Inilah Hebatnya Fahri Hamzah Tim Jokowi Harus Waspada Katanya Ngaruh Hingga 7 %, Ahmad Dani Cuma 5 %
Fahri Hamzah mengklaim bisa menurunkan suara Jokowi hingga 7 persen Ahmad Dhani cuma 5 persen
Fahri Hamzah mengklaim bisa menurunkan suara Jokowi hingga 7 persen, Anda sepakat?
TRIBUN-TIMUR.COM - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memprediksi suara Capres Nomor Urut 1 Jokowi terus tergerus jika UU ITE tak segera direvisi atau dicabut.
Semakin banyak yang terjerat UU ITE semakin berkurang suara Jokowi dan Maruf Amin di Pilpres 2019 nanti.
Benarkah?
Baca: Alasan Rocky Gerung Selalu Acungkan 1 Jari Simbol No Urut Jokowi Padahal Dikenal Pendukung Prabowo
Baca: Dilarang Menikah, Pesan Terakhir Istri Ustaz Nur Maulana Buat Sang Ustaz Tak Bisa Jawab Lalu Tahajud
Baca: RESMI DIBUKA Pendaftaran PPPK 2019 di sscasn.bkn.go.id Bukan sscn.bkn.go.id, Cek Formasi dan Panduan
Fahri Hamzah memberikan peringatan untuk calon presiden (capres) 01 Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini diungkapkan Fahri Hamzah ketika menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/2/2019) lalu.
Dalam ILC yang mengangkat tema soal UU ITE tersebut, Fahri mengatakan banyaknya tokoh politik yang terjerat UU ITE bisa menggerus elektabilitas Jokowi sebagai capres.
Fahri Hamzah memberikan saran, agar tak semakin tergerus, Jokowi diminta untuk mengeluarkan Perpu atas UU ITE tersebut.
"Saya sebenarnya kalau mau menyarankan Pak Jokowi, kalau dia mau dapat untung nih, karena terlalu banyak dia rugi dengan peristiwa ini, besok itu dia Perpu aja," kata Fahri Hamzah.
"Dia bilang Undang-undang ITE itu tidak lagi boleh untuk kasus pencemaran nama baik dan sebagainya, supaya lapor-melapor antar warga negara itu dihentikan, kalau tidak dia yang rugi nih," tambah Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah juga mengatakan setiap ada orang yang tertangkap dengan UU ITE yang merupakan tokoh politik bisa menggerus elektabilitas Jokowi sebanyak 2 persen.
Bahkan, dalam kasus musisi Ahmad Dhani yang juga dijerat dengan UU ITE, pendiri GARBI mengatakan elektabilitas Jokowi telah tergerus sebanyak 5 persen.
"Ini tergerus ini, setiap orang kena 2 persen, Ahmad Dhani dugaan saya 5 persen tu," ujarnya.
"Besok kalau saya kena nilai saya sedikit di atas Ahmad Dhani lah 7 persen," tambah Fahri Hamzah.
Menurut Fahri Hamzah, dari adanya kasus UU ITE yang menjerat tokoh politik, Jokowi akan dirugikan.
"Ini yang repot karena menurut saya harus ada keberanian menunggu politik hukum dan tidak bisa menunggu DPR karena DPR nya lama dan ini lagi dalam transisi, kalau presiden berani mengambil ini dia dapat kredit, kalau dia mengambil keuntungan dari ini, dia rugi," tambahnya.
Lihat videonya menit ke 08.00:
Diberitakan dari Kompas.com, berdasarkan hasil survei dari PoliticaWave, kasus Ahmad Dhani membuat sentimen negatif ke pasangan Jokowi-Maruf, Kamis (7/2/2019).
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif PoliticaWave Yose Rizal dalam rilis analisis data percakapan media sosial ihwal Pilpres 2019 di Cikini.
Baca: Alasan Rocky Gerung Selalu Acungkan 1 Jari Simbol No Urut Jokowi Padahal Dikenal Pendukung Prabowo
Baca: Dilarang Menikah, Pesan Terakhir Istri Ustaz Nur Maulana Buat Sang Ustaz Tak Bisa Jawab Lalu Tahajud
Baca: RESMI DIBUKA Pendaftaran PPPK 2019 di sscasn.bkn.go.id Bukan sscn.bkn.go.id, Cek Formasi dan Panduan
"Dari total 20 persen sentimen negatif ihwal percakapan Jokowi-Ma'ruf di media sosial, sebanyak 38 persen disumbang oleh kasus Ahmad Dhani," ujar Rizal saat memaparkan rilis.
Sementara diketahui, Ahmad Dhani dijatuhi vonis penjara 1,5 tahun atas ujaran kebencian.
Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengatakan Ahmad Dhani dinilai melanggar Pasal 45A Ayat 2 juncto Pasal 28 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik juncto Pasal 55 Ayat 1 KUH.
Baca: Alasan Rocky Gerung Selalu Acungkan 1 Jari Simbol No Urut Jokowi Padahal Dikenal Pendukung Prabowo
Baca: Dilarang Menikah, Pesan Terakhir Istri Ustaz Nur Maulana Buat Sang Ustaz Tak Bisa Jawab Lalu Tahajud
Baca: RESMI DIBUKA Pendaftaran PPPK 2019 di sscasn.bkn.go.id Bukan sscn.bkn.go.id, Cek Formasi dan Panduan
Hasil Survei Terbaru Pilpres 2019
Hasil survei Pilpres 2019, mana unggul Jokowi - Maruf Amin atau Prabowo Subianto - Sandiaga Uno?
Survei Populi Center menunjukkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Maruf Amin masih unggul dari pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Survei menunjukkan, elektabilitas Jokowi - Maruf Amin sebesar 54,1 persen, sementara Prabowo Subianto - Sandiaga Uno 31,0 persen.
Adapun yang tidak menjawab sebesar 14,9 persen.
"Hasil ini relatif sama dengan temuan survei pada bulan-bulan sebelumnya," kata peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan saat merilis hasil survei di Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Baca: Keluarga Bandingkan Derita Mulan Jameela dengan Anak-anak Korban Tewas Ditabrak Mobil Dul Jaelani
Survei sebelumnya yang digelar bulan Desember 2018 menunjukkan elektabilitas Jokowi - Maruf Amin sebesar 52 persen dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno 30,7 persen.
Artinya, tak ada perubahan signifikan elektabilitas kedua paslon pascadebat kandidat pertama pilpres 2019 yang digelar pada 17 Januari lalu.
Elektabilitas Jokowi - Maruf Amin naik 2,1 persen, sementara Prabowo Subianto - Sandiaga Uno 0,3 persen.
Baca: Alasan Rocky Gerung Selalu Acungkan 1 Jari Simbol No Urut Jokowi Padahal Dikenal Pendukung Prabowo
Baca: Dilarang Menikah, Pesan Terakhir Istri Ustaz Nur Maulana Buat Sang Ustaz Tak Bisa Jawab Lalu Tahajud
Baca: RESMI DIBUKA Pendaftaran PPPK 2019 di sscasn.bkn.go.id Bukan sscn.bkn.go.id, Cek Formasi dan Panduan
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan yang hadir sebagai penanggap menilai wajar jika debat kandidat tak berpengaruh signifikan pada elektabilitas kedua paslon.
Sebab, mayoritas masyarakat sudah lama terpolarisasi dan memiliki pilihannya masing-masing.
"Jadi mayoritas masyarakat yang menonton debat hanya untuk menunjukkan dukungan kepada paslon yang didukungnya, dan mencari kesalahan paslon lawan," kata Djayadi.
Menurut dia, debat kandidat hanya akan berpengaruh kepada masyarakat yang belum menentukan pilihan serta pemilih mengambang. Namun, biasanya jumlahnya tidak banyak. "Biasanya hanya satu sampai dua persen," ujar dia.
Menurut dia, kontestasi yang diikuti oleh petahana biasanya akan lebih ditentukan pada kinerja petahana itu sendiri.
Oleh karena itu, pertarungan Pilpres 2019 akan lebih ditentukan penilaian masyarakat terhadap kinerja Jokowi-JK dalam empat tahun terakhir.
Baca: Alasan Rocky Gerung Selalu Acungkan 1 Jari Simbol No Urut Jokowi Padahal Dikenal Pendukung Prabowo
Baca: Dilarang Menikah, Pesan Terakhir Istri Ustaz Nur Maulana Buat Sang Ustaz Tak Bisa Jawab Lalu Tahajud
Baca: RESMI DIBUKA Pendaftaran PPPK 2019 di sscasn.bkn.go.id Bukan sscn.bkn.go.id, Cek Formasi dan Panduan
Survei ini dilakukan pascadebat pertama pilpres 2019, yakni 20-27 Januari 2019, dengan metode wawancara tatap muka.
Besaran sampel adalah 1.486 responden, dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Margin of error survei ini plus minus 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sumber dana survei ini berasal dari kas internal Yayasan Populi Indonesia.
LSI: Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Unggul di Kalangan Terpelajar
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby mengatakan, pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno unggul atas Jokowi - Maruf Amin di kantong suara pemilih terpelajar.
Hasil itu terlihat dari survei LSI yang yang dilakukan 18-25 Januari 2019 dengan melibatkan 1.200 responden.
"Dukungan Prabowo-Sandi pada kantong pemilih terpelajar mencapai 44,2 persen. Sementara dukungan terhadap Jokowi - Maruf Amin pada pemilih ini sebesar 37,7 persen," kata Adjie Alfaraby di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (7/2/2019).
Adjie Alfaraby menambahkan, meski Prabowo-Sandi unggul 10 persen terhadap Jokowi - Maruf Amin, masih terdapat 18,1 persen pemilih terpelajar yang belum menentukan pilihan.
"Pemilih terpelajar cukup penting karena kemampuan memengaruhi opini publik," kata Adjie Alfaraby.
Selain itu, ia mengatakan ada tiga faktor kenapa suara Prabowo unggul dari Jokowi di kantong suara terpelajar.
"Memang pemilih terpelajar adalah pemilih yang umumnya lebih kritis terhadap kedua capres. Mereka lebih banyak membaca, mengevaluasi apa yang telah dikerjakan kedua capres. Mereka umumnya lebih banyak melihat apa yan dikerjakan oleh kedua capres," ungkap Adjie Alfaraby.

Faktor lain, kata Adjie Alfaraby, yakni pemilih kaum terpelajar umumnya lebih banyak terinformasi oleh apa yang telah dicapai pemerintahan Jokowi selama 5 tahun, sehingga mereka lebih mudah mengevaluasi.
"Kemudian, biasanya pemilih terpelajar juga lebih suka dengan isu-isu perubahan mereka lebih kritis dan lebih berjarak dengan kekuasaan," ungkapnya.
Survei ini dilakukan pada 18-25 Januari 2019 dengan 1.200 responden.
Survei menggunakan metode multistage random sampling di 34 provinsi.
Margin of error sebesar 2,8 persen. LSI juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan indepth interview.
Hasil Survei di Sulsel
Lembaga survei Celebes Research Centre (CRC) merilis hasil survei terbaru Pilpres 2019 khusus Sulawesi Selatan.
Pasangan Jokowi - KH Maruf Amin cuma unggul tipis atas Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Padahal, Sulawesi Selatan termasuk daerah yang wajib dimenangkan Jokowi mengingat Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah pernah menjanjikan kemenangan hingga 80 persen suara.
Di Makassar, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto juga menjanjikan kemenangan untuk Jokowi - KH Maruf Amin
Direkrur Lembaga Survei Celebes Research Center (CRC), Herman Heizer, merilis hasil survei elektabitas Capres dan Cawapres RI per Januari 2019 di Sulawesi Selatan.
Hasilnya pasangan nomor urut 1 Jokowi-Maruf Amin memperoleh 46 persen sementara pasangan no urut 2 memperoleh 41,9 persen.
Sebanyak 12,1 persen responden belum menjawab.
Komposisi sementara ini berarti petahana Jokowi terancam dipermalukan oleh Prabowo Subianto di Sulawesi Selatan.

Adapun pertanyaan yang diajukan CRC adalah 'Seandainya pemilihan langsung Presiden dan Wakil Presiden Indonesia dilaksanakan pada hari ini, siapa di antara pasangan yang akan Ibu/Bapak pilih?'
CRC juga memetakan elektabilitas tiap kabupaten/kota di Sulsel.
"Itu hasil survei rasional dari total responden sebanyak 1.200 orang. Adapun yang belum menentukan pilihan sebesar 12,1 persen. Survei ini dilakukan pada Januari 2019 dengan margin of error sebesar 3 persen," kata Direktur Utama CRC, Herman Heizer, Jumat (1/2/2019).
Dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, 13 dimenangkan jokowi - KH Maruf Amin, 10 abupaten/kota dimenangkan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Sementara 1 kabupaten yakni Luwu Timur surveinya imbang, yakni sama-sama memperloh 47,5 persen.
Jokowi - KH Maruf Amin menang di 13 kabupaten/kota:
- Makassar
- Gowa
- Takalar
- Selayar
- Soppeng
- Parepare
- Wajo
- Bone
- Sidrap
- Tator
- Toraja Utara
- Palopo
- Luwu Utara
Luwu Timur (imbang)
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menang di 10 kabupaten/kota:
- Jeneponto
- Bantaeng
- Maros
- Pangkep
- Barru
- Sinjai
- Pinrang
- Enrekang
- Luwu
- Bulukumba
Luwu Timur (imbang)
Berikut hasil survei CRC di 24 kabupaten/kota Sulsel:
1. Makassar
- Jokowi - KH Maruf Amin: 45,0 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 41,7 persen
- Belum menentukan pilihan: 13,3 persen
2. Gowa
- Jokowi - KH Maruf Amin: 56,7 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 37,8 persen
- Belum menentukan pilihan: 5,6 persen
3. Takalar
- Jokowi - KH Maruf Amin: 45,0 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 42,5 persen
- Belum menentukan pilihan: 12,5 persen
4. Jeneponto
- Jokowi - KH Maruf Amin: 18,0 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 76,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 6,0 persen
5. Bantaeng
- Jokowi - KH Maruf Amin: 16,7 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 70,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 13,3 persen
6. Selayar
- Jokowi - KH Maruf Amin: 60,0 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 30,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 10,0 persen
7. Maros
- Jokowi - KH Maruf Amin: 42,5 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 55,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 2,5 persen
8. Pangkep
- Jokowi - KH Maruf Amin: 38,0 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 52,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 10,0 persen
9. Barru
- Jokowi - KH Maruf Amin: 35,0 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 60,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 5,0 persen
10. Soppeng
- Jokowi - KH Maruf Amin: 46,7 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 40,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 13,3 persen
11. Parepare
- Jokowi - KH Maruf Amin: 60,0 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 25,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 15,0 persen
12. Wajo
- Jokowi - KH Maruf Amin: 64,0 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 26,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 10,0 persen
13. Bone
- Jokowi - KH Maruf Amin: 57,0 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 37,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 6,0 persen
14. Sinjai
- Jokowi - KH Maruf Amin: 36,7 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 50,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 13,3 persen
15. Bulukumba
- Jokowi - KH Maruf Amin: 23,3 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 61,7 persen
- Belum menentukan pilihan: 15,0 persen
16. Sidrap
- Jokowi - KH Maruf Amin: 26,0 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 14,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 60,0 persen
17. Pinrang
- Jokowi - KH Maruf Amin: 36,7 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 53,3 persen
- Belum menentukan pilihan: 10,0 persen
18. Enrekang
- Jokowi - KH Maruf Amin: 20,0 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 52,5 persen
- Belum menentukan pilihan: 27,5 persen
19. Tana Toraja
- Jokowi - KH Maruf Amin: 92,5 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 5,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 2,5 persen
20. Toraja Utara
- Jokowi - KH Maruf Amin: 92,5 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 5,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 2,5 persen
21. Luwu
- Jokowi - KH Maruf Amin: 38,3 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 48,3 persen
- Belum menentukan pilihan: 13,3 persen
22. Palopo
- Jokowi - KH Maruf Amin: 50,0 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 40,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 10,0 persen
23. Luwu Utara
- Jokowi - KH Maruf Amin: 56,0 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 34,0 persen
- Belum menentukan pilihan: 10,0 persen
24. Luwu Timur
- Jokowi - KH Maruf Amin: 47,5 persen
- Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 47,5 persen
- Belum menentukan pilihan: 5,0 persen
Berikut selengkapnya:




Adapun jumlah pemilih yang ditetapkan KPU Sulsel melalui pleno penyempurnaan DPtHP II 6.159.375 DPT.
Rinciannya, pemilih laki-laki 2.987.564 orang dan perempuan sebanyak 3.171.811 pemilih.
(TribunWow.com/tribun-timur.com)
Baca: Alasan Rocky Gerung Selalu Acungkan 1 Jari Simbol No Urut Jokowi Padahal Dikenal Pendukung Prabowo
Baca: Dilarang Menikah, Pesan Terakhir Istri Ustaz Nur Maulana Buat Sang Ustaz Tak Bisa Jawab Lalu Tahajud
Baca: RESMI DIBUKA Pendaftaran PPPK 2019 di sscasn.bkn.go.id Bukan sscn.bkn.go.id, Cek Formasi dan Panduan
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Fahri Hamzah Sebut Dirinya Bisa Mengurangi Elektabilitas Jokowi Sebanyak 7 Persen dengan Cara Ini,