Duit Tak Ada, BHP Habis, RSUD Bulukumba Rujuk Pasien ke Rumah Sakit Lain
Untuk membayar klaim tersebut, pihak RS mendapat dana talangan dengan mengutang di Bank Syariah Mandiri
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Puluhan pesien Hemondialysis (HD) atau pasien cuci darah yang masuk di RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, harus dirujuk ke rumah sakit lain.
Hal tersebut diakibatkan karena ketidaktersediaan beberapa alat maupun obat yang masuk kategori Bahan Habis Pakai (BHP).
Sementara disisi lain, rumah sakit (RS) yang beralamat di Jl Srikaya, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu, tersebut, kekurangan dana, setelah menutupi klaim BPJS senilai Rp 12 miliar.
Untuk membayar klaim tersebut, pihak RS mendapat dana talangan dengan mengutang di Bank Syariah Mandiri sebesar Rp11,7 miliar.
"Pelayanannya tetap berjalan, kita sudah koordinasi dengan penyedia agar BHP-nya dikirim. Tapi kondisinya seperti ini, jadi harus kita rujuk," ujar Kasubag Humas dan Promosi Kesehatan RSUD Sulthan Daeng Radja, Gumala Rubiah, Rabu (9/1/2019).
Gumala menjelaskan, dari 37 orang pesien HD yang masuk, hanya tiga orang pesien yang tersisa saat ini.
Namun, tiga pasien tersebut juga belum mendapat kepastian. Pasalnya, jika pihak penyedia BHP tidak mengirimkan persediaan, tiga pasien tersebut juga bakal dirujuk.
"Ada 37 pesien, sisa tiga pasien yang bertahan hingga minggu depan. Sebagian besar sudah kita rujuk," jelas Gumala.