Bagus Bawana Putra Terduga Otak Hoax 7 Kontainer Tercoblos Ditangkap Polisi & Reaksi Tim Prabowo
Penangkapan Bagus Bawana Putra menuai reaksi beragam baik dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
TRIBUN-TIMUR.COM - Heboh isu tujuh kontainer kertas suara tercoblos di Jakarta mulai menemukan titik terang.
Polisi pada Rabu (9/1/2018) menangkap Bagus Bawana Putra terduga otak penyebar isu hoax 7 kontainer kertas suara tercoblos dari China.
Penangkapan Bagus Bawana Putra menuai reaksi beragam baik dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Apalagi penangkapan Bagus Bawana Putra juga disertai isu jika Bagus Bawana Putra adalah tim relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca: Siapa Salah? Pria Ini Kritis di Rumah Sakit Gara-gara Dikerok Istri Tetangga & Penjelasan Polisi
Baca: Siapa Sebenarnya Golfer TRG? Penyumbang Uang Kampanye Jokowi-Maruf Amin, Gimana Prabowo-Sandi?
Baca: Begini Reaksi Naomi Zaskia Disebut Calon Istri Pelawak Sule We Are Friend
Baca: Daftar Bursa Transfer Liga Inggris 2018: Chelsea Datangkan Wonderkid, MU dan City Dapat Pemain Ini
Terduga Pelaku penyebar hoaks lewat rekaman tentang tujuh kontainter surat suara telah tercoblos akhirnya tertangkap.
Dia adalah Bagus Bawana Putra yang tercatat sebagai warga Bekasi, Jawa Barat.
Pelaku berhasil dibekuk petugas di daerah Sragen, Jawa Tengah pada Senin (7/1/2019) lalu.
"Tersangka yang tinggal di Bekasi. Kami temukan tanggal 7 Januari di Sragen, Jawa Tengah," terang Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Albertus Rachmad Wibowo.
Rachmad menambahkan Bagus Bawana Putra (BBP) disebut membuat dan menyebarkan rekaman ke sejumlah platform media sosial seperti Twitter dan aplikasi WhatsApp Group (WAG).
Bagus Bawana Putra lalu berusaha menghilangkan dengan membuang seluruh barang bukti seperti ponsel dan kartu SIM, termasuk menutup akun pasca berita hoaks tersebut viral di media sosial.
Tak hanya menghilangkan barang bukti, Bagus Bawana Putra juga kabur meninggalkan kediamannya di Bekasi, Jawa Barat.
Terkait tertangkapnya Bagus Bawana Putra, sejumlah tokoh politik turut memberikan tanggapannya.
Berikut ulasannya yang dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber.
1. Arief Poyuono

Pertama ada Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono
Baca: Siapa Salah? Pria Ini Kritis di Rumah Sakit Gara-gara Dikerok Istri Tetangga & Penjelasan Polisi
Baca: Siapa Sebenarnya Golfer TRG? Penyumbang Uang Kampanye Jokowi-Maruf Amin, Gimana Prabowo-Sandi?
Baca: Begini Reaksi Naomi Zaskia Disebut Calon Istri Pelawak Sule We Are Friend
Baca: Daftar Bursa Transfer Liga Inggris 2018: Chelsea Datangkan Wonderkid, MU dan City Dapat Pemain Ini
Ia menegaskan penangkapan Bagus Bawana Putra merupakan upaya kriminalisasi.
"Akan kita lawan ini sudah kriminalisasi," ujar Arief saat dikonfirmasi Tribun, Selasa(8/1/2019) malam.
Arief juga sangat menyayangkan penangkapan tersebut dan menurutnya, polisi seharusnya menangkap sumber utama yang menyebar hoaks.
Sumber utama yang dimaksud Arief adalah adanya suara rekaman yang memberitahukan penemuan tujuh kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok berisi surat suara yang sudah dicoblos.
"Sumber utamanya yang harusnya dipidanakan," ujar Arief.
Lebih jauh Arief menjelaskan, dalam hal ini polisi juga harus mengerti dasar hukum terkait media sosial dan media massa mindstream.
"Kalau sumber di media online, media sosial berbicara, mempertanyakan masa ikut ditangkap, sementara sumber utamanya tidak. Polisi harusnya mengerti dasar hukumnya apa maknanya media sosial dan media mindstream,"kata Arief.
2. Andre Rosiade

Hal berbeda justru diungkapkan Juru Bicara Prabowo-Sandi, Andre Rosiade.
Terkait penangkapan Bagus Bawana Putra, jubir Prabowo-Sandi itu mengatakan bahwa tersangka pembuat konten hoaks tujuh kontainer surat suara itu bukanlah bagian dari relawan Prabowo-Sandi yang terdaftar di Badan Pemenangan Nasional (BPN).
Menurut Andre, pihaknya sama sekali tidak mengenal dan belum pernah bertemu dengan Bagus Bawana Putra.
"Kita tidak mengenal yang bersangkutan, sudah dicek di BPN dan juga organisasinya tidak terdaftar," terang Andre.
Sehingga menurut Andre tidak ada kaitannya sama sekali hoaks tersebut dengan kubu Prabowo-Sandi.
Terlebih menyebut hoaks tersebut berasal dari kubu Prabowo-Sandi.
Baca: Siapa Salah? Pria Ini Kritis di Rumah Sakit Gara-gara Dikerok Istri Tetangga & Penjelasan Polisi
Baca: Siapa Sebenarnya Golfer TRG? Penyumbang Uang Kampanye Jokowi-Maruf Amin, Gimana Prabowo-Sandi?
Baca: Begini Reaksi Naomi Zaskia Disebut Calon Istri Pelawak Sule We Are Friend
Baca: Daftar Bursa Transfer Liga Inggris 2018: Chelsea Datangkan Wonderkid, MU dan City Dapat Pemain Ini
"Terus terang kami tidak tahu," katanya.
BPN juga mempersilahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut kasus hoaks itu sampai tuntas.
Termasuk mencari dalang dan motif penyebaran hoaks tersebut.
"Silahkan proses oleh kepolisian," pungkasnya.
3. Fadli Zon

Terakhir ada tanggapan dari Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.
Senada dengan Andre Rosiade, Fadli Zon menegaskan bahwa Bagus Bawana Putra bukanlah relawan Prabowo-Sandi.
"Saya kira tidak ada tuh nama relawan kami yang terdaftar atas nama itu atau organisasinya," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Fadli Zon meminta polisi mencari informasi akurat dan menolak jika ada yang mengaitkan kasus hoaks tersebut dengan kubu Prabowo-Sandi.
Fadli Zon juga mengaku kubu Prabowo-Sandi kerap dirugikan dengan kasus-kasus hoaks yang terjadi belakangan ini.
Ia berharap penegakan hukum dilakukan tanpa pandang bulu.
"Kami sampaikan bahwa selama ini kami yang dirugikan dalam banyak hal, termasuk isu penegakan hukum termasuk hoaks ini selalu tumpul kepada pihak yang dianggap dekat dengan penguasa, tapi tajam terhadap oposisi atau pihak yang kritis terhadap pemerintah," keluhnya.
Tunggu Hasil Penyidikan Mabes Polri
Mabes Polri masih terus mendalami motif dari BBP, kreator dan buzzer hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pemeriksaan terhadap tersangka masih dilakukan oleh penyidik Siber.
"Proses pemeriksaan terhadap BBP masih didalami Direktorat Siber. Pada prinsipnya, Siber akan menuntaskan setuntasnya," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019).
Selain itu, Dedi mengatakan pihak Puslabfor Polri telah meneliti suara dalam rekaman suara yang beredar. Dan hasilnya, kata dia, terdapat kesamaan suara sebesar 99 persen dengan tersangka BBP.
"Jadi kesimpulannya, kesamaan suara yang beredar adalah 99 persen. Jadi sangat kuat bahwa voice berasal dari tersangka BBP," kata dia.
Di sisi lain, beredar informasi bahwa kreator hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos adalah pria bernama Bagus Bawana Putra, yang merupakan Ketua Dewan Koalisi Relawan Nasional Prabowo.
Disinggung mengenai hal tersebut, Dedi meminta awak media tidak mengarahkan tersangka BBP sebagai salah satu pendukung kubu dalam Pilpres 2019 mendatang.
Hal itu dikarenakan, pemeriksaan penyidik Siber belum selesai dilakukan terhadap tersangka. Sehingga semua pihak harus menunggu hasil pemeriksaan lanjutan dan pengembangan terhadap kasus ini.
"Jadi gini, kita tidak mengarah ke situ. Fakta hukumnya adalah BBP menyiarkan berita bohong atau hoaks. Itu konstruksi hukum secara profesional. Jadi masih melakukan pemeriksaan lanjut. Nanti ada doorstop di waktu selanjutnya (terkait BBP, - red)," tukasnya.
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com
Baca: Siapa Salah? Pria Ini Kritis di Rumah Sakit Gara-gara Dikerok Istri Tetangga & Penjelasan Polisi
Baca: Siapa Sebenarnya Golfer TRG? Penyumbang Uang Kampanye Jokowi-Maruf Amin, Gimana Prabowo-Sandi?
Baca: Begini Reaksi Naomi Zaskia Disebut Calon Istri Pelawak Sule We Are Friend
Baca: Daftar Bursa Transfer Liga Inggris 2018: Chelsea Datangkan Wonderkid, MU dan City Dapat Pemain Ini
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reaksi Tokoh Politik Pasca Tertangkapnya Bagus Bawana Putra, Penyebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara,