Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI - Maju Caleg DPRD Selayar, Ini Jejak Karier Alumni Teknik Unhas Ali Yathas

Saat ini Ali Yathas bekerja sebagai professional di bidang perminyakan di beberapa negara di Timur Tengah dan Eropa.

Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
handover
Ali Yathas 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nama lengkapnya Ali Yathas ST. Akrab disapa Ali.

Gelar sarjana teknik yang disandangnya diraih setelah menyelesaikan pendidikan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas).

Pada Pemilu 2019 ini, ia maju sebagai salah satu calon anggota legislatif DPRD Selayar melalui Partai Amanat Nasional (PAN).

Saat ini, ia juga meniti karier sebagai professional di bidang perminyakan di beberapa negara di Timur Tengah dan Eropa.

Ketua Ikatan Alumni Teknik Mesin Unhas angkatan 1998 ini lahir di Desa Barat Lambongan, Kabupaten Selayar, 27 Februari 1980.

Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Barat Lambongan. SMP di Batangmata dan SMA 1 Bontomatene. Semuanya di Selayar.

Sederet prestasi pernah diukirnya saat masih di Selayar.

Baca: TRIBUNWIKI: Ini Sejarah Berdirinya Buccheri dan Lokasinya di Makassar, Sepatu Kulit Asli Indonesia

Baca: Jusuf Kalla Resmikan Rumah Susun DDI Mangkoso

Di antaranya mewakili sekolahnya hampir di semua lomba seperti cerdas cermat, Olimpiade Fisika, Metematika dan hingga Olimpiade Kimia tingkat provinsi dll.

Termasuk menyabet beasiswa berprestasi dari Indofood pada 1996.

Karena prestasi dan suka bergaul itu jugalah yang menjadi tagline andalannya maju sebagai caleg DPRD kali ini ‘Cerdas Merakyat’.

Berbekal berbagai prestasi itu pulalah Ali Yathas banyak ditawarkan peluang bebas tes masuk di universitas ternama di Indonesia.

Ali Yathas
Ali Yathas (handover)

Namun pilihan dan rezekinya masuk sebagai mahasiswa bebas tes di Jurusan Teknik Mesin Unhas pada 1998.

Di ‘kampus merah’, Ali aktif aktif di organisasi internal. Mulai Himpunan Mahasiswa Mesin Unhas dan Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Unhas.

Ia juga bergabung beberapa organisasi ekstra kampus.

Di antaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Teknik Unhas.

Bersama rekannya, ia membentuk kelompok studi Bayank Study Club (BSC) yang lebih berorientasi profit.

Ia juga aktif di organisasi mahasiswa daerah (organda) yaitu Gerakan Mahasiswa Pelajar Indonesia Tanah Doang (Gempita) Selayar.

Selepas wisuda dari Unhas, Ali Yathas merantau ke Batam bergabung dengan salah satu Perusahaan Galangan Kapal Singapura.

Di perusahaan asing itu, Ali sempat menduduki jabatan projek manager. Pada 2007 tawaran datang bergabung dengan perusahaan minyak Malaysia di bawah naungan Petronas.

Baca: Terlanjur Kaya Raya, Pria Ini Pagari Rumahnya dengan Puluhan Motor

Baca: Wapres JK Sarapan Bareng MWA Unhas, Prof Dwia Laporkan Target 2019

Selama hampir lima tahun di Malaysia, Ali juga aktif berorganisasi dan sekaligus menjadi pengurus Ikatan Keluarga Seperantauan Indonesia (IKSI).

IKSI adalah perkumpulan yang berorientasi sosial yang kerap mengumpulkan sumbangan dan memasilitasi para TKI yang bermasalah.

Tahun 2009 bulan 9, Ali mengakhiri masa lajangnya dengan wanita yang bernama Sri Wahyuni dan sekarang mereka telah dikarunia 3 orang anak.

Anak pertama buah cinta dari Malaysia dilahirkan di Batam, perempuan bernama Khayla Izzatunnisa Yathas (8 tahun).

Ali Yathas
Ali Yathas (handover)

Anak kedua laki-laki buah cinta dari Norwegia dilahirkan di Stavanger Norwegia bernama Winky Assyauqie Yathas (5 Tahun)

Yang ketiga laki-laki buah cinta dari Dubai Arab yang dilahirkan di Makassar, Muhammad Aqeel Yathas (3 Tahun).

Walau sudah punya posisi aman, Ali rupanya lebih menyukai tantangan.

Pada awal tahun 2012, Ali Yathas hijrah ke Norwegia bergabung dengan perusahaan minyak Norwegia.

Di negeri ini, Ali merasa sangat asing. Tidak ada teman dan keluarga.

Pertama kali datang namun baginya disitulah sensasinya, pertanyaan yang tidak akan terjawab kecuali mengalaminya sendiri.

Baca: TRIBUNWIKI: Profil Indriani Wijaya, Model dan MC Makassar, Punya Game Centre dan Butik

Baca: Digotong Sampai ke Rumah, Samsul Saguni Disambut Tangis Haru Keluarga

Janganlah berharap akan mengubah sesuatu jika Anda tidak menyukai tantangan, dunia tidak akan maju tanpa orang-orang ‘gila’ yang menyukai tantangan kilahnya.

Pengembaraan tidak berakhir disitu, tahun 2014 setelah melahirkan anak kedua di Norway, Ali memilih hijrah ke negeri Arab bergabung dengan perusahaan minyak Prancis yang berlokasi di Abu Dhabi ibu kota Negara UAE.

Kemudian pada 2016, Ali bergabung lagi dengan perusahaan minyak Amerika yang berkantor di Dubai. Juga masih di UAE.

Ali Yathas
Ali Yathas (handover)

Ayah tiga anak ini termasuk 'hobi berat' nonton olahraga badminton dan sepak bola.

Dia tak sungkan merogoh isi dompet untuk bisa nonton di beberapa markas klub bola elite Eropa seperti Eithad Stadium, Old Trafford, Anlfield, White Hart Lane, San Siro, hingga Feeyonord Stadium.

Semuanya telah didatangi, yang bagi sebagian besar orang hanyalah mimpi bisa berada di sana.

Klub andalannya adalah Manchester City, juara bertahan Liga Inggris saat ini.

Dasar naluri berorganisasinya tak pernah pudar, pada 2017, ia pulang ke Makassar, Lalu mempersiapkan kerja-kerja politik dan bergabung dengan PAN untuk persiapan maju sebagai calon legislatif 2019.

Pada Pilgub 2018 lalu, Ali dipercaya sebagai Koordinator Tim Pemenangan Pasangan Prof Andalan di Kabupaten Selayar.

Ia berhasil memenuhi target yang dibebankan tim inti Provinsi, Tim JSS (Jayalah Sulsel) yang turut mengantarkan pasangan Prof Nurdin Abdullah dan A Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2018-2023.

Baca: Najwa Shihab Ikut Komentari Pengunduran Diri Edy Rahmayadi

Baca: Pajjoka Squad Pangkep Liburan di Nipah Mall Makassar

Ali dan Wagub Sulsel Andi Sudirman sangat dekat. Hubungannya terbentuk sejak di Teknik Mesin Unhas.

Pengalamannya melihat dunia luar dan ketertinggalan daerahnya dirasakan perlu mendapat sentuhan putra daerah yang peduli.

Karena alasan itulah, ia rela meninggalkan karier profesionalnya di perusahaan minyak yang telah membesarkan namanya.

Meskipun ia tahu jalan ini, tidaklah mudah.

Segala sesuatu memang membutuhkan pengorbanan.

Persiapan pertarungan menuju parlemen pun diakuinya telah dilakukan semaksimal mungkin. 

“Hasilnya tentu kita serahkan ke Sang Maha Penentu Segalanya,” tulisnya via whatsApp, Minggu (20/1/2019).

Saat mengirimkan data diri dan menjawab pertanyaan dari tribun-timur.com, ia sedang berada di Oslo, Ibu Kota Norwegia, berjarak sekira 11.528 km dari Kota Makassar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved