TRIBUN-TIMUR.COM--Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Syafruddin menyatakan siap memimpin jadi Ketua Umum PSSI.
Syarifuddin mengaku siap untuk membenahi organisasi sepakbola tanah air.
Menpan RB sekaligus mantan Wakapolri 2016 lalu ini, pun mengakui siap maju sebagai calon Ketua Umum PSSI jika banyak yang memintanya maju sebagai ketua.
Salah satu yang paling mendasar adalah Syafruddin merupakan bukan orang baru dalam bidang olahraga di Indonesia.
Syafruddin berhasil membawa kedua klub itu juara Liga 1.
Bhayangkara FC juara Liga 1 2017 dan Persija Jakarta juara Liga 1 2018.
Selain itu, Syafruddin juga aktif di induk organisasi olahraga KONI Pusat.
"Saya lima tahun menjabat di KONI. Saya juga dua kali membawa klub juara liga.
2017 juara di Bhayangkara FC dan 2018 juara di Persija Jakarta dengan menjabat ketua dewan pembina," papar Syafruddin saat bertandang ke Redaksi Tribun Timur, Selasa (29/1/2019).
Sehingga dengan pencapaian yang diraih sejauh ini menghasilkan banyak tawaran kepadanya untuk maju Ketum PSSI.
Syafruddin juga tidak menepik jika akan maju pada bursa Caketum PSSI 2020 mendatang.
Hanya saja, ia mengharapkan PSSI menyelesaikan semua permasalahan yang saat ini terjadi.
seperti soal kasus Match Fixing yang diungkap tim Satgas Anti Mafia Bola, yang dibentuk Polri.
Sampai saat ini, satgas telah menahan tujuh tersangka, yakni mantan anggota wasit Priyatno, wasit futsal Anik Yuni Artika Sari, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Johar Lin Eng, anggota Komisi Disiplin Dwi Irianto alias Mbah Putih.
Kemudian wasit Persibara Banjarnegara vs Pasuruan Nurul Safarid, staf Direktur Perwasitan PSSI Mansyur Lestaluhu, dan Pemilik Klub PSMP Mojokerto Vigit Waluyo.
Dari total tujuh tersangka, terdapat empat DPO yang kini menjadi buron.
"Jadi wajar jika ada yang meminta itu (Ketum PSSI). Tapi dari saya, sebaiknya selesaikan masalah PSSI dulu. Supaya tidak ada lagi saling mencederai. Karena organisasi apapun harus normal dan jangan saling mencederai," jelasnya.
Adapun Syarifuddin turut andil bagian dalam memberikan masukan terhadap PSSI agar bisa jauh lebih baik.
Terutama terkait adanya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang kerap terlaksana di kongres tahunan PSSI dan menimbulkan permasalahan di publik.
Diakuinya, ada baiknya jika KLB PSSI ditiadakan dan diganti menjadi Kongres Reguler.
"Saran saya, kongres tahunan PSSI 2020 nanti jangan ada KLB atau dihilangkan saja. Kemudian diganti jadi Kongres Reguler," sambungnya.
Jika KLB PSSI terlaksana, hanya menimbulkan kecurigaan pada publik sepakbola Indonesia. Sebab KLB PSSI biasanya ada sesuatu yang cedera lantaran terlaksana secara darurat atau mendadak.
"PSSI itu selalu berakhir dengan KLB tapi ada pencederaan di sana dalam hal ini menjatuhkan orang," pungkasnya.
Sosok Pemberani
Seorang pemerhati bola, Kesit B Handoyo, menjelaskan sosok ketua umum harus memiliki keberanian untuk mengubah kultur yang ada di PSSI selama ini.
Kesit B Handoyo
"Ketum PSSI harus berani mendobrak dan mengubah kultur-kultur buruk yang ada di PSSI," ungkap Kesit saat dihubungi, Kamis (24/1/2019).
Dikatakan Kesit, sosok ketua umum PSSI harus kredibel sehingga dapat membawa PSSI lebih
"Orang ini setidaknya tahu bagaimana menjadikan bola sebagai sebuah industri sehingga bola kita bisa profesional dan secara bisnis maju," ujar Kesit
Kesit menyebut beberapa nama yang menurutnya memiliki kapasitas dan memenuhi kriteria untuk memimpin PSSI seperti Syafruddin, Ketua Dewan Pembina Persija Jakarta.
"Syafruddin itu sebagai dewan pembina cukup sukses. Dulu membawa Bhayangkara FC, kemudia membawa Persija Juara, saya rasa bisa-bisa saja dimunculkan namanya," tutur Kesit.
Sepak terjang Syafruddin dalam sepak bola nasional memiliki prestasi sangat gemilang dengan mengantakan juara dua klub yang dibinanya.
Syafruddin mengantarkan Bhayangkara FC sebagai juara Liga I tahun 2017.
Selain itu saat mendapat kepercayaan sebagai Ketua Dewan Pembina di Persija, Klub Macan Kemayoran ini berhasil menjadi kampiun Liga I tahun 2018 lalu.
Jenderal Polisi bintang tiga ini juga ditunjuk sebagai CDM (Chef de Missions) memimpin kontingen Indonesia dalam ajang Asian Games lalu.
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube: