Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bukan Prabowo atau Sandiaga Uno, Apalagi Rocky Gerung, Hanya Ahok yang Bisa Kalahkan Jokowi

Bukan Prabowo atau Sandiaga Uno, Apalagi Rocky Gerung, Hanya Ahok yang Bisa Kalahkan Jokowi

Penulis: Waode Nurmin | Editor: Waode Nurmin
Instagram @basukibtp
BTP Alias Ahok Disebut Bakal Gabung ke PDIP, Komentar Djarot : Dia Akan Daftar 
TRIBUN-TIMUR.COM - Jika membicarakan sosok-sosok ini dalam dunia perpolitikan, mungkin akan susah menebak siapa yang akan menang. 
Joko Widodo sebagai Presiden RI juga orang nomor satu di negeri kita. 
Prabowo Subianto yang ketua parpol dan juga Calon Presiden rival Jokowi.
Sandiaga Uno, pengusaha gagah yang kini terjun ke dunia politik. Juga sementara menunggu kepastian menjadi Wapres dampingi Prabowo.

 

Baca: Harga BBM Turun, Premium Jadi Rp 6.450, Ini Catatan Naik Turunnya BBM Selama Era Jokowi

Baca: Pendaftaran PPPK 2019 Dibuka Hari ini: Syarat, Alur serta Jadwal Pendaftaran, Honorer Berpeluang PNS

Yang selalu mendatangkan kehebohan dengan semua argumen dan pemikiran juga alur logikanya, Rocky Gerung.
Jika diingat-ingat beberapa lawan bicara saat beradu dengannya, pasti hampir semua keok.
Tapi tunggu dulu. Ada satu sosok yang mengalahkan semua nama-nama tersebut.
Bukan dalam hal politik, melainkan urusan pengikut di YouTube.
Dialah Ahok atau Basuki Thajaja Purnama. 

Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:

Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com

Baca: Video Seekor Kuda Disiksa Viral, Warganet Sampai Geram dengan Kusirnya, Nonton Disini

Baca: Ingat Sopir Go-Jek yang Dituduh Culik Penumpang? Begini Nasibnya Sekarang Usai Penyelidikan

Dari semua nama-nama diatas, hanya Ahok lah yang memiliki pengikut atau subscriber terbanyak.
Cukup membuat terkejut karena hanya dalam waktu 18 hari tak cukup satu bulan, mampu mendapatkan 868.909 subscriber.
Dan baru mengupload tiga video saja
Video saat dia bebas dari penjara yang ditonton sampai 5 juta viewer.
Ketika berkunjung ke kediaman mendiang mantan Kapolri Jenderal Hoegeng.
Dan kegiatan dia saat belajar ingin jadi YouTuber atau nge vlog.
"Wadaw tanda-tanda apa ini...luarrr biasa," tulis Iwan Fals di Twitternya
Dari penelusuran Tribun Timur, Ahok hingga 10 Februari memiliki 868.909 subscriber. 
Sedangkan Jokowi 781.206 subscriber. Dengan total 323 video yang di upload.
Posisi selanjutnya Rocky Gerung dengan 414.836. Total 117 video.
Dalam videonya, Rocky banyak menjadi pembicara dalam kegiatan seminar.
Juga aktivitasnya menjadi dosen sering diupload dalam akunnya. Kritikan akan kepemerintahan Jokowi juga tak luput darinya. 
Tapi masih lebih baik dari pada Prabowo Subianto yang hanya punya 6.750 subscriber sejak 9 tahun memiliki akun YouTube.
Sedangkan Sandiaga uno hanya punya 1.169 subscriber. 
Total 346 video. Sandiaga lebih banyak mengupload kegiatannya setelah menjadi wakil gubernur DKI saat itu.

 

Baca: Harga BBM Turun, Premium Jadi Rp 6.450, Ini Catatan Naik Turunnya BBM Selama Era Jokowi

Baca: Pendaftaran PPPK 2019 Dibuka Hari ini: Syarat, Alur serta Jadwal Pendaftaran, Honorer Berpeluang PNS

 

Ahok Jadi Kader PDIP Tapi di Google Masih Gerindra

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ternyata telah resmi menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Bali, hal tersebut disampaikan Dewan Pertimbangan DPD PDI-P Provinsi Bali, Nyoman Adi Wiryatama.

Adi Wiryatama menjelaskan, Ahok ternyata sudah resmi menjadi kader sejak Januari lalu.

"Beliau sudah anggota PDI Perjuangan, sudah punya kartu PDI Perjuangan mulai tanggal 26 Januari (2019). Sudah resmi," terang Adi Wiryatama usai bertemu Ahok di Kantor DPD PDIP Provinsi Bali.

Baca: TERUNGKAP Maruf Amin Sempat Hilang Sebelum Jadi Cawapres, Dijemput Jam 3 Sore Dibawa ke Suatu Tempat

Baca: FAKTA Terbaru, Ada Muncikari yang Juga Dilayani Vanessa Angel, Polisi Kantongi Lokasinya

Resmi ke PDIP, Google Masih Deteksi Ahok Kader Gerindra
Resmi ke PDIP, Google Masih Deteksi Ahok Kader Gerindra (Wa Ode Nurmin)

Tribun Timur pun mencoba menelusuri parpol BTP di Google, dengan alasan ingin mengetahui parta-partai apa saja yang pernah dimasuki Ahok.

Hasilnya, nama Gerindra keluar. 

Meski dari kutipan wikipedia.com, Ahok memang sudah tidak menjadi kader besutan Prabowo Subianto itu.

 Ahok menyambangi kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali pada Jum'at (8/2/2019), pukul 16.00 WITA.

Kedatangan Ahok disambut oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa.

Ahok datang dengan menumpangi mobil hitam.

 Ia tampil dengan kaos polo berwarna hitam dan celana jeans.

Saat ditanya soal maksud kedatangannya, Ahok sebelumnya hanya menjawab singkat.

"Main," ucapnya.

Pertemuan Ahok dengan jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali dilakukan secara tertutup di Ruang Sekretaris dan Perpustakaan.

Baca: Harga BBM Turun, Premium Jadi Rp 6.450, Ini Catatan Naik Turunnya BBM Selama Era Jokowi

Baca: Pendaftaran PPPK 2019 Dibuka Hari ini: Syarat, Alur serta Jadwal Pendaftaran, Honorer Berpeluang PNS

 Sebut Ingin Masuk PDIP sejak Masih di Mako Brimob

Diberitakan sebelumnya dari Warta Kota, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menyebutkan bahwa Ahok ingin masuk ke PDIP.

Hal tersebut disampaikan Djarot dalam sambutan acara Safari Politik Kebangsaan jilid III PDIP di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (14/12/2018).

Djarot menjelaskan, keinginan tersebut disampaikan Ahok saat dirinya menjenguk sang mantan gubernur DKI Jakarta itu di rutan Mako Brimob.

Menurut keterangan Djarot, Ahok mengatakan bahwa ada partai lain yang merayunya untuk bergabung.

"Kemarin, saya ketemu Pak Ahok. Cerita di situ, dia dirayu oleh partai tertentu untuk masuk," ungkap Djarot di aula Hotel Wings, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Namun, kata Djarot, Ahok secara tegas menolak tawaran itu karena ia hanya ingin bergabung dnegan PDIP.

"Dia (Ahok) bilang tidak. Kalau dia mau masuk partai, 'saya hanya ingin masuk PDI Perjuangan'," ucap Djarot mengulang pernyataan Ahok.

Djarot melanjutkan bahwa meskipun Ahok ingin bergabung dengan PDIP, Ahok mengaku tidak mau menjadi pengurus.

"Saya tidak mau jadi pengurus, jadi anggota biasa saja, supaya saya bisa membantu pemikiran, dan membantu kader partai di tingkat ranting dan PAC (Pengurus Anak Cabang)," ucap Djarot kembali meniru ucapan Ahok.

Dijelaskan oleh Djarot, alasan Ahok tersebut lantaran sebagai pengurus partai yang mengisi jabatan di struktur eksekutif dan legislatif, sering lupa membantu kader yang kesulitan.

Jadi Ahok ingin membantu kader PDIP yang tengah kesulitan.

Seperti merealisasikan program bedah rumah.

"Ngobrol sama Pak Ahok, kita cari yayasan biar bisa bantu mereka. Supaya anggota DPRD melek, perlu ada bedah rumah untuk membangun rumah-rumah kumuh, supaya menjadi rumah yang sehat," tutur Djarot Saiful Hidayat.

Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Djarot sebelumnya juga pernah menyampaikan keinginan Ahok untuk bergabung dengan PDIP, Selasa (27/11/2018).

Djarot menuturkan bahwa Ahok menilai PDIP merupakan partai yang berani berada di garis depan, ketika ada pihak yang melawan ideologi Pancasila.

Hal itu disampaiakan Dajrot saat memberikan sambutan dalam rangka konsolidasi pemenangan Pemilu 2019 di hadapan ratusan kader PDIP yang mengenakan kemeja merah dengan lambang banteng moncong putih.

"Di samping itu, dia harusnya memilih PDI Perjuangan. Karena yang berani betul di garis depan, ketika ada yang melawan Pancasila, ketika ada yang menghina seseorang warga negara, mencaci, membenci, dan sebagainya, yang berani paling depan adalah PDI Perjuangan," papar Djarot engulang pembicaraannya dengan Ahok.

Selain itu, Ahok melalui Djarot mengatakan PDIP menjadi partai yang paling semangat membela Ahok ketika terlibat kasus.

Terutama kader-kader PDIP, utamanya dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca: TERUNGKAP Maruf Amin Sempat Hilang Sebelum Jadi Cawapres, Dijemput Jam 3 Sore Dibawa ke Suatu Tempat

Baca: FAKTA Terbaru, Ada Muncikari yang Juga Dilayani Vanessa Angel, Polisi Kantongi Lokasinya

"Ketika dia dihajar seperti itu di Jakarta, saya juga dihajar seperti itu. Yang paling berani membela, menunjukkan sikapnya adalah kader-kader PDI Perjuangan, utamanya wabilkhusus dari Daerah Istimewa Yogyakarta datang juga ke Jakarta," sambung Djarot Saiful Hidayat.

Sebelumnya, Djarot juga menyampaikan bahwa Ahok meminta pendukungnya atau Ahokers untuk tidak golput.

Melalui Djarot, Ahok meminta para pendukungnya memberikan suaranya kepada pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin.

"Saya ketemu sama Pak Ahok, dia bilang, 'Mas, tolong pendukung-pendukung kita itu, kalau bisa jangan golput. Kalau bisa pilih Pak Jokowi'," ungkap Djarot. 

 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved