Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2019

Soal Pernyataan Prabowo, Dahnil Anzar Benarkan Jateng Lebih Besar dari Malaysia dari Segi ini

Dahnil memberikan klarifikasi terkait pernyataan Prabowo Subianto pada debat perdana Pilpres 2019, Kamis (17/1/2019).

Editor: Anita Kusuma Wardana
Tribunnews.com
Prabowo Subianto Kenang Masa Muda saat Ditanya Soal Terorisme di Debat Pilpres 2019: Saya Spesialis 

TRIBUN-TIMUR.COM-Pernyataan calon presiden Prabowo Subianto soal Jawa Tengah dan Malaysia dalam Debat Pertama Pilpres 2019 diklarifikasi Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjutak.

Dahnil memberikan klarifikasi terkait pernyataan Prabowo Subianto pada debat perdana Pilpres 2019, Kamis (17/1/2019).

Hal itu disampaikan Dahnil melalui akun Twitternya @Dahnilanzar, Jumat (18/1/2019).

Tampak Dahnil menanyakan pada bagian pernyataan mana yang menyebutkan luas daerah.

Dahnil mengklarifikasi bahwa yang dimaksud bukanlah luas, namun besar.
Inilah Kepala Desa Ditangkap Polisi yang Dibahas Prabowo Subianto pada Debat Pilpres 2019, Faktanya
Inilah Kepala Desa Ditangkap Polisi yang Dibahas Prabowo Subianto pada Debat Pilpres 2019, Faktanya (Tribunnews.com)

Lebih lanjut Dahnil menjelaskan secara jumlah penduduk, wilayah Jawa Tengah memang lebih besar dibandingkan Negara Malaysia.

Dahnil juga turut memberikan sindiran bahwa pemimpin itu tidak membutuhkan contekan.

"Dibagian mana Pak Prabowo menyebut luas daerah?

Yg benar, adalah besar.

Jateng memang lebih besar dibandingkan Malaysia dr sisi Penduduk Jateng lebih dari 34 juta sedang malaysia 31 juta.

Pemimpin itu tak butuh contekan, karena sdh dia baca sejak awal," tulis Dahnil.

Mengetahui hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang terus di-mention oleh warganet, turut buka suara.

Ganjar Pranowo memberikan tanggapan dengan membalas tweet Dahnil Anzar.

Hal itu tampak di akun Twitter Ganjar Pranowo, @ganjarpranowo, Jumat (18/1/2019).

Ganjar menuliskan bahwa persoalan pernyataan Prabowo telah diklarifikasi.

Lebih lanjut Ganjar juga menyatakan diskusi telah selesai.

"Nah... ini sdh diklarifikasi yg dimaksud besar itu jumlah penduduk bukan luas wilayah.

Diskusi selesai," cuit Ganjar Pranowo.

Capture Twitter @ganjarpranowo/ @Dahnilanzar, Jumat (18/1/2019)
Capture Twitter @ganjarpranowo/ @Dahnilanzar, Jumat (18/1/2019) (Twiiter @ganjarpranowo/ @Dahnilanzar)

Diberitakan oleh Tribunnews.com, Jumat (18/1/2019), debat Calon Presiden (Capres) 2019 di Hotel Bidakara Jakarta Kamis 17 Januari 2019 berlangsung menarik.

Ada pernyataan menarik yang disampaikan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Prabowo menyebut bahwa provinsi Jawa Tengah lebih besar dari Malaysia.

Pernyataan Prabowo itu keluar ketika membahas gaji gubernur yang dinilainya tidak realistis.

Ia menilai gaji gubernur Rp 8 juta tidak realistis jika melihat luas daerah yang dipimpin.

Baca: Lantik IDI Parepare, Ini Pesan Ichsan Mustari

Baca: Kantor Abu Tours Dibobol Maling, Polisi Tangkap Empat Terduga Pelaku

Baca: Alasan Belajar Cagar Budaya, Anggota DPRD Luwu Timur Ramai-ramai ke Yogyakarta

Prabowo kemudian mencontohkan provinsi Jawa Tengah yang disebutnya luasnya melebihi Malaysia.

"Kemudian dia mengelola provinsi, umpamanya Jawa Tengah yang lebih besar dari Malaysia dengan APBD begitu besar ini hal-hal tak realistis," ungkap Prabowo.

Ungakapan Prabowo itu menjadi perbincangan hangat warganet di dunia maya.

Jawa Tengah dan Malaysia menjadi topik menarik di Twitter, Kamis malam.

Dilansir dari data Google, luas negara Malaysia mencapai 330.803 kilometer persegi.

Sedangkan provinsi Jawa Tengah memiliki luas 32.801 kilometer persegi.

Cek 7 Fakta Pernyataan Jokowi dan Prabowo

Komisi Pemilihan Umum atau KPU telah menyelenggarakan  debat pertama Capres-Cawapres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019).

Kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden berusaha menarik pundi-pundi suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak pada 17 April 2019.

Debat yang diselenggarakan di Hotel Bidakara Jakarta Selatan ini membahas hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

Live Streaming Debat Pilpres 2019 atau Debat Capres 2019 antara Prabowo Subianto dengan KH Maruf Amin  Vs Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno.
 

Terdapat enam segmen pada depat pertama yang diselenggarakan Kamis malam.

KPU telah menyelenggarakan Debat Capres 2019 yang pertama pada, Kamis (18/1/2019) malam. Berikut ini catatan durasi dan frekuensi bicara tiap paslon.
KPU telah menyelenggarakan Debat Capres 2019 yang pertama pada, Kamis (18/1/2019) malam. Berikut ini catatan durasi dan frekuensi bicara tiap paslon. (Tribunnews/JEPRIMA)

Dikutip dari Kompas.com, pada debat pertama paslon nomor urut 01 didominasi oleh calon presiden Joko Widodo.

Jokowi lebih banyak berbicara dibandingkan pendampinya Ma'ruf Amin.

Jokowi berbicara sebanyak 21 kali termasuk saat memaparkan visi misi dan pernyataan penutup. Total durasi saat Jokowi berbicara yaitu 23 menit 46 detik.

Sementara calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berbicara sebanyak lima kali dengan total durasi selama 4 menit 16 detik.

Sementara itu calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dinilai lebih interaktif dalam menjawab pertanyaan.

Keduanya secara bergantian menjawab pertanyaan tersebut diiringi dengan gurauan di atas panggung.

Meskipun demikian, Prabowo tercatat durasi berbicara prabowo lebih banyak dibanding Sandiaga Uno.

Tercatat Prabowo berbicara sebanyak 19 kali sementara Sandiaga berbicara sebanyak 10 kali.

Selama debat, kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto melontarkan sejumlah data.

Lalu, apa sajakah pernyataan yang dicek faktanya? Berikut ulasannya.

1. Sembilan menteri perempuan

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo menyebutkan bahwa ada sembilan menteri perempuan di kabinetnya, yaitu Kabinet Kerja.

"Di kabinet saya ada sembilan menteri perempuan yang menempati tempat strategis.

Misalnya Menlu, Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Menteri LHK, Menteri Kelautan dan Perikanan," kata Jokowi.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, menteri perempuan di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla saat ini antara lain:

1. Sri Mulyani, menjabat sebagai Menteri Keuangan

2. Susi Pudjiastuti, menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan

3. Retno Marsudi, menjabat sebagai Menteri Luar Negeri

4. Rini Soemarno, menjabat sebagai Menteri BUMN

5. Nila F Moeloek, menjabat sebagai Menteri Kesehatan

6. Puan Maharani, menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

7. Yohana Susana Yembise, menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

8. Siti Nurbaya Bakar, menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Terdapat satu nama lainnya, yaitu Khofifah Indar Parawansa yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial.

Namun, Khofifah mundur dan posisi tersebut digantikan oleh Agus Gumiwang Kartasasmita.

2. Luas Jawa Tengah Lebih Luas dari Malaysia

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyinggung masalah kesejahteraan pejabat di daerah yang tak sebanding dengan luas wilayah yang ditanganinya.

Dalam pernyataan tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra ini menyebutkan bahwa luas wilayah Jawa Tengah lebih besar daripada Malaysia, padahal gaji pejabat tersebut terbilang tidak tinggi.

"Sebagai contoh, bagaimana bisa seorang gubernur gajinya hanya Rp 8 juta? Kemudian dia mengelola provinsi, umpamanya Jawa Tengah yang lebih besar dari Malaysia dengan APBD yang begitu besar," kata Prabowo.

Dari penelusuran Kompas.com, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah Jawa Tengah pada tahun 2017 adalah 32.544,12 kilometer persegi.

Sementara wilayah Malaysia seluruhnya seluas 330.323 kilometer persegi.

3. Anak Presiden Jokowi tak lulus tes CPNS

Jokowi dalam debat perdana menyinggung masalah anak perempuannya, Kahiyang Ayu, yang tidak lolos CPNS.

Menurut dia, ini membuktikan bahwa seleksi ASN (aparatur sipil negara) di era pemerintahannya sudah berjalan transparan dan akuntabel.

"(Soal tes CPNS) rekrutmennya berjalan dengan transparan, akuntabel, dan bisa semua orang melihat dan sekarang sudah kita lakukan. Semuanya bisa cek, hasilnya juga bisa cek, anak saya tidak bisa terima di situ karena memang tidak lulus," kata Jokowi.

Dari penelusuran Kompas.com, pada 2017, putri sulung Jokowi memang mengikuti tes CPNS sebagai Pemeriksa Pertama Pemerintah Kota Surakarta.

Berdasarkan keterangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) saat itu, Yuddy Chrisnandi, pihaknya menjamin tidak ada keistimewaan yang diberikan kepada Kahiyang.

Total nilai Kahiyang saat itu adalah 300, dengan rincian 50 untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), 95 untuk Tes Intelegensia Umum (TIU), dan 155 untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

Capaian nilai tersebut tidak memenuhi syarat lolos seleksi sesuai dengan peraturan yang ada.

4. Pernyataan Prabowo soal Tax Ratio

Prabowo mengklaim bahwa maraknya korupsi di Indonesia disebabkan penghasilan ASN yang terbilang kecil.

Karena hal tersebut, calon presiden nomor urut 02 ini berjanji akan menaikkan rasio pajak sehingga gaji ASN dapat meningkat.

"Kita tingkatkan tax ratio yang sekarang berada 10 persen bahkan lebih rendah, saya akan kembalikan ke 16 (persen) tax ratio," ujar Prabowo.

Dari data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, pada tahun 2018, indeks tax ratio Indonesia mengalami peningkatan sebesar 0,8 persen, menjadi 11,5 persen.

5. Bonus Atlet Asian Para Games

Jokowi mengklaim bonus yang diberikan untuk atlet Asian Para Games 2018 sama besar dengan bonus atlet Asian Games 2018.

"Misalnya, yang mendapatkan emas dapat Rp 1,5 miliar, yang mendapat perak bisa kita berikan bonus Rp 500 juta, yang dapat perunggu kita berikan Rp 250 juta, sama seperti atlet-atlet yang berlaga di Asian Games," kata Jokowi.

Hasil penelusuran Kompas.com, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 63 Tahun 2018, atlet peraih emas untuk tunggal mendapat Rp 1,5 miliar, ganda Rp 1 miliar, dan beregu Rp 750 juta.

Peraih medali perak untuk tunggal Rp 500 juta, ganda Rp 400 juta, dan beregu Rp 300 juta. Sementara, peraih medali perunggu untuk tunggal Rp 250 juta, ganda Rp 200 juta, dan beregu Rp 150 juta.

6. Gaji Gubernur Rp 8 Juta

Prabowo menyampaikan pernyataannya bahwa gaji gubernur sekitar Rp 8 juta.

"Kami menilai perlu ada langkah-langkah konkret. Bagaimana bisa seorang gubernur hanya bergaji Rp 8 juta?" kata Prabowo.

Penelusuran Kompas.com, besaran gaji pokok kepala daerah mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2000.

Dalam aturan itu, besaran gaji pokok kepala daerah tingkat provinsi sebesar Rp 3 juta per bulannya. Berdasarkan Kepurusan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2001, tunjangan jabatan kepala daerah tingkat provinsi sebesar 5,4 juta.

7.  Ada Kepala Desa yang ditahan karena mendukungnya

Prabowo menyinggung adanya kepala desa di Jawa Timur yang mendukungnya ditahan.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, kepala desa yang dimaksud adalah Kepala Desa Sampangagung, Kabupaten Mojokerto, Suhartono.

Pemberitaan sebelumnya menyebutkan, Suhartono tersandung kasus tindak pidana pemilu.

Diduga terlibat dalam kampanye calon wakil presiden nomor urut 02, ketika berkunjung di Wisata Pemandian Air Panas Padusan, Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Suhartono divonis dua bulan penjara dan denda Rp 6 juta subsider 1 bulan karena terbukti melanggar Pasal 490 juncto Pasal 282 UU RI Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.(*)

(Kompas.com/Tribun Wow)

Baca: Panwascam Maritengngae Sidrap Ajak Siswa SMA Turut Awasi Pemilu 2019

Baca: Lagi, Hoax Ustadz Arifin Ilham Meninggal Dunia, Alvin Faiz Sampaikan Kabar Terbaru Ayahnya

Baca: Hari Ini Pengumuman Seleksi Relawan Demokrasi KPU Sidrap

Baca: TERBARU Lowongan Kerja Indofood, Terima Karyawan Lulusan D3 & S1, Cek Link Resmi, Segera Daftar!

Baca: Harga & Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 7, Satu Juta Unit Siap Meluncur, Redmi 7 & Redmi Note 7 Pro?

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami: 

Follow juga akun instagram official Kami: 

Baca: Detik-detik Prabowo Joget di Panggung Lalu Dipijat Sandi saat Debat Capres Panas, Jokowi Sindir Ini

Baca: Pelatih yang Dikaitkan PSM Pernah Tangani Klub Wiljan Pluim. Lihat Foto-foto Erwin Van de Looi!

Baca: Stikes dan STKIP Mega Rezky Jadi Universitas Megarezky! Ditarget Masuk 50 Kampus Terbaik Nasional

Baca: UNIK, Pembegal Istri Brimob Sulsel Ini Punya Tato Gambar Kartun! Ada Doraemon dan Musuh Spongebob!

Baca: PSM Makassar Dekati Pemain Naturalisasi Osas Saha, Tahu Guy Junior Disebut ke Persija Jakarta?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved