Identik dengan Imlek, Begini Sejarah dan Fakta Tarian Barongsai, Ada Sejak Abad ke-3 Sebelum Masehi
Identik dengan Imlek, Begini Sejarah dan Fakta Tarian Barongsai, Sudah Ada Sejak Abad ke-3 Masehi
TRIBUN-TIMUR.COM - Perayaan Tahun Baru Imlek 2570 bagi masyarakat Tionghoa selalu diramaikan dengan kehadiran Barongsai.
Tarian barongsai sendiri dikenal sebagai tarian tradisional China.
Dan selalu dinanti masyarakat yang ingin melihat atraksi tersebut.
Tapi tahukah kamu jika atraksi barongsai memang sudah ada sejak masa Dinasti China di abad ke tiga sebelum masehi.
Baca: Jangan Fokus SNMPTN 2019, Kemenag Juga Buka Pendaftaran SPAN PTKIN, Ini Jadwal Lengkap dan Syaratnya
Baca: Login snmptn.ac.id - 6 Perbedaan Pendaftaran SNMPTN 2019 dan SNMPTN 2018, Cek Selengkapnya di Sini
Baca: Gempa 6,1 SR Guncang Nias Selatan, Warga Berhamburan ke Luar Rumah
Baca: Ustadz Abdul Somad Teriak-teriak Hingga Parau Bahas yang Gaji Kamu Siapa Diungkap Rudiantara
Baca: Ustadz Nur Maulana Akhirnya Putuskan Nikah Lagi atau Tidak Setelah Dapat Dukungan 4 Anaknya
Disini kami rangkumkan beberapa sejarah dan fakta tentang barongsai.
Berikut dihimpun sejumlah fakta dan sejarah mengenai barongsai:
1. Barongsai sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, tepatnya pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke tiga sebelum masehi
2. Kesenian Barongsai mulai populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi.
Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di, kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi.
Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan.
Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda hingga sekarang.
Baca: Jangan Fokus SNMPTN 2019, Kemenag Juga Buka Pendaftaran SPAN PTKIN, Ini Jadwal Lengkap dan Syaratnya
Baca: Login snmptn.ac.id - 6 Perbedaan Pendaftaran SNMPTN 2019 dan SNMPTN 2018, Cek Selengkapnya di Sini
Baca: Gempa 6,1 SR Guncang Nias Selatan, Warga Berhamburan ke Luar Rumah
Baca: Ustadz Abdul Somad Teriak-teriak Hingga Parau Bahas yang Gaji Kamu Siapa Diungkap Rudiantara
Baca: Ustadz Nur Maulana Akhirnya Putuskan Nikah Lagi atau Tidak Setelah Dapat Dukungan 4 Anaknya
3. Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat, dan Singa Selatan yang bersisik dan bertanduk.
Penampilan Singa Utara lebih mirip singa karena berbulu tebal, bukan bersisik.
4. Di Indonesia, Singa Utara biasa disebut Pekingsai. Singa Utara memiliki bulu yang lebat dan panjang berwarna kuning dan merah.
Biasanya Singa Utara dimainkan dengan dua singa dewasa dengan pita warna merah di kepalanya yang menggambarkan singa jantan, dan pita hijau (kadang bulu hijau di
kepalanya) untuk menggambarkan singa betina.
5. Pekingsai dimainkan dengan akrobatik dan atraktif, seperti berjalan di tali, berjalan di atas bola, menggendong, berputar, dan gerakan-gerakan akrobatis lainnya.
Tidak jarang juga, Pekingsai dimainkan dengan anak singa, atau seorang 'pendekar' yang memegang benda berbentuk bola yang memimpin para singa.
Biasanya, sang pendekar melakukan beberapa gerakan-gerakan beladiri Wushu.
Konon, pada jaman dahulu, atraksi Pekingsai digunakan untuk menghibur keluarga kerajaan di istana Tiongkok.
6. Singa selatan inilah yang sering disebut Barongsai. Singa Selatan lebih ekspresif dibanding Singa Utara.
Kerangka kepala Singa Selatan dibuat dari bambu, lalu ditempeli kertas, lalu dilukis, dan ditempeli bulu dan dihias.
Bulu yang memiliki kualitas tinggi untuk pembuatan Barongsai adalah bulu domba atau bulu kelinci.
Tetapi, untuk harga yang murah, biasanya digunakan bulu sintetis. Pada zaman modern, kerangka Barongsai mulai dibuat dengan alumunium atau rotan.
Singa Selatan memiliki berbagai macam jenis. Singa yang memiliki tanduk lancip, mulut seperti bebek, dahi yang tinggi, dan ekor yang lebih panjang disebut Fut San (juga disebut Fo Shan, atau Fat San).
Sedangkan Singa yang memiliki mulut moncong ke depan, tanduk yang tidak lancip, dan ekor yang lebih kecil disebut Hok San. Keduanya diambil dari nama tempat di Tiongkok.
Baca: Jangan Fokus SNMPTN 2019, Kemenag Juga Buka Pendaftaran SPAN PTKIN, Ini Jadwal Lengkap dan Syaratnya
Baca: Login snmptn.ac.id - 6 Perbedaan Pendaftaran SNMPTN 2019 dan SNMPTN 2018, Cek Selengkapnya di Sini
Baca: Gempa 6,1 SR Guncang Nias Selatan, Warga Berhamburan ke Luar Rumah
Baca: Ustadz Abdul Somad Teriak-teriak Hingga Parau Bahas yang Gaji Kamu Siapa Diungkap Rudiantara
Baca: Ustadz Nur Maulana Akhirnya Putuskan Nikah Lagi atau Tidak Setelah Dapat Dukungan 4 Anaknya
7. Barongsai Futsan dimainkan dengan kuda-kuda dan gerakan yang lebih memerlukan tenaga. Barongsai Futsan biasanya dimainkan di dalam kategori Barongsai Tradisional.
Kuda-kuda dan gerakan Barongsai Hoksan lebih santai daripada Barongsai Futsan. Barongsai Futsan biasanya digunakan di sekolah-sekolah kungfu, dan hanya murid terbaik yang dapat menarikannya.
Barongsai Hoksan biasanya dikenal karena ekspresif, langkah kaki yang unik, penampilan yang impresif, dan musik yang bertenaga.
Diperkirakan, pendiri Barongsai Hoksan adalah Feng Gengzhang pada abad ke 20. Feng lahir di desa di kota He Shan, dan dia diajarkan beladiri Chna dan Barongsai dari ayahnya.
Kemudian, ia mempelajari bela diri dan Barongsai dari Fo Shan sebelum pulang ke desanya dan membuat sasananya sendiri. Dia menciptakan gaya berbarongsainya yang
unik, dan menciptakan teknik baru memaikan Barongsai dengan mempelajari mimik dan gerak kucing, seperti "menangkap tikus, bermain, menangkap burung, dan
berguling".
Dan terciptalah kepala barongsai bergaya Hok San, ia merendahkan dahi Barongsai, melengkungi tanduknya, dan membuat mulutnya menjadi seperti paruh bebek.
Badannya juga menjadi terlihat lebih bertenaga dan berwarna lebih mencolok. bersama dengan langkah kaki yang lebih unik dan tangkas, Feng menciptakan gaya musik baru dalam bermain Barongsai yang disebut "Seven Star Drum".
8. Sekitar tahun 1945, pemain Barongsai hoksan diundang untuk tampil di berbagai tempat di China dan bagian Asia Tenggara. Di Singapura, Barongsai hoksan menjadi
terkenal dan mendapatkan julukan "Raja dari Raja Barongsai" dan memiliki tulisan "Raja" (王) di dahi Barongsai Hoksan.
Baca: Jangan Fokus SNMPTN 2019, Kemenag Juga Buka Pendaftaran SPAN PTKIN, Ini Jadwal Lengkap dan Syaratnya
Baca: Login snmptn.ac.id - 6 Perbedaan Pendaftaran SNMPTN 2019 dan SNMPTN 2018, Cek Selengkapnya di Sini
Baca: Gempa 6,1 SR Guncang Nias Selatan, Warga Berhamburan ke Luar Rumah
Baca: Ustadz Abdul Somad Teriak-teriak Hingga Parau Bahas yang Gaji Kamu Siapa Diungkap Rudiantara
Baca: Ustadz Nur Maulana Akhirnya Putuskan Nikah Lagi atau Tidak Setelah Dapat Dukungan 4 Anaknya
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu, Berikut Delapan Fakta dan Sejarah Tarian Tradisional Barongsai