365 Pengungsi Banjir di Pasar Induk Minasa Maupa Gowa Butuh Selimut, Tikar dan Popok
Menurut Muhammad Rais, saat ini pengunsi masih kekurangan selimut dan tikar. Khusus anak-anak membutuhkan popok.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNTIMUR.COM, GOWA - Memasuki hari ke empat pascabanjir akibat luapan sungai Jeneberang, ratusan pengunsi masi menempati tempat pengunsian di Pasar Induk Minasa Maupa, Sungguminasa, Gowa, Jumat (25/1/2019).
Menggunakan tikar seadanya, para pengunsi itu tampak berbaring di lantai pasar. Seperti terlihat di lantai tiga Pasar Induk Minasa Maupa.
Ada yang hanya berbaring, ada juga yang terlihat asik berbincang.
Kepala Bidang Perdagang, Kabupaten Gowa, Muhammad Rais, selaku ketua posko hari ini, mengungkapkan dari ribuan pengunsi yang menempati pasar sejak hari pertama, saat ini sisa ratusan pengunsi yang masih bertahan.
"Yang bertahan sampai hari ini, ada 365 orang dari total di hari pertama kurang lebih 1000 orang," kata Muhammad Rais.
Sejumlah bantuan seperti bahan makanan masih terus berdatangan, baik dari pihak pemerintah Gowa maupun dari warga sekitar pasar.
Menurut Muhammad Rais, saat ini pengunsi masih kekurangan selimut dan tikar. Khusus anak-anak membutuhkan popok.
"Yang dibutuhkan saat ini, selimut, popok untuk anak-anak dan tikar. Kalau makanan Alhamdulillah banyak yang berdatangan, baik dari Pemkab Gowa maupun warga sekitar
Dari 365 pengunsi, 100 diantaranya merupakan anak-anak.
Anak-anak pengunsi itu dihibur oleh Tim Psikologi Polda Sulsel untuk menghilangkan traumanya.