Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mbah Moen saat Salah Sebut Nama Prabowo, Gus Majid Kamil Bongkar Isi Kertas Dibacakan Ulama NU Itu

Insiden salah sebut nama Prabowi dan Jokowi jelang Pilpres 2019 kini ramai dibicarakan.

Editor: Rasni
Tribunnews
Mbah Moen saat Salah Sebut Nama Prabowo, Gus Majid Kamil Bongkar Isi Kertas Dibacakan Ulama NU Itu 

Mbah Moen saat Salah Sebut Nama Prabowo, Gus Majid Kamil Bongkar Isi Kertas Dibacakan Ulama NU Itu

TRIBUN-TIMUR.COM - Insiden salah sebut nama Prabowi dan Jokowi jelang Pilpres 2019 kini ramai dibicarakan.

Putra Ulama Nadhatul Ulama (NU) Kiai Haji Maimun Zubair (Mbah Moen), Gus Majid Kamil turut mengomentari lantunan doa sang ayah yang viral, lantaran salah menyebut nama calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto saat mendoakan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo.

Gus Majid bahkan sampai membeberkan isi dari kertas yang dibaca oleh Mbah Moen panggilan akrab KH Maimun Zubair saat memanjatkan doa tersebut.

Diketahui, momen Mbah Moen salah sebut nama Prabowo tersebut terjadi saat capres Joko Widodo berkunjung ke Pondok Pesantren Al-anwar Kelurahan Karangmangu Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2/2019).

Baca: REI Sulsel: Wajar Pemerintah Naikkan Target Rumah 1 Juta Jadi 1,25 Juta

Baca: VIDEO: Pjs Sekda Pangkep Juga Selamati Tribun Timur di HUT ke-15

Baca: Nonton Liga Inggris West Ham Vs Liverpool via MAXstream Pukul 03.00 WIB Malam Nanti

Dikutip dari akun YouTube Talkshow tvOne Minggu (3/2/2019), Gus Majid saat itu tampak ditanya bagaimana kondisi dari Mbah Moen setelah kunjungan dari Capres Jokowi.

"Untuk Mbah Maimun sendiri seperti yang saya katakan tadi bahwa Mbah Maimun biasa saja, Mbah Maimun juga aktivitas seperti kemarin juga waktu paginya mengaji, dan juga ada pengajian," terang Gus Majid.

Setelah menjelaskan kondisi dari Mbah Moen, Gus Majid kemudian menunjukkan kertas berwarna kuning yang saat kunjungan Jokowi dibacakan oleh Mbah Moen kala membacakan doa.

 

 

"Saya mau menyampaikan bahwa kemarin yang dibawa Mbah Maimun itu adalah teks ini dan sebetulnya teks ini enggak dibaca Mbah Maimun semuanya teks yang ada di sini ini," tegas Gus Majid sambil menunjukkan kertas tersebut pada kamera.

Baca: Ini Wajah Baru Yamaha YZR-M1 Motogp 2019, Motor Valentino Rossi & Maverick Vinales

Baca: Faizal Arief Setiawan Andalkan Kartu Tani Hingga Produk Milenial

Baca: Mahasiswa Program Pasca Sarjana UNM Sumbang Laptop di SLB La Ketu Luwu Timur

Gus Majid kemudian secara terang-terangan menyebutkan bahwa teks yang dibawa oleh Mbah Moen sebetulnya bukan doa untuk Jokowi.

Melainkan teks yang disiapkan oleh Mbah Maimun sendiri untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Tetapi ini sebetulnya (teks doa) adalah teks Mbah Maimun sendiri yang itu adalah teks dia untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) seperti itu, yang dibaca hanya sedikit," ungkap Gus Majid.

Menurut Gus Majid, perlu dijelaskan terkait isi teks yang dibacakan oleh Mbah Moen lantaran ada sebagaian pihak yang justru menyalahartikan isi dari teks tersebut.

"Sebab ada orang yang mengatakan bahwa Mbah Maimun itu tulisan di sini itu adalah tertulis Pak Prabowo ya."

"Itu bukan, itu bukan tapi Mbah Maimun murni bacanya ini aja setengah-setengah begitu ya, sebetulnya bukan baca ini ya Mbah Maimun tapi dari pikirannya sendiri," jelas Gus Majid.

Baca: Tak Hanya Megawati, Caleg PDI Perjuangan ini Berani Pasang Foto Jokowi di Spanduk

Baca: Pakar Feng Shui Sebut Prabowo Tak Beruntung Berpasangan dengan Sandiaga Uno, Bagaimana Jokowi-Maruf?

Baca: Kaprodi PAI FAI Unismuh Makassar Raih Doktor di UIN Alauddin Makassar

Putra KH Maimun Zubair, Gus Majid Kamil membeberkan isi teks yang dibacakan oleh Mbah Moen saat salah sebut nama Prabowo ketika doakan Jokowi Jumat (31/1/2019)
Putra KH Maimun Zubair, Gus Majid Kamil membeberkan isi teks yang dibacakan oleh Mbah Moen saat salah sebut nama Prabowo ketika doakan Jokowi Jumat (31/1/2019) (akun YouTube Talkshow tvOne)

Ia juga turut mengucapkan terimakasih kepada Rommahurmuzy, Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang menjelaskan secara detail terkait apa yang sebenarnya terjadi.

"Saya terimakasih sekali tadi Mas Rommy sudah menjelaskan itu 100 persen itu benar, bahwa Mbah Maimun itu sebetulnya yang dimaksud itu Pak Jokowi cuma kan Mbah Maimun kan sudah mengatakan bahwa beliaunya sudah sepuh," terang Gus Majid.

Dalam keterangannya, Gus Majid menjelaskan alasan mengapa Mbah Moen sampai salah menyebut nama Prabowo yang seharusnya disebutkan nama Jokowi.

"Sebetulnya Mbah Maimun itu kalau kemana-mana itu pasti didampingi sama putranya, seperti saya kemana-kemana itu di jejernya gitu lho selalu di sampingnya, karena saya itu sering mengingatkan," ucap Gus Majid.

Berbeda dengan kebiasaan Mbah Moen yang selalu didampingi putranya, Gus Majid lantas menjelaskan mengapa pada kunjungan Jokowi Mbah Moen tidak bisa mendapatkan pendampingan.

"Karena kemarin semua yang mengatur itu adalah Paspampres, ya jadi saya ada di belakang bahkan di belakangnya Mas Rommy (Ketua PPP)."

"Sebetulnya saya atau mungkin adik saya Yasin itu biasanya di samping Abah ya, kalau ada yang salah itu bisa mengingatkan," kata Gus Majid.

 

Baca: Jamaah Bertakbir Saat Ustadz Abdul Somad (AS) Gerakkan Jari Tolong Jangan Dikacaukan Kajian Saya

Baca: Vanessa Angel Dipindahkan ke Ruang Tahanan, Bibi Ardiansyah Sedih Kekasihnya Dihujat Satu Negara

Baca: PSM Makassar Segera Gelar Training Center! Dimana dan Kapan? Bagaimana dengan Darije Kalezic?

Tak hanya itu, Gus Majid juga sekali lagi menegaskan bahwa nama yang dimaksud dalam doa Mbah Maimun adalah Joko Widodo dan bukan Prabowo Subianto.

"Dan yang kemarin itu yang saya lihat dan itu pasti itu saya mengatakan itu pasti bahwa Mbah Maimun salah menyebut," jelas Gus Majid.

Gus Majid kemudian menjelaskan bahwa masalah doa Mbah Moen yang sempat salah sebut sudah clear dan tidak perlu dipermasalahkan lagi.

Ia juga kemudian menegaskan bahwa Mbah Moen sudah sejak awal menjatuhkan pilihan politiknya kepada Joko Widodo.

"Jadi kalau masalah ini kami kira enggak usah dipermasalahkan lah, tapi saya pastikan saya sebagai anaknya dan saya tahu."

"Bahwa Mbah Maimun itu dari awal itu mendukungnya adalah Pak Jokowi, ya dari awal mendukungnya adalah Pak Jokowi," terangnya.

Terakhir, Gus Majid memberikan imbauan kepada semua orang agar menciptakan pemilu yang damai ke depannya.

"Yang penting menurut saya marilah kita ciptakan pemilu yang damai yang santun yang berkualitas, pemilu diciptakan untuk apa ya untuk memilih yang terbaik," tegas Gus Majid.

Mbah Moen membawa sebuah kertas saat membacakan doa untuk Jokowi yang berujung salah sebut nama Prabowo
Mbah Moen membawa sebuah kertas saat membacakan doa untuk Jokowi yang berujung salah sebut nama Prabowo (akun YouTube NU Lovers)

Lihat Bedanya! Cara Prabowo dengan Jokowi Saat Sowan ke KH Maimun Zubair alias Mbah Moen

Kunjungan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi), menemui Kiai Nahdatul Ulama (NU) KH Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen menjadi perbincangan masyarakat, Jumat (1/1/2019).

Ternyata sebelumnya, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto juga pernah melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-anwar Kelurahan Karangmangu Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, namun pada Sabtu (29/9/2018) lalu.

Dikutip dari akun Instagram @indonesiaadilmakmur, Prabowo sempat memberikan pidatonya di kediaman Mbah Moen di atas panggung dengan spanduk bertuliskan "Silaturahmi Letjen (purn) Prabowo Subianto, Capres RI 2019 Nomor Urut 2 di Ponpes Al Anwar Sarang", Minggu (3/1/2019).

Sambil berdiri memegang mic, Prabowo menuturkan bahwa dirinya tidak berani meminta dukungan Mbah Moen lantaran derajat seorang kiai yang begitu tinggi.

"Saya datang ke Kiai Maimoen merupakan bagian dari kebiasaan masyarakat ketika hendak masuk ke suatu daerah yang meminta izin kepada orang-orang yang dituakan. Seorang Kiai itu di atas, saya sowan dan tidak minta dukungan," katanya.

"Seorang ulama, seorang kiai di atas, di atas, saya tidak meminta dukungan, saya tidak meminta dukungan," ujarnya.

Namun ia mengatakan jika hatinya berharap dukungan itu hal yang lain.

"Namun dalam hati, saya minta dukungan. Itu lain. Saya juga akan memohon doa restu ke sejumlah wilayah," kata Prabowo yang disambut tepuk tangan dan tawa dari Mbah Moen hingga peserta yang hadir.

 

Prabowo saaat itu memberikan pidatonya di kediaman Mbah Moen di atas panggung, Mbah Moen bertepuk tangan.
Prabowo saaat itu memberikan pidatonya di kediaman Mbah Moen di atas panggung, Mbah Moen bertepuk tangan. (Instgram/ @indonesiaadilmakmur)

Prabowo kembali menuturkan, ia sudah sangat merasa luar biasa hanya jika diterima kedatangannya.

"Dalam hati saya berharap dapat dukungan, tetapi saya tidak meminta dukungan, tidak boleh, saya memandang pesantren, saya memandang kiai ulama ini di atas saya hanya minta izin saya di terima saja sudah luar biasa, terima kasih," pungkasnya.

Setelah Prabowo mengucapkan hal itu terdengar suara takbir serta tepuk tangan yang hadir juga bersahutan.

Dikutip dari Kompas.com, Prabowo Subianto mengatakan bahwa niatnya mencalonkan diri sebagai presiden merupakan panggilan pengabdian kepada negara, bangsa, dan masyarakat.

Ia mengaku diingatkan saat mendengarkan ceramah Jumat yang mengulas tentang tugas seorang pemimpin dan kemudian nekat mendaftarkan sebagai capres.

"Jadi, pengalaman saya menjadi prajurit selalu saja mengalami sejumlah peristiwa hingga mempertaruhkan nyawa. Inilah yang semakin mendorong untuk terus melakukan pengabdian kepada bangsa dan negara," ujarnya, 29 September 2018.

"Saya maju sebagai capres karena panggilan untuk mengabdi kepada negara. Mungkin ini yang terakhir kepada negara dan masyarakat Indonesia," lanjutnya kemudian.

Menurut Prabowo, sudah selazimnya seorang prajurit TNI dekat dengan seorang kiai mengingat berat beban tugas yang dipikulnya.

"Seorang prajurit pasti dekat dengan kiai," kata Prabowo.

"Mencalonkan diri sebagai pemimpin adalah ibadah. Apa yang menjadi angan-angannya nanti Allah SWT yang akan menentukan," ujarnya disambut teriakan 'amin' para santri.

Pada kesempatan tersebut, Kiai Maemun juga bercerita pada zaman perjuangan bersama Mayor Sudirman dan Kecamatan Sarang merupakan salah satu wilayah yang belum pernah dijajah penjajah.

"Ayah saya juga ikut berjuang, termasuk saya dalam melawan penjajahan sehingga jiwa saya nasionalis dan religius," pungkasnya.

Baca: Kaprodi PAI FAI Unismuh Makassar Raih Doktor di UIN Alauddin Makassar

Baca: UMI Makassar Gelar Pertemuan dengan Konjen Australia

Baca: Jamaah Bertakbir Saat Ustadz Abdul Somad (AS) Gerakkan Jari Tolong Jangan Dikacaukan Kajian Saya

Prabowo Disambut Meriah

Kedatangan pasangan cawapres Sandiaga Uno ke Ponpes Al Anwar ini disambut meriah oleh pihak pesantren.

Dikutip dari Kompas.com warga Ponpes Al Anwar berkumpul mulai dari gapura gang masuk Ponpes Al Anwar hingga rumah Mbah Moen.

Tak hanya itu, Prabowo yang datang sekitar pukul 09.45 WIB disambut drumband Ponpes Al Anwar.

Prabowo turut mengungkapkan perasaanya yang disambut sedemikian rupa.

Ia tak menyangka kunjungan yang rencananya ia lakukan diam-diam disambut hangat dari masyarakat sekitar.

"Sungguh penyambutan yang luar biasa dari masyarakat dan di luar dugaan," kata Prabowo saat menyampaikan sambutan di hadapan ratusan santri dan masyarakat umum.

Baca: Ketua HmI Jeneponto: Semoga Tribun Timur Selalu Menyajikan Berita Aktual

Baca: Rumah Sappeami di Mapilli Polman, Ludes Terbakar

Baca: Pakar Feng Shui Sebut Prabowo Tak Beruntung Berpasangan dengan Sandiaga Uno, Bagaimana Jokowi-Maruf?

Jokowi Juga Melakukan Kunjungan

Jokowi didampingi Ibu Iriana beserta tokoh pendukung 01 juga melakukan kunjungan pada Jumat (1/2/2019), dikutip dari akun YouTube NU Lovers.

Pada kunjungan itu tampak suasana terlihat lebih formal dengan tema berlatar tirai kain putih merah dengan spanduk bertuliskan 'Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju'.

Hadirin yang hadir juga memakai baju senada berwarna putih, termasik Mbah Moen, Jokowi, Ibu Presiden Iriana Jokowi dan hingga sejumlah tokoh kubu 01.

Jokowi dalam menyampaikan pidatonya berpesan untuk memilih calon yang sudah memiliki prestasi.

"Programnya apa dilihat gagasannya besarnya ide-idenya apa untuk daerahnya, sudah bismillah pilih, enggak usah pakai ramai-ramai fitnah-fitnah mencela, mengejek, pakai nyinyir, pakai saling menghina, itu bukan nilai-nilai agama yang kita anut, itu bukan nilai ke Indonesiaan kita," pesan Jokowi di atas mimbar.

Jokowi juga turut menuturkan isu-isu yang dituduhkan kepadanya.

Yakni mengenai isu kriminalisasi ulama dan PKI.

"Saya sudah 4 tahun ini direndahkan, dimaki, entah dihina, entah difitnah, saya diam saja, sabar, Ya Allah sabar."

"Tapi kadang ya saya perlu jawab, masa 4 tahu dibilang PKI saya diam ya saya jawab, anti ulama ya masa saya diam, ya saya jawab, kriminalisasi ulama ya masa saya diam," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi bersama ibu negara Iriana bertemu KH Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, Jumat (1/2/2019).
Presiden Jokowi bersama ibu negara Iriana bertemu KH Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, Jumat (1/2/2019). (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

Jokowi kemudian mengakhiri pidatonya saat adzan maghrib berkumandang.

Mbah Moen kemudian melafalkan doa untuk menutup acara kunjungan Jokowi.

Mbah Moen saat itu membacakan doa dengan melihat sebuah kertas yang sudah ia persiapkan sebelumnya.

Sedangkan Jokowi duduk di samping dengan menengadahkan kedua tangannya dan menunduk khusuk, mendengarkan doa yang dipanjatkan oleh Mbah Moen.

Dilafalkan dengan Bahasa Arab, saat itu di akhir doa terdengar nama 'Pak Prabowo' diucapkan oleh Mbah Moen.

Momen salah sebut tersebut tak membuat hadirin atau Jokowi bereaksi.

Semua orang yang ada di sana termasuk Jokowi tampak terus khusuk mendengarkan lafalan doa dari Mbah Moen sampai doa tersebut usai dibacakan.

Setelah selesai, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy (Romi) tampak mendekati Mbah Moen dan membisikkan perkataan kepada Ulama NU tersebut.

Namun tak diketahui apa yang diucapkan oleh Rommahurmuzy kepada Mbah Moen.

Setelah mendapat ucapan dari Romi, Mbah Moen langsung berbicara dan tampak seperti memanjatkan doa lagi.

Lanjutnya, melihat Mbah Moen, Jokowi kembali menegadahkan tangannya setelah sedari tadi sudah menurunkan tangannya lantaran doa sudah selesai.

Mbah Moen menjelaskan dan mengoreksi kesalahan yang dibuatnya.

"Alaa (untuk) Pak Prabowo, laa (tidak) Pak Prabowo, menawa (Tetapi) Pak Jokowi, Pak Jokowi Widodo," ucap Mbah Moen memberikan penjelasan.

"Alliwah (menunjukkan) ikhtiyaarii (pilihanku)," lanjutnya.

Ia kemudian meminta maaf lantaran salah menyebut nama Jokowi dan justru mengatakan Prabowo.

"Jadi saya kalau luput sudah tua, saya umur 90 lebih, jadi saya dengan ini saya untuk pribadi siapa yang di samping saya enggak ada kecuali Pak Jokowi," jelas Mbah Moen kemudian.

Sembari menjelaskan kepada semua hadirin yang datang dalam acara itu, Mbah Moen juga tampak sesekali memandang Jokowi yang ada di sampingnya.

Menanggapi penuturan dari Mbah Moen, Jokowi terlihat menganggukkan dan menundukkan kepala tanda mengiyakan penjelasan dari Mbah Moen.

Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:

Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com

A

(Tribunwow.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved