Pengamanat: Ekonomi Model Baru, Bersaing Menjadi Berkolaborasi
Pertama, garap sektor pariwisata. Menurut Aviliani, saat ini sektor pariwisata di Indonesia belum dikerjakan secara maksimal.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasrul
Namun secara umum, pemerintah dipandang tidak bersinergi dalam mengerjakan proyek-proyek yang berhubungan dengan sektro pariwisata.
"Persoalannya itu kita garapnya masing-masing. Akomodasi sendiri, transportasi sendiri. Ini harus membentuk tim untuk mendatangkan itu. Devisanya kan besar banget," ujarnya.
Baca: Caleg Hanura Makassar Meninggal, Daeng Pabe: Kami Kehilangan!
Kedua, industri pangan berbasis halal. Aviliani memandang, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Indonesia masih kalah dengan Thailand yang saat ini menjadikan pangan halal sebagai salah satu komoditas ekspor mereka.
"Saat ini Thailand kan yang ekspor pangan halal tinggi. Harusnya kita bisa. Nah, itu juga kita harus garap," ujar dia
Lalu, ketiga Kurangi Impor di sektor farmasi. Aviliani menjelaskan, saat ini hampir sebagian produk farmasi berasal dari impor.
Baca: Kisah Mayjen TNI Ditilang Polantas, Kapolda Minta Maaf, Jawaban Poniman Saya yang Salah
Bahan baku yang digunakan untuk produksi sektor farmasi pun juga masih impor. Salah satu solusi yang Aviliani tawarkan adalah dengan mengembangkan pengobatan herbal.
"Seperti China itu kan pakai herbal, ternyata dia mampu mengekspor besar juga kan, itu juga belum digarap. Jadi masih memungkinkan dalam waktu 5 tahun ke depan ini mengubah orientasi ekspor kita yang hanya CPO (minyak kelapa sawit) dan batu bara," katanya.(*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami:
Follow juga akun instagram official Kami: