Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic, Begini Kisahnya Saat Perang Bosnia dan Perpecahan Yugoslavia

Pelatih 49 tahun juga menceritakan pengalaman hidupnya ketika Yugoslavia dilanda perang Balkan juga Perang Bosnia.

Penulis: Ilham Mulyawan Indra | Editor: Arif Fuddin Usman
tribun timur/sanovra jr
Pelatih PSM Makassar Darije Kalezic 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelatih anyar PSM Makassar, Darije Kalezic, mengaku senang menginjakkan kaki di Makassar.

Banyak mimpi Darije Kalezic terkait pembinaan pemain muda yang ingin diaplikasikannya di PSM Makassar.

Pelatih berkebangsaan Bosnia-Herzegovina itu berpengalaman mencetak pemain muda bertalenta saat menukangi PSV Eindhoven U-21 itu.

Baca: 27 Februari PSM Makassar Lawan Home United di AFC Cup 2019! Begini Kekuatan Lawan-lawan di Grup H

Baca: 28 Pemain Didaftar PSM Makassar ke AFC Cup 2019! Ini Tim-tim Lawan PSM di Grup H dan Jadwal Tanding

Pelatih 49 tahun juga menceritakan pengalaman hidupnya ketika Yugoslavia dilanda perang Balkan. Termasuk kondisi yang terjadi saat itu.

Kepada Jurnalis Tribun Timur, Ilham Mulyawan Indra, Pelatih Darije Kalezic menceritakan panjang lebar saat ditemui di lobi Hotel Aryaduta, Makassar, Rabu (6/2/2019) pagi.

Pelatih PSM Makassar Darije Kalezic
Pelatih PSM Makassar Darije Kalezic (Sanovra JR/Tribun Timur)

Berikut petikannya dalam wawancara eksklusif:

Menurut Anda, apakah masih perlu manajemen PSM membeli pemain baru? Untuk posisi apa dan bagaimana karakternya?

Sekarang saya sedang menyaksikan rekaman pertandingan tim PSM pada kompetisi musim lalu. Saya butuh 4-6 pekan untuk mengeluarkan pendapat realistik saya tentang tim ini. Kalau sudah ada maka mari kita duduk bersama lagi dan saya akan keluarkan pendapat saya, tapi kalau sekarang maaf, terlalu cepat.

Klub mana saja, menurut Darije, kira-kira bakal menjadi lawan berat bagi PSM di Liga 1 2019?

Saya belum cari tahu tentang calon-calon lawan PSM di kompetisi nanti. Kita akan diskusikan dengan asisten pelatih.

Baca: Si Kutu, Lionel Messi Mati Kutu, Dikepung 3 Pemain Real Madrid! Tapi Gol Malcom Bikin Ramos Pasrah

Baca: Hari Ulang Tahun Spesial Cristiano Ronaldo! Ini 11 Pemain Favorit dan Jadi Sahabat Dekat

Apa hobi Anda? Suka musik jenis apa?

Saya suka sekali dengan musik bergenre rock. Band yang saya snagat sukai lagunya adalah Dire Straits dan U2.

Selain itu saya juga suka musik-musik lama dari negara asal saya, Bosnia. Soal hobi saya hanya satu saja, yaitu jalan-jalan bersama keluarga dan menghabiskan waktu bersama mereka.

Apa saja hal-hal yang Anda tidak sukai?

Pertama, saya tidak menyukai seseorang yang tidak menghargai orang lain, padahal mereka sadar telah melakukan hal tersebut. Kedua saya tidak suka ingkar-ingkar janji.

Saya pribadi orang yang menyukai kesenangan dalam hidup, bergembira dan selalu positive thinking (berpikir positif).

Apakah Anda mempunyai klub yang anda idolakan di dunia ini?

Ya ada, tim Barcelona FC. Saya suka karena mereka memainkan karakteristik permainan sepak bola yang sangat indah, spesial.

Dan itu sudah nampak sekali ketika Barcelona ditangani oleh Rinus Michels, karena dia yang memperkenalkan karakter permainan sepakbola itu (Tiki Taka).

Baca: Medhi Benatia Terang-terangan Tolak Tawaran Manchester United Karena Faktor Agama

Baca: Prediksi Susunan Pemain PSM Makassar di AFC Cup dan Liga 1 2019! Pluim Ganti Posisi, Klok Tetap?

Elok dilihat, atraktif, dan permainan seperti itu masih terjaga hingga kini. Filosofinya seperti ini, ketika Anda menguasai bola maka yakinlah lawan tidak akan bisa mencetak gol.

Apakah Anda bisa menerapkan karakter permainan ala Barcelona FC ke PSM?

Itu butuh proses panjang dan tak semua bisa diterapkan. Saya akan mencoba memainkan pola permainan yang sesuai karakter pemain saya di PSM.

Meski Anda lahir di Swiss tetapi Anda sebenarnya berdarah Bosnia. Apakah Anda pernah mengalami atau merasakan kepahitan tinggal di Bosnia saat terjadi konflik di sana?

Ya, saya pernah merasakannya. Ketika itu saya mungkin masih berusia 21 atau 22 tahun, masih cukup muda. Saya tinggal di Mostar (ibukota Bosnia Herzegovina).

Di sana banyak sekali kultur Ottoman dan saya mengalami masa pahit itu selama 8 bulan di tengah peperangan.

Itu adalah perang yang cukup mengerikan karena saya kehilangan beberapa sanak-saudara dan teman-teman dekat.

Baca: Pelatih PSS Ingin Kembalikan Performa Mantan Winger PSM Makassar

Baca: Belum Punya ITC, PSM Makassar Tetap Akan Bawa Markkanen ke Singapura

Saya berjalan diantara mayat yang bergelimpangan. Bisa dikatakan ini adalah perang yang lebih parah ketimbang perang dunia II. Menurutku ini bisa menjadi pembuka perang Abad ke-21.

Tapi saya percaya dengan jalan Tuhan, bahwa memang saya berada dalam situasi tersebut, tetapi sebenarnya adalah saya tidak seharusnya berada disana dan tidak menjadi bagian dari perang mengerikan itu.

Apa yang saya alami membuat saya menjadi lebih tegar. Pribadi lebih kuat untuk tahu situasi tepat bagi diri sendiri.

Anda dikenal berhasil menempa sejumlah pemain hebat ketika menangani PSV Eindhoven U-21 seperti Georginio Wijnaldum (Liverpool), Santiago Arias (Atletico Madrid), Luciano Narsingh (Swansea City) hingga Zakaria Bakkali (Anderlecht). Nah apa rencana Anda terhadap tim pembinaan yang dimiliki oleh PSM?

Begini, struktur pembinaan di PSM dan PSV Eindhoven berbeda. Ketika saya menerima pekerjaan menangani PSV, manajemen PSV tahu bahwa saya bisa mengembangkan potensi pemain muda agar mereka menjadi penerus di tim utama.

Saya sebenarnya pribadi yang senang bekerja dengan pemain muda dan selalu ingin memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan diri. Saya akan melakukan yang terbaik untuk itu.

Baca: 5 Kejadian yang Bikin Manchester City Salip Liverpool! Pangkas Selisih 7 Poin Hanya dalam Sebulan

Baca: Dini Hari Barcelona vs Real Madrid Berakhir Seri Tuan Rumah Nyaris Dipermalukan, Berikut Video Gol

Bagaimana Anda melihat peluang PSM di ajang AFC Cup musim ini?

Pertama-tama saya akan cari tahu dulu, bagaimana peta persaingan sepak bola Indonesia dengan tim-tim dari negara lain.

Saya baru saja menganalisis rekaman pertandingan antara Persija Jakarta versus Home United. Tapi saya belum bisa mengemukakan banyak hal dulu.

Mungkin pekan depan setelah saya mengumpulkan banyak data barulah kita membuat perencanaan.

Terakhir, apa saja harapan Anda terhadap PSM, keluarga dan diri Anda sendiri?

Untuk PSM pertama adalah target untuk sukses bersama tim ini dan berbagi kebahagiaan dengan suporter.

Seberapa jauh kita bisa mendaki, saya belum tahu tapi kita akan cari tahu bersama-sama dan berusaha melakukan yang terbaik.

Untuk keluarga saya, agar istri dan anak-anak saya senantiasa sehat selalu dan kami bisa bertemu lagi.

Bagi diri sendiri, singkat saja. Saya senang ada di Makassar. (*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami:

Follow juga akun instagram official Kami:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved