Road to HBH 2019, Departemen Teknik Perkapalan dan ISP Unhas Gelar Tudang Sipulung
Salah satu yang telah berlangsung adalah Road To HBH yakni Tudang Sipulung atau Focus Group Discussion (FGD).
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Wahyu Susanto
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Departemen Teknik Perkapalan Unhas bersama Ikatan Sarjana Perkapalan (ISP) menggelar Tudang Sipulung atau Focus Group of Discussion (FGD) di Hotel MaxOne, Makassar, Senin (14/1/2019).
Kegiatan FGD ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan Road to HBH Ikatek Unhas 2019, yang kepanitiannya dipercayakan kepada ISP Unhas.
FGD ini mengangkat tema Mempercepat Pengembangan Industri Maritim di Sulsel yang menghadirkan akademisi, pengambil kebijakan dari pemerintah, dan stake holder Industri kemaritiman.
Baca: Pindah Tugas, Polwan Pangkep Ini Diberi Kenang-kenangan Cincin
Baca: Pemuda Pancasila Ragukan Tumpahan Minyak di Laut Parepare Cuma 800 Liter
Baca: Harga & Spesifikasi Lengkap Xiaomi Redmi Note 7, Kamera 48 MP Rp 2 Jutaan, Bandingkan Honor View 2
Hadir sebagai fasilitator FGD adalah Profesor Riset Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) Prof Dr Ir Buana Ma’ruf serta Lead Auditor Manajemen Mutu Kementrian Perindustrian RI Hasbi Assidiq Syamsuddin.
Ketua Departemen Teknik Perkapalan Unhas Dr Eng Ir Suandar Baso MT mengatakan FGD yang digelar menjadi bagian dari usaha kampus untuk menggali masalah dan mencari solusi keberadaan dunia maritim Sulsel.
"Diskusi group ini, kita adakan dengan tujuan untuk mendapat masukan sekaligus solusi. Karena kami dari kampus, khususnya Departemen Teknik Perkapalan Unhas, ingin membangkitkan kembali industri maritim di Sulsel," ujarnya.

Suandar menambahkan, hasil rekomendasi dari FGD ini, diharapkan tidak berhenti sebatas diskusi, tapi juga bisa dibawa ke pemerintah untuk mendukung kebijakan Industri Perkapalan.
"Karena jika Industri Perkapalan di Sulsel kembali bergeliat, tentu alumni Teknik Perkapalan Unhas tidak perlu jauh-jauh terserap. Karena di Sulsel memiliki potensi yang sangat besar, sejalan sejarah panjang Sulsel dikenal dengan Pinisi dan pelaut-pelaut ulangnya," jelasnya.
Pentingnya Transportasi
Dari pelaksanaan FGD, dalam forum tersebut, Prof Buana Ma'ruf mengatakan Departemen Teknik Perkapalan, saat ini semestinya telah memiliki program studi Teknik Transportasi.
Keberadaan prodi transportasi tersebut, jelas alumni Teknik Perkapalan Unhas ini, tentunya akan sangat mendukung program tol laut milik pemerintah Republik Indonesia.
Baca: Menurut Rocky Gerung, Bukan Prabowo Subianto Tapi Emak-emak & Kampus Lumpuhkan Jokowi di Pilpres
Baca: 6 Pemain Baru PSM Ternyata Hasil Masukan Robert. Setelah Pamit, Robert Yakin PSM Tetap Tangguh
Baca: Ini Syarat Pelatih yang Ingin Gantikan Robert Alberts di PSM
"Karena prodi Transportasi ini, lulusannya tidak hanya memahami manajemen transportasi laut. Namun juga bisa menjembatani dengan berkembangnya industri galangan kapal, baik itu untuk bangunan baru atau reparasi," kata Buana.
Hasil dari FGD ini bakal dilanjutkan dalam Pertemuan Masyarakat Maritim dan event Maritime Expo & Investment Forum pada 28-31 Maret 2019 mendatang.
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Ketua Panitia HBH Ikatek Unhas 2019 Anwar Mattawappe turut mendukung FGD yang mengangkat tema Mempercepat Pengembangan Industri Maritim di Sulawesi Selatan.
Anwar Mattawappe menjelaskan, seiring meningkatnya jumlah alumni Teknik Perkapalan Unhas, ironisnya industri perkapalan di Sulsel malah menurun setelah dilihat dari jumlah galangan.
Sehingga pada tahun ini, HBH Ikatek Unhas yang mendelegasikan ISP sebagai panitia, sengaja mengangkat tema tentang Maritim.
Baca: Siapa Pemain Sinetron yang Pernah Terlibat Prostitusi Artis? Robby Abbas: Sekarang Sudah Hijrah!
Baca: Potret Stephanie Poetri Anak Titi Dj yang Mirip Kareena Kapoor, Beda Banget dengan 10 Tahun Lalu
Baca: VIDEO : Sambutan Antusias Suporter di Latihan Perdana PSM Makassar
"Terutama bagaimana meningkatkan atau mengembalikan budaya Maritim Sulsel sebagai aset kemanjuan teknologi di Indonesia," ujarnya.
"Jadi alumni terbaik perkapalan itu lahirnya di Sulsel, Unhas, tapi mereka berkonstribusi di luar Sulsel. Jadi kita harap para pekerja Maritim alumni Teknik Unhas kembali ke-sini (Sulsel) bahwa mereka adalah masyarakat Maritim untuk memajukan Sulsel," jelasnya.
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com
(*)