Benarkah Prabowo Subianto - Sandiaga Pakai Konsultan Asing Seperti Kata Jokowi? Ini Reaksi Jubir BPN
Benarkah Prabowo Subianto - Sandiaga pakai konsultan Asing seperti kata Jokowi? Ini reaksi Jubir BPN
Benarkah Prabowo Subianto - Sandiaga pakai konsultan Asing seperti kata Jokowi? Ini reaksi Jubir BPN
TRIBUN-TIMUR.COM - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno membantah jika Prabowo Subianto - Sandiaga Uno memakai jasa konsultan asing memenangkan Pilpres 2019.
Pernyataan BPN ini menanggapi tudingan Calon Presiden Jokowi jika ada yang memakai konsultan asing di Pilpres 2019.
Baca: Reaksi Presiden Jokowi Saat Diteriaki Huuuuuu oleh Ribuan Penyuluh Pertanian Saya Baru Tahu
Baca: Komika Ge Pamungkas Saling Sindir dengan Mantan, Angie Ang: Ngusik Mulu, Begini Reaksi sang Istri
Baca: Video Lieus Sungkharisma Bentak-bentak Penjaga Rutan saat Jenguk Ahmad Dhani : Telponin Karutannya!
Baca: SNMPTN.ac.id-- 4 Trik Agar Lulus SNMPTN 2019 di UI, ITB, Unpad, Unhas dll: Pendaftaran 4-14 Februari
Baca: Kisah Soeharto Hampir Tewas Minum Racun Tikus & Tommy Soeharto Penyelamat, 8 Jenderal TNI Terbunuh
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak membantah pernyataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo yang menyebut pasangan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2019.
Bahkan, Dahnil menyebut pernyataan Jokowi tersebut sebagai kabar bohong atau hoaks.
"Bohong dan hoaks kalau menyebut Pak Prabowo dan Bang Sandi pakai konsultan asing," ujar Dahnil saat ditemui Kompas.com di media center pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Jl Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).
Dahnil juga menanggapi pernyataan Jokowi terkait propaganda Rusia dengan memproduksi hoaks sebanyak-banyaknya.
Dahnil menegaskan, gaya kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga selama ini tidak menggunakan propaganda ala Rusia.
"Kami tidak punya konsultasn asing dan kampanye kami bukan ala Rusia," kata Dahnil.
Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu meminta Jokowi berhati-hati dalam memberikan pernyataan.
Sebab, jika tidak terbukti, Jokowi dapat dituduh menyebarkan berita bohong atau hoaks terkait penggunaan konsultasi asing dan propaganda Rusia.
"Jadi saya pikir hal yang disampaikan, tidak tahu Pak Jokowi ini sumbernya dari mana, itu adalah sumber hoaks. Dan hati-hati Pak Jokowi bisa menebar hoaks nanti," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi menyebutkan, pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2019.
Akibat menggunakan konsultan asing itu, menurut Jokowi, strategi kampanye yang digunakan kubu oposisi berpotensi memecah belah masyarakat.
Baca: Reaksi Presiden Jokowi Saat Diteriaki Huuuuuu oleh Ribuan Penyuluh Pertanian Saya Baru Tahu
Baca: Komika Ge Pamungkas Saling Sindir dengan Mantan, Angie Ang: Ngusik Mulu, Begini Reaksi sang Istri
Baca: Video Lieus Sungkharisma Bentak-bentak Penjaga Rutan saat Jenguk Ahmad Dhani : Telponin Karutannya!
Baca: SNMPTN.ac.id-- 4 Trik Agar Lulus SNMPTN 2019 di UI, ITB, Unpad, Unhas dll: Pendaftaran 4-14 Februari
Baca: Kisah Soeharto Hampir Tewas Minum Racun Tikus & Tommy Soeharto Penyelamat, 8 Jenderal TNI Terbunuh
"Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli," kata Jokowi saat bertemu Sedulur Pengusaha Kayu dan Mebel di Solo, Minggu (3/2/2019).
Jokowi tak menyebut konsultan asing apa yang digunakan kubu Prabowo-Sandiaga.
Namun, ia sempat menyinggung soal propaganda Rusia.
"Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi.
Jokowi mencontohkan soal hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara tercoblos.
Demikian pula mengenai hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, yang saat itu masih bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.
Jokowi juga sempat menyinggung soal dirinya yang selama ini disebut sebagai antek asing.
Namun, pada kenyataannya, kubu Prabowo-Sandi-lah yang menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pilpres 2019.
"Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa? Jangan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," kata dia.
Baca: Reaksi Presiden Jokowi Saat Diteriaki Huuuuuu oleh Ribuan Penyuluh Pertanian Saya Baru Tahu
Baca: Komika Ge Pamungkas Saling Sindir dengan Mantan, Angie Ang: Ngusik Mulu, Begini Reaksi sang Istri
Baca: Video Lieus Sungkharisma Bentak-bentak Penjaga Rutan saat Jenguk Ahmad Dhani : Telponin Karutannya!
Baca: SNMPTN.ac.id-- 4 Trik Agar Lulus SNMPTN 2019 di UI, ITB, Unpad, Unhas dll: Pendaftaran 4-14 Februari
Baca: Kisah Soeharto Hampir Tewas Minum Racun Tikus & Tommy Soeharto Penyelamat, 8 Jenderal TNI Terbunuh
Kedubes Rusia Juga Bereaksi
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta melalui akun Twitter mengeluarkan pernyataan terkait istilah Progapanda Rusia yang dilontarkan calon presiden nomor urut 01 yang juga capres petahana Joko Widodo.
Kedubes Rusia melalui akun @RusEmbJakarta menyampaikan bahwa Rusia tidak ikut campur dalam urusan elektoral di negara lain.
"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tulis akun Twitter Kedubes Rusia untuk Indonesia, Senin (4/2/2019).
Kedubes Rusia untuk Indonesia juga menyampaikan, istilah " propaganda Rusia" merupakan rekayasa yang dibuat pada tahun 2016 untuk kepentingan pilpres Amerika Serikat.
Istilah tersebut tidak berdasarkan pada realitas.
"Sebagaimana diketahui istilah 'propaganda Rusia' direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden.
Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tulis akun Twitter tersebut.
Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan “propaganda Rusia” oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut.
— Russian Embassy, IDN (@RusEmbJakarta) February 4, 2019
Sebelumnya, istilah "propaganda Rusia" dilontarkan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo. Jokowi mengatakan, pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2019.
Ia tak menyebut konsultan asing apa yang digunakan kubu Prabowo-Sandi.
Namun, ia sempat menyinggung soal propaganda Rusia.
"Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Minggu (3/2/2019).
Jokowi mencontohkan soal hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara tercoblos. Juga mengenai hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, yang saat itu masih bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
Akibat menggunakan konsultan asing itu, menurut Jokowi, strategi kampanye yang digunakan kubu oposisi berpotensi memecah belah masyarakat.(Kompas.com)
Baca: Kisah Soeharto Hampir Tewas Minum Racun Tikus & Tommy Soeharto Penyelamat, 8 Jenderal TNI Terbunuh
Baca: Reaksi Presiden Jokowi Saat Diteriaki Huuuuuu oleh Ribuan Penyuluh Pertanian Saya Baru Tahu
Baca: Komika Ge Pamungkas Saling Sindir dengan Mantan, Angie Ang: Ngusik Mulu, Begini Reaksi sang Istri
Baca: Video Lieus Sungkharisma Bentak-bentak Penjaga Rutan saat Jenguk Ahmad Dhani : Telponin Karutannya!
Baca: SNMPTN.ac.id-- 4 Trik Agar Lulus SNMPTN 2019 di UI, ITB, Unpad, Unhas dll: Pendaftaran 4-14 Februari
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Timses: Bohong dan Hoaks kalau Sebut Prabowo dan Sandiaga Pakai Konsultan Asing",