Bahas Pemilu 2019, Prof Qasim Mathar Tutup Diskusi Forum Dosen
Prof Qasim Mathar menyatakan ia menyadari kualitas demokrasi Indonesia saat ini jauh dari kata ideal.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Desi Triana Aswan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Sedikitnya ada 20 akademisi yang tergabung dalam Forum Dosen mengadakan diskusi terkait Pemilu 2019, di ruang Rapat Redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Rabu (30/1/2019).
Dalam pembahasan topik terkait Pemilu yang akan diadakan serentak April mendatang, seluruh anggota dipersilahkan untuk mengemukakan pendapat.
Guru Besar dari Univesitas Islam Negeri Alauddin, Prof Qasim Mathar menyimpulkan seluruh argumen dari para pembicara dengan melontarkan kalimat-kalimat harapan serta penyejuk untuk demokrasi Indonesia.
“Saya liat tiga pemantik, bersejalak melihat kondisi demokrasi saat ini,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, citizen yang berwatak civilis seakan terdesak oleh nitizen yang berwatak hoax.
Prof Qasim Mathar menyatakan ia menyadari kualitas demokrasi Indonesia saat ini jauh dari kata ideal.
"Kita semua berpandangan sama, demokrasi saat ini memiliki kualitas rendah sementara dekat dengan agenda demokrasi kita yang amat strategis, Pilpres dan Pilgub. Sehingga timbul pertanyaan, apakah akan ada keributan pada hari H? Entah hari ini atau sesudahnya,” jelasnya.
Menurutnya, untuk dapat mencapai pilpres dan pileg yang damai, rakyat harus mampu dibimbing untuk mencintai semua capres dan caleg.
Selain itu, rakyat harus digiring untuk membenci semua jenis hoax yang beredar.
“Jalan pahit ini mau dilakukan, sebenarnya waktu yang tersisa tinggal dua bulan ini cukup untuk berbuat yang ideal bagi peningkatkan kulitas demokrasi kita,” tuturnya.