Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Alasan Rocky Gerung Acungkan 1 Jari Bersama Boni Hargens, Pendukung Prabowo-Sandi Sempat 'Lemes'

Pengamat politik Rocky Gerung memberikan klarifikasi terkait foto dirinya bersama pengamat politik Boni Hargens.

Editor: Ilham Arsyam
twitter
Rocky Ggerung 

Ini Alasan Rocky Gerung Acungkan 1 Jari Bersama Boni Hargens, Pendukung Prabowo-Sandi Sempat Lemes!

TRIBUN-TIMUR.COM - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan klarifikasi terkait foto dirinya bersama pengamat politik Boni Hargens.

Beredar melalui sosial media, terlihat foto keduanya mengacungkan satu jari.

Seperti dikutip dari Twitter netizen @anton_barak, terlihat Rocky Gerung mengacungkan telunjukknya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Boni Hargens dengan mengacungkan jari telunjuk.

Keduanya juga tampak tersenyum saat mengacungkan satu jari tersebut.

Rocky Gerung yang tak pernah secara terang-terangan menyatakan dukungannya pada calon presiden (capres) tertentu pun menjadi perbincangan warganet.

Baca: Rocky Gerung: Jika Prabowo Terlibat Pelanggaran HAM 98, Maka Jokowi-lah yang Pertama Harus Ditangkap

Baca: Pertanyaan Rocky Gerung Bikin Boni Hargens Emosi Tak Mau Diundang di ILC Lagi, Reaksi Karni Ilyas

"Bang rocky ini maksudnya apa " jadi lemes lihatnya ... facebook," tulis netizen pendukung Prabowo-Sandi @anton barak, Rabu (16/1/2019).

Menanggapi hal itu, Rocky mengatakan tidak secara khusus menjawab soal dukungannya.

Rocky menjawab bahwa oposisi di Pilpres 2019 tak boleh menang mutlak.

"Oposisi tak boleh menang mutlak. Sisakan sedikit buat petahana," jawab Rocky.

Klarifikasi Rocky Gerung terkait acungan jarinya yang dikaitkan dengan pilpres tertentu
Klarifikasi Rocky Gerung terkait acungan jarinya yang dikaitkan dengan pilpres tertentu (Capture Twitter @rockygerung)

Diketahui, Rocky Gerung tidak pernah secara terang-terangan memberikan dukungan pada paslon tertentu.

Namun, ia sering mendatangi acara-acara diskusi yang diselenggarakan oleh paslon 02.

Baca: Terjawab Sudah, ini Alasan Rocky Gerung Terus Menerus Menghujat Jokowi dan Tak Menghujat SBY

Seperti dilansir oleh YouTube Gerindra TV, Rocky tampak menghadiri acara diskusi dengan cawapres 02, Sandiaga Uno, Selasa (8/1/2019).

Rocky juga mengatakan dirinya enggan disebut pro dengan paslon 02.

Hal ini terlihat saat Rocky berpindah kursi dari tempat semulanya yang berdekatan dengan Sandiaga Uno.

"Supaya nggak dianggap pro 02, saya enggak curiga saudara, saya curiga ada meme nanti," ujarnya.

Sebelumnya, Rocky Gerung juga pernah ditanya soal dukugannya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber bersama dengan mantan politisi Demokrat, Ruhut Sitompul dalam program 'Kabar Petang' di tvOne, Senin (12/11/2018).

Awalnya, Rocky Gerung tampak menanggapi politik kata-kata yang dilakukan kedua pasangan capres-cawapres, baik Jokowi ataupun Prabowo Subianto.

Baca: Kenapa yang Dihujat Jokowi Terus, Bukan SBY? Jawaban Rocky Gerung Bikin Sandiaga Terpingkal-pingkal

Menanggapi hal itu, Ruhut Sitompul malah mempertanyakan kubu yang dibela Rocky Gerung.

Ruhut Sitompul memastikan dirinya berada di kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Kalau sahabat gua (saya), Rocky Gerung ngomong, kan lihat bahasa nya kan bahasa-bahasa dewa. Sedangkan sekarang kita pakai bahasa rakyat, kalau bahasa dewa itu susah dicerna," kata Ruhut Sitompul

"Itulah indahnya hari ini, saya tegas Jokowi-Kiai Haji Ma'ruf Amin. Pak Rocky siapa?" tanya Ruhut Sitompul.

"Saya oposisi," jawab Rocky Gerung.

"Dia nggak mau juga dibilang, dia Prabowo-Sandi, dia enggak mau. Jadi legal standing-nya sudah bisa kita lihat kan," timpal Ruhut Sitompul.

Baca: Detik-detik Rocky Gerung Berdiri dan Serahkan Mikrofon ke Boni Hargens You yang Jadi Kadal

Menurut mantan politikus Partai Demokrat itu, untuk menanggapi Rocky Gerung diperlukan sikap yang arif dan bijaksana.

"Memang kalau lawan yang seperti Rocky ini kita mesti arif dan bijaksana menanggapinya."

"Mungkin Pak Jokowi dia punya elektabilitas sudah susah untuk naik, enggak salah itu? Bahkan sekarang makin naik lho," kata Ruhut Sitompul.

Rocky Gerung juga pernah menegaskan jika dirinya bukan tim sukses, namun dia ingin Prabowo-Sandi sukses di pilpres 2019.

"Saya buka tim sukses Prabo-Sandi tapi saya ingin tim ini sukse," katanya sambil tertawa.

Alasan Rocky gerung terus menerus kritik Jokowi

Pengamat politik Rocky Gerung mengaku mendapat protes dari teman baiknya.

Hal itu lantaran sikapnya yang selalu memojokkan Presiden jokowi.

Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat berbicara di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi beberapa hari yang lalu.

"Saya dapat pesan dari teman baik saya, kenapa menghujat terus pak Jokowi? kenapa tak menghujat SBY?," demikian pertanyaan teman yang ditirukan Rocky.

"Bayangin sinopsis di kepalanya itu supaya saya netral saya menghujat pak Jokowi dan menghujat pak SBY."

"Ngapain menghujat SBY, dia itu mantan, menghujat mantan itu dosa," lanjut Rocky yang mengundang tawa peserta diskusi.

Diskusi yang menghadirkan Cawapres Nomor Urut 2 Sandiaga Uno, Anggota DPR RI Fahri Hamzah dan mantan anggota KPU Chusnul Mar'iyah mengangkat tema: 2019, Adious Jokowi?

Menurut mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) ini dirinya memang selalu sinis pada orang.

"Saya memang selalu sinis pada orang apalagi pada kekuasaan," katanya.

Rocky mencontohkan dirinya bahkan pernah sinis dengan Sandiaga Uno.

Baca: 10 Transfer Update: Persija, Persib, & PSM Wajib Waspadai Pemain Bali United, Persebaya, dan MU

Baca: Foto 3 Saudara Prabowo Subianto yang Hebat, tapi Kurang Terkenal, Kekayaan Adiknya Rp 11,9 T

Baca: Inilah Kelakuan Vanessa Angel yang Bikin Dirinya Bisa Jadi Tersangka, Polisi Bilang Tak Sesuai Etika

Baca: Baju Putih Agnez Mo Saat Vlog Bareng Presiden Jadi Perbincangan, Jangan Kaget Tahu Harganya

Baca: Foto 3 Saudara Prabowo Subianto yang Hebat, tapi Kurang Terkenal, Kekayaan Adiknya Rp 11,9 T

Rocky mengaku awalnya sinis dengan gerakan Sandiaga Uno bertemu emak-emak di pelosok desa.

Menurut wangi tubuh Sandiaga Uno tak akan sama dengan wangi emak-emak.

Namun menurut Rocky, Sandi berhasil membuktikan jika wangi dia itu sama dengan wangi emak-emak yakni wangi keadilan.

Pada kesempatan yang sama Rocky juga mengaku mendapat kritik karena sering bicara di markas Prabowo-Sandi.

Rocky pun ternyata punya alasannya.

Menurutnya ia tak pernah diminta berbicara di markas pasangan Jokowi-maruf.

"Jadi pertanyaanya adalah kenapa saya tak pernah diundang ke situ (markas Jokowi)? Jawabannya adalah otak ketemu otak," katanya.

Berikut video lengkapnya:

Alasan tak kritik Prabowo

Rocky Gerung akhirnya angkat bicara alasannya selalu mengeritik Jokowi dan tidak pernah mengeritik Prabowo Subianto.

Jokowi dan Prabowo Subianto adalah kontestan Pilpres 2019.

Rocky Gerung menyebut dirinya tak punya alasan 'menyerang' Prabowo Subianto dan lebih sering menyindir kebijakan Jokowi.

Ada alasan kenapa pengamat politik Rocky Gerung enggan mengkritik calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Menurut dia, Prabowo Subianto tak memiliki prestasi sehingga tak ada alasan untuk dikritik.

Baca: Bocor! ini Isi DM Instagram Pacar Vanessa Angel Usai Sang Kekasih Jadi Tersangka Prostitusi Online

Baca: Tak Hanya Main, Vanessa Angel (VA) Juga Sebar Foto & Video Panasnya ke Calon Pelanggan

Baca: Pilih Nissa Sabyan atau Agnez Mo? ini Hasil Sementara Polling Twitter Sudjiwo Tedjo

Baca: Baju Putih Agnez Mo Saat Vlog Bareng Presiden Jadi Perbincangan, Jangan Kaget Tahu Harganya

Baca: Foto 3 Saudara Prabowo Subianto yang Hebat, tapi Kurang Terkenal, Kekayaan Adiknya Rp 11,9 T

Rocky Gerung pun lebih memilih untuk mengkritik capres nomor urut 01 Joko Widodo.

Rocky Gerung mendapat kesempatan berbicara di Indonesia Lawters Club (ILC) yang mengangkat tema pasca Reuni 212.

Ia sempat menyayangkan sejumlah media massa terkesan enggan memberitakan Reuni 212.

Padahal, menurut Rocky Gerung Reuni 212 menjadi satu momen.

kontestan Pilpres 2019
kontestan Pilpres 2019 (Tribunnews)

"Kita diingatkan bahwa Reuni 212 itu sesuatu yang memang sebut saja momennya memang 2016, tapi kemudian dia menjadi monumen dipindah dari momen menjadi monumen," kata Rocky Gerung di ILC pasca Reuni 212

Bahkan Rocky Gerung juga menyebut Reuni 212 jadi satu momentum reuni akal sehat.

"Itu soalnya, karena itu saya sebut bahwa 212 itu lepas dari segala macam interpretasi, itu adalah satu reuni akal sehat. Kalau bukan karena akal sehat, itu ada orang iseng ngasih komando, selesai itu istana di depan, berantakan itu Jakarta."

"Jadi ada kepemimpinan intelektual, ketertiban orang percaya bahwa ide bisa menghasilkan perubahan, ide itu diperlihatkan oleh jumlah, ide yang menjadi jumlah dia berubah dari kuantitas menjadi kualitas," ujar Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung dengan kualitas Reuni 212 sepatutnya sudah tak ada lagi perdebatan mengenai jumlah massa yang datang.

Karena masyarakat cenderung mengingat kualitas acara dibanding jumlah.

Rocky Gerung menambahkan, apabila Reuni 212 tak perlu, begitu juga dengan perayaan kemerdekaan 17 Agustus.

"Lucunya orang berhitung tentang jumlah, orang ribut kan. Jadi ngapain bicara jumlah kalau dia sudah menjadi kualitas, tentang protes ketidakadilan, soal agama di situ dengan sendirinya, kalau satu kali reuni ya sudah, kalau begitu jangan rayakan 17 Agustus, kan Belanda udah pergi kan. Coba otaknya dibikin agak waras," kata Rocky Gerung.

Pengamat politik Boni Hargens menginterupsi pernyataan Rocky Gerung.

Boni tak sependapat bila Rocky Gerung menyamakan Reuni 212 dengan fenomena Martin Luther King.

"Siapa yang ditindas di sana, siapa yang menindas umat Islam?" tanya Boni Hargens.

Belum selesai bicara, pernyataan Boni dipotong oleh Karni Ilyas.

"Boni jadi saya ingatkan yah, ketika anda ngomong cicak pun tidak interupsi, setiap orang ngomong anda interupsi," kata Karni Ilyas.

Rocky Gerung kemudian kembali melanjutkan argumennya.

Rocky Gerung lantas bicara soal tudingan Reuni 212 yang dipolitisir.

"Politisi itu Presiden Jokowi bagi-bagi sertifikat, kan bisa oleh dirjen," kata Rocky Gerung.

Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago kembali menginterupsi pernyataan Rocky Gerung.

"Rocky Gerung ini ngomong Alquran fiksi aja ga ada yang protes, mana mungkin kitab suci agama Islam adalah fiksi bisa dipercaya. Jangan dipercaya omongannya," kata Irma Suryani Shaniago.

"Saya dulu bilang kitab suci bukan Alquran, ini kedunguan kedua nih," timpal Rocky Gerung

Rocky Gerung mengatakan mestinya masyarakat tak perlu cemas terhadap politik.

Belum selesai bicara, Boni Hargens sudah menginterupsi lagi.

Boni Hargens tak sependapat dengan pernyataan Rocky Gerung yang mengatakan bahwa insting petahana mencuri star kampanye.

"Memang hukum mengadili insting?" kata Boni Hargens.

Pernyataan Boni Hargens ditanggapi oleh Karni Ilyas dan Dedi Gumelar atau Miing.

"Masa ada pengamat berdebat?" kata Dedi Gumelar.

"Anda terlalu jauh, kalau semua omongan orang Anda bantah itu Anda bukan pengamat," kata Karni Ilyas.

Irma Suryani Chaniago lantas menyanggah bahwa mestinya Reuni 212 sudah tak perlu lagi dibahas.

Hanya patut memberi apresiasi kepada pihak-pihak yang berhasil menjalankan, juga mengamankan Reuni 212

Rocky Gerung kemudian diminta Karni Ilyas untuk melanjutkan argumentasinya.

Ia menuturkan alasannya memposisikan diri sebagai pihak yang netral.

"Kalau saya tidak netral, karena saya tidak mengkritik Prabowo, saudara sendiri bilang Prabowo tidak punya prestasi, ngapain saya kritik orang yang tidak punya prestasi, " kata Rocky Gerung.

"Yang saya kritik itu adalah orang yang mengklaim prestasi orang. Tuh, Pak Jokowi banyak klaim prestasi orang makanya saya harus kritik, kan masuk akalnya gitu," kata Rocky Gerung di ILC pasca Reuni 212.(*)

Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:

Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved