram @matanajwa
Siapa Dua Calon Pengganti Sandiaga Uno di Kursi Wagub DKI, Kader Gerindra Atau PKS? 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Tim panelis Uji Kepatutan dan Kelayakan (fit and proper test) calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta telah merekomendasikan dua nama yang layak menjadi wagub DKI.

Salah satu panelis, Eko Prasodjo, mengatakan, rekomendasi itu diserahkan kepada Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta pada Jumat (8/2/2019).

"Sudah (diserahkan), dua hari lalu, Jumat," ujar Eko melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (10/2/2019).

Namun, Eko tidak menyebutkan dua nama yang direkomendasikan tim panelis.

Keputusan soal dua nama yang akan diajukan sebagai cawagub tetap berada di tangan Gerindra dan PKS DKI Jakarta.

"Mungkin bisa hubungi DPW DKI PKS dan Gerindra," kata Eko.

Rangkaian fit and proper test dimulai pada 27 Januari 2019.

Saat itu, tiga cawagub DKI menyampaikan gagasan mereka soal Jakarta dan ditanya sejumlah persoalan oleh tim panelis.

Tiga cawagub tersebut adalah kader PKS Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu.

Kemudian, rangkaian fit and proper test dilanjutkan dengan mendengarkan masukan dari sejumlah tokoh publik di Jakarta pada 3 Februari.

Berbagai masukan itu kemudian dikonfrontasikan kepada tiga cawagub dalam agenda fit and proper test terakhir pada 8 Februari.

Adapun tim panelis yang menguji ketiga cawagub yakni Eko, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif, peneliti LIPI Siti Zuhro, dan pengamat politik Ubedilah Badrun.

Baca: Kronologi Tewasnya Wanita Paruh Baya Disantap Hewan Peliharaan Sendiri, Tragis!

Baca: Jadwal Pendaftaran PPPK Hanya Seminggu, Tes 23 Februari, Pengumuman Maret, Ini Formasi Lengkapnya

Beberapa waktu lalu, Syarif dan Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo mengatakan, dua nama cawagub yang akan diserahkan kepada Gubernur DKI Anies Baswedan dan DPRD DKI tetap dipilih Gerindra dan PKS.

Tim panelis hanya bertugas untuk menggali sejumlah hal kepada tiga cawagub DKI dan memberikan rekomendasi.

Pimpinan Gerindra dan PKS kemudian memutuskan dua nama yang akan diserahkan kepada gubernur untuk kemudian dipilih melalui DPRD DKI Jakarta.

"Partai akan memutuskan dari tiga nama ini, dua yang mana (yang dipilih), setelah mendapatkan bahan dari panelis," kata Syarif, Rabu (23/1/2019).

PKS minta Gerindra tak ulur waktu

Ketua Fraksi Keadilan Sejahtera DPRD DKI Jakarta meminta Fraksi Gerindra tak mengulur waktu proses pergantian Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi menyatakan proses pergantian Wakil Gubernur DKI Jakarta bisa dilakukan dengan sederhana jika ada keinginan dari Fraksi Gerindra.

Fraksi PKS meminta Gerindra memberi batasan waktu yang jelas soal proses pergantian Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta kosong sejak Sandiaga Uno mengajukan pengunduran diri untuk maju sebagai Cawapres 2019.

Baca: Kronologi Tewasnya Wanita Paruh Baya Disantap Hewan Peliharaan Sendiri, Tragis!

Baca: Jadwal Pendaftaran PPPK Hanya Seminggu, Tes 23 Februari, Pengumuman Maret, Ini Formasi Lengkapnya

Gerindra pastikan Wagub jatah PKS

Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik memastikan kursi wakil gubernur DKI Jakarta menjadi jatah kader Partai Keadilan Sejahtera ( PKS).

Tiga kandidat wagub yang telah dipilih PKS akan diterima Gerindra.

"Kami kasih PKS memang. Enggak (mungkin calon dari Gerindra), sudah kasih ke PKS," ujar Taufik ketika dihubungi, Kamis (3/1/2019).

Menurut Taufik, dari tiga nama yang diserahkan, akan ada dua yang diloloskan lewat fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan.

Dirinya menyerahkan seluruh prosesnya ke tim uji kepatutan dan kelayakan.

"Ketemu dulu, kemudian sesudah ketemu mereka nyusun jadwal hari apa," ujar Taufik.

Gerindra dan PKS sempat berbeda persepsi perbedaan soal fit and proper test.

Politikus Gerindra M Taufik di Bawaslu DKI Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Politikus Gerindra M Taufik di Bawaslu DKI Jakarta, Kamis (20/9/2018). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

PKS DKI menginginkan fit and proper test sebagai perkenalan kandidat wagub yang diusulkan PKS kepada Gerindra, bukan untuk menyeleksi calon.

Sementara itu, Gerindra punya pemahaman sebaliknya. Fit and proper test harus digelar sebagaimana lazimnya tes tersebut.

Ada kriteria dan bobot nilai yang harus dipenuhi kedua kandidat wagub yang nantinya akan dipilih oleh DPRD DKI Jakarta.

PKS sempat mengancam akan mematikan mesin partai untuk pilpres 2019 jika jatah wagub DKI jatuh ke Gerindra.

Rabu (2/1/2019) kemarin PKS telah mengajukan tiga nama kadernya ke Gerindra.

Baca: Kronologi Tewasnya Wanita Paruh Baya Disantap Hewan Peliharaan Sendiri, Tragis!

Baca: Jadwal Pendaftaran PPPK Hanya Seminggu, Tes 23 Februari, Pengumuman Maret, Ini Formasi Lengkapnya

Selain mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto yang sudah ditunjuk beberapa waktu lalu, ada pula anggota DPRD DKI Jakarta Abdurahman Suhaimi.

Ketiganya akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test yang digelar PKS dan Gerindra.

Dua penguji dari Gerindra yakni Wakil Ketua DPD Gerindra Syarif dan peneliti LIPI Siti Zuhro.

Dua lainnya dari PKS yakni pengamat politik dari UNJ Ubedilah Badrun dan pakar kebijakan publik Eko Prasojo.

Anies Terima Siapapun yang Ditentukan DPRD

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara soal pilihannya terkait calon wakil gubernur (cawagub) yang akan mendampingi dirinya.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam program 'Mata Najwa' Trans 7, Rabu (14/11/2018).

Awalnya, pembawa acara Najwa Shihab menanyakan cawagub yang menarik hati Anies Baswedan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/1/2019)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/1/2019) (TribunJakarta/Pebby Ade Liana)

"Seharusnya kuncinya di tangan Gubernur Jakarta Mas Anies, siapa yang menarik hati anda, mas?" tanya Najwa Shihab.

Menanggapi hal itu, Anies Baswedan mengatakan jika cawagub DKI adalah hasil penunjukkan yang sudah ditetapkan Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) .

"Ada dua model, ada hasil pemilihan dan hasil penunjukkan. Ini (cawagub DKI) bukan hasil pemilihan, ini nanti adalah hasil penujukkan yang kemudian ditetapkan oleh dewan," kata Anies Baswedan.

"Jadi posisi saya adalah pengguna, user. Saya menjadi pimpinan dan saya akan diberikan wakil yang diputuskan oleh dewan. Karena itu bukan selera saya saya setuju apa tidak, ini keputusan politik, fakta," imbuh dia.

Untuk itu, kata Anies Baswedan, dirinya mengaku sudah siap menerima siapapun yang akan ditentukan DPRD terkait cawagub DKI.

"Saya akan terima siapapun yang ditentukan DPRD, fakta sebagai wakil saya. Kemudian saya sebagai pimpinan harus bisa mengendalikan dan memastikan wakil saya bekerja sesuai visi yang sudah dijanjikan. Itu kemudian komitmen dari saya," katanya.

Baca: Kronologi Tewasnya Wanita Paruh Baya Disantap Hewan Peliharaan Sendiri, Tragis!

Baca: Jadwal Pendaftaran PPPK Hanya Seminggu, Tes 23 Februari, Pengumuman Maret, Ini Formasi Lengkapnya

Tribunnews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved