Waspada Peringatan Dini Cuaca di Sulsel, Potensi Hujan Lebat di Makassar & 3 Kabupaten Sampai Siang
Masyarakat Sulsel perlu waspada. Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika Sulsel ( BMKG Sulsel) memberikan peringatan dini terkait cuaca hari ini,
Kades Tarowang mengatakan bantuan ini dana yang ia kumpul dari dana pribadi dan partisipasi perangkat desa yang nilainya mencapai tujuh juta.
"sumber dananya itu partisipasi dari teman-teman perangkat desa Tarowang, kader posyandu desa Tarowang, adapun bantuan yg kami bawah terdiri dari air 125 dos, sabung 125 dos, gula, 125 liter, odol, 35 bungkus, indomie 55 dos, baju bekas layak pakai 4 karung, nilainya kurang lebih 7 juta," tuturnya.
Kades yang juga wakil ketua Apdesi Jeneponto itu berharap korban untuk selalu sabar dalam menerima cobaan ini.
"Tentunya saya berharap kepada korban bencana banjir di Jeneponto agar di beri kesabaran dalam menghadapi cobaan ini, karena dibalik musibah pasti ada kehendak Allah yang lebih baik kedepannya," tandasnya.
"Sebagai masyarakat jeneponto, tentu kami merasakan apa yang saudara kita rasakan yang tertimpa bencana," tutupnya.
Baca: Divonis 1,5 Tahun Penjara di LP Cipinang, Ahmad Dhani Ngotot Tak Bersalah, Mulan Jameela Membisu
Baca: Mulai 8 Februari Citilink Terapkan Bagasi Berbayar, Lihat Rincian, Jangan Lupa Siapkan Uang Lebih
Baca: Rekor Harga Emas Murni Pertama Kali Tembus 13.000 Dollar Sejak Juni 2018, Berikut Penjelasannya
Warga Terserang Penyakit Gatal-gatal
Ribuan pengungsi korban banjir yang tersebar di beberapa titik pengungsian di Kota Makassar, mulai terserang beragam penyakit.
Menurut data terakhir dari BPBD Kota Makassar per 24 Januari 2019, jumlah total warga yang mengungsi sebanyak 2.841 kepala keluarga, dengan total 5.237 jiwa. Mereka tersebar di 27 posko pengungsian.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto memeantau langsung ke lokasi yang terdampak banjir di Kota Makassar, Kamis (24/1/2019). (fahrizal/tribuntimur.com)
Para pengungsi tersebut mulai terserang penyakit seperti penyakit kulit, infeksi saluran napas atas (ISPA), diare, dan cefalgia/myalgia.
Dinas Kesehatan Kota Makassar bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Makassar dan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Wilayah Sulselbar, menurunkan tim kesehatan dan dokter spesialis untuk mengobati para pengungsi.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Makassar dr Hadarati Razak mengatakan, Dinkes bersama IDI dan Persi Wilayah Sulselbar, menurunkan enam dokter spesialis di Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya.
"Hari ini baru enam dokter spesialis yang turun di satu titik yang paling membutunkan dokter ahli, yakni di Kecamatan Biringkanaya. Besok kita akan ke titik lain yakni di Manggala, karena laporannya di sana juga sudah mulai banyak pengungsi terserang penyakit," kata Hadarati, Kamis (24/1/2019).
Ia menjelaskan, dokter spesialis yang banyak dibutuhkan di lokasi pengungsian yakni dokter anak, dokter kulit, dan dokter THT.
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube: