Lalu Lintas di Poros Maros - Pangkep - Bone Masih Lumpuh, Jalan dan Jembatan Masih Tutup
Kemacetan total arus lalu lintas masih terjadi di Jalan Poros Maros - Pangkep dan Maros - Bone
"Bisa dibayangkan, seperti rasanya ada dalam iring-irigan rombongan presiden. Perjalan ini rasa presiden. Mobil saya melaju tanpa hambatan," kata Zakir Sabara H Wata.
Dekan FTI UMI tersebut mengaku, sepanjang hidupnya, baru kali ini merasakan perjalanan senyaman ini dari Bone ke Makassar.
Sepanjang perjalanan selama sekitar 2 jam, dia melihat banyak bekas pohon tumbang di sekitar pegunungan dan hutan yang dibelah jalan.
Baca: Lalu Lintas di Jalan Poros Maros - Pangkep dan Bone Masih Lumpuh, Warga Kelaparan
Baca: Banjir, Kendaraan Mogok Penuhi Halaman Masjid Al Markaz Maros
Baca: Dandim 1422: Ada 11 Kecamatan Terendam Banjir di Maros
Juga tanah berserakan di jalan yang merupakan bekas longsoran.
Kondisi seperti ini banyak ditemukan di wilayah lereng gunung di Tompo Ladang dan di hutan di Ale Kappang, Maros.
Ke mana kendaraan lainnya sehingga lalu lintas begitu sepi?
Kondisi ini terjadi akibat terputusnya Jalan Poros Maros - Pangkep dan Maros - Bone sejak, Selasa siang, di Turikale, Maros.
Air Sungai Maros meluap dan menutupi badan jalan, Jalan Trans Sulawesi tersebut.
Entah, berapa ribu kendaraan dan pengendara hingga Rabu dini hari terjebak kemacetan di Maros.
Pantauan Zakir Sabara H Wata, banyak kendaraan terlihat terparkir di depan warung sepanjang Jalan Poros Maros - Bone.
Parkiran warung penuh kendaraan roda 2 dan 4.
Ternyata sebagian warga yang hendak menuju Makassar memilih singgah istirahat di warung demi menghindari macet total di Turikale, Maros.
"Mereka pilih hindari macet," ujar Zakir Sabara H Wata.
Saat berita ini dilansir, Zakir Sabara H Wata sedang terjebak macet di Turikale, Maros.
Dia dan pengendara lainnya mencoba menerobos, namun usaha itu gagal.(*)