Mahasiswa IPB Asal Pinrang Ini Ciptakan Inovasi Deteksi Cepat Diabetes Melitus
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) asal Pinrang ini sukses menciptakan inovasi untuk mendiagnosa diabetes melitus
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan TribunPinrang.com, Hery Syahrullah
TRIBUNPINRANG.COM, WATANG SAWITTO - Pekenalkan, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) asal Pinrang ini sukses menciptakan inovasi untuk mendiagnosa diabetes melitus dalam tubuh manusia.
Namanya Sejahtera (23), warga Jl Jend Sudirman, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang.
Pria kelahiran Ujung Pandang, 2 Desember 1995 ini menyukseskan inovasinya itu bersama dua orang rekannya.
"Inovasi ini saya lakukan bersama dua rekan saya, yakni Siti Afraghassani dan Mardiyana," tutur Sejahtera saat dikonfirmasi TribunPinrang.com, Selasa (29/1/2019).
Ia menyebutkan, inovasi itu dicetuskan berangkat dari kegelisahan melihat fakta penyakit Diabetes Mellitus telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat di dunia.
"Hal itu berdasar pada data yang pernah dilaporkan Global status report on NCD World Health Organization (WHO) tahun 2010," ucap Sejahtera.
Bahkan, katanya, ada 3,2 juta kematian yang disebabkan langsung oleh diabetes setiap tahun.
Dari data itu juga diperkirakan bahwa diabetes mellitus akan menempati urutan ke-7 penyebab kematian di dunia pada tahun 2030.
"Khusus di Indonesia, diperkirakan akan memiliki penyandang diabetes (diabetisi) sebanyak 21,3 juta jiwa," jelas Sejahtera.
Atas dasar itu, lanjutnya, harus ada inovasi cemerlang untuk mendeteksi secara cepat dan jitu terkait penyakit diabetes mellitus.
Itu karena proses pemeriksaan bagi pengidap penyakit tersebut biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama dan memakan biaya cukup mahal.
"Untuk menjawab tantangan itu, kami menawarkan metode deteksi cepat glukosa untuk diagnosa diabetes mellitus berbasis fluoresensi nano karbon. Saya pikir ini merupakan solusi yang tepat," jelas Sejahtera.
Menurtnya, metode berbasis fluoresensi itu dapat mendapatkan hasil pengukuran lebih akurat dibandingkan dengan metode lainnya.
Itu karena nano karbon yang digunakan sebagai material sensor untuk mendeteksi berbagai macam senyawa kimia memiliki berbagai kelebihan.