Ustadz Abdul Somad Minta Hotel Bintang 5? Ini Pernyataan Resmi UAS & Timnya, 2 Daerah Transfer Uang
Ustadz Abdul Somad ( UAS) dikenal sebagai Dai Kondang yang punya segudang agenda. Dirinya terus banjir job hingga kerap bepergian kemana-mana
"Saya sekolah saya sampai empat. Kelas 1 Darul Arafah, Kelas 2 Muallimin al Washliyah, kelas 3, Nurul Falah. Kira-kira orang pindah sekolah tu orang baik atau orang jahat?," katanya.
"Jadi kalau cerita jahat, tak usah kalian pancing-pancing. Ni hantu ni," kata Ustadz Somad.
Setelah itu, Ustaz Somad melanjutkan tausiyahnya.
Di akhir ceramahnya, Ustadz Somad mengajak lima jemaah yang disuruh maju tadi untuk foto bersama.
"Yang lain tak boleh ikut. Salah kalian kenapa tak tidur-tiduran tadi," katanya disambut tawa jemaah.
Baca: Delapan Kecamatan di Kabupaten Wajo Diguyur Hujan Hari Ini
Baca: Ada Apa? Presiden Jokowi Tiba-tiba Puji Tersangka Hoax Ratna Sarumpaet, Padahal dibuang Tim Prabowo
Baca: Bupati Luwu Utara Kunker ke Seko, Wakilnya Hadiri HUT Bulukumba
Simak videonya berikut:
Pertanyaan ini Bikin Ustadz Abdul Somad (UAS) Menangis, Emosi hingga Pukul-pukul Meja
Dai kondang Ustadz Abdul Somad membawakan tauziah di Kampus Universitas Islam Riau Senin (15/10/2018).
Tauziah itu disiarkan secara live oleh chnnel youtube Tafaqquh video.
Ada momen emosional saat UAS membacakan sebuah pertanyaan dari jamaahnya.
Berikut isi pertanyaan tersebut: Saya ingin tanya ustadz, kenapa Israel tidak dibinasakan seperti kaum-kaum yang sudah binasa?
"Iya juga ya," timpal UAS.
UAS kemudian melanjutkan jawabannya.
Ia bercerita tentang seorang ulama asal Palestina Sheikh Abdul Karim Al Maqdisi yang menangis didepan Sheikh Abdul Sattar saat bercerita tentang kekejaman Israel.
Sheikh Abdul Karim Al Maqdisi, kata UAS, bercerita bahwa tentara Israel membunuh dengan keji ibu-ibu hamil di Palestina.
Saat bercerita hal itu UAS tampak emosional.
Wajahnya tegang, ia mengepalkan tangannya dan memukul-mukul meja.
"Kenapa tidak dibinasakan dia (tentara Israel)," ujar UAS berkali-kali.
"Menangis Sheikh Abdul Karim Al Maqdisi saat menceritakan hal itu kepada Sheikh Abdul Sattar. Berlinang air matanya. Aku pun menangis saat menceritakan ini kepada kalian," ujarnya lagi.
UAS melanjutkan dalam sejarah kaum-kaum yang zalim satu per satu telah dibinasakan Allah.
"Semua mati, kenapa yang terlaknat ini (Israel) dibiarkan hidup?," kata UAS.
UAS mengatakan hal ini ia pertanyakan kepada gurunya di Universitas Al Azhar Syaikh Muhammad Jibril.
Apa kata Syaikh Muhammad Jibril?
"Kalau Allah membinasakan Israel lalu kau masuk surga pake apa?," kata UAS mengutip jawaban gurunya.
"Allah biarkan mereka hidup supaya kalian berjihad di jalan Allah," kata UAS.
Namun UAS mengatakan jihad yang dimaksud tidak melulu harus terjun langsung ke Palestina melawan tentara ISrael.
"Bukan berarti selesai acara ini kalian langsung beli tiket ke Palestina. Belajar kau serius hingga jadi doktor, sampai professor lalu dengan uangmu/hartamu, dengan ilmumu kau akan menolong saudaramu," terang UAS.
Tak hanya itu UAS juga menyebut perjuangan juga bisa dilakukan secara politik dengan menjadi pemegang kebijakan negara.
"Bayangkan kalau kalain jadi anggota dewan. kalian bisa mendukung pemerintah untuk menolong permasalahn palestina."
Berikut video lengkapnya:
Novel Bamukmin Singgung Pilpres dan Masuk Surga, Sikap UAS Tegas
Ustaz Abdul Somad ogah komentari ceramah juru bicara Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin yan oleh beberapa kalangan menganggapnya kontroversial.
Ucapan Novel Bamukmin yang kontroversial dan sempat dikomentari calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno adalah perihal pilihan di Pilpres 2019 dan mereka yang akan masuk surga.
"Mau masuk surga? Cinta sama Allah? Cinta sama Rasulullah? Cinta sama Prabowo? Cinta sama Sandiaga Uno? Betul? Insya Allah masuk surga" ujar Novel Bamukmin di hadapan relawan Prabowo-Sandiaga di Jakarta Pusat, Jumat (12/10/2018).
Pendakwah asal Riau yang akrab disapa UAS ini mengaku enggan memberokan komentar atas ucapan Novel Bamukmin tersebut.
Ia menegaskan dirinya tidak berafiliasi dengan kelompok politik manapun di Pemilihan Presiden 2019.
"Saya tidak ada terkait dengan politik," ujar UAS di Rutan Klas 1 Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10/2018).
Meski begitu, terkait dengan Pilpres 2019 mendatang, UAS berharap rakyat Indonesia mendapatkan pemimpin yang perhatian.
"Adapun terkait dengan politik kekuasaan kita berdoa supaya Allah memberikan pemimpin yang perhatian terhadap umat, itu saja," tegas UAS.
Pria yang pernah masuk ke dalam nominasi cawapres versi ijtima ulama ini menyarankan agar bangsa Indonesia berdoa agar diberikan pemimpin yang perhatian dan peduli.
Ia membebaskan pilihan pemimpin Indonesia kepada masyarakat.
"Kita ingin berdoa kepada Allah supada dapat pemimpin yang memiliki kepedulian dan perhatian. Semua Anak bangsa yang terbaik, kita pilih yang terbaik," ucap UAS.
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com
(TribunWow/Tribun Timur.com)