Wawancara dengan Rektor Unismuh, Niat Jadi Pengusaha Besar Kini Jadi Guru Besar! Begini Kisahnya
Menjadi profesor pertama dari yayasan Unismuh tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi mantan Wakil Rektor Unismuh ini.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Arif Fuddin Usman
4. Apa saja yang Anda siapkan untuk momen penting pengukuhan guru besar Anda?
Yang terpenting adalah pidato pengukuhan itu tadi. Semua harus dipersiapkan dengan baik. Selain itu, saya juga meminta kerabat-kerabat dan kolega saya agar bersedia hadir di acara ini.
5. Apa makna dan konsekuensi menyandang guru besar bagi Anda?
Guru besar adalah jabatan fungsional tertinggi dosen, maka untuk itu kita sudah capai, tapi dalam hal pengembangan dan sharing ilmu pengetahuan itu tak terbatas. Sepanjang kita mampu, itu harus terus dilakukan, kita bagi ilmu ke lainnya agar ilmu pengetahuan berkembang, baik teori maupun aplikasi.
7. Apa saja yang akan dilakukan setelah resmi dikukuhkannya sebagai guru besar?
Guru besar tak selesai sampai pada pengukuhan, tapi justru tantangan lebih berat menanti, pemikiran lebih bagus, dan berterima di masyarakat harus selalu dilahirkan, selalu up to date.
8. Setelah meraih gelar guru besar, apalagi impian yang ingin anda capai?
Saya ingin peningkatan kapasitas keilmuan. Profesor bukan berarti selesai segalanya. Justru dengan jabatan dan gelar itu, kapasitas keilmuan harus ditingkatkan lagi melalui riset, pembimbingan ke mahasiswa dan dosen.
Bagaimana kita bisa membantu dan memberikan pemikiran agar lebih mampu mengembangkan bisnis atau melahirkan enterpreneur baru, sehingga kebutuhan negara untuk jadi maju dari segi bisnis bisa tercapai.
9. Bagaimana mengaplikasikannya di Unismuh?
Dalam beberapa bulan ke depan kami akan pendampingan dosen yang berpotensi menjadi guru besar. Begitupun yang akan naik pangkat jadi lektor kepala. Ini by design, kita tak mau biarkan dosen mengurus sendiri, secara kelembagaan kita akan bantu.
Target capaian kita dua tahun ke depan akan bertambah 10 orang lagi jadi guru besar. Sekarang sudah ada posisi 6 guru besar. Lektor kepala saat ini 97 orang, kita harap penambahan 20 orang lagi juga dalam dua tahun.
10. Waktu masih kecil, sebenarnya apa cita-cita Anda? Apa pernah terpikir jadi rektor dan profesor?
Saat waktu sekolah SD sampai kuliah, saya berharap dengan ilmu ekonomi saya bisa jadi pengusaha besar, seperti pengusaha yang sukses dan berhasil membangun bisnis. Tapi ketika kuliah saya jadi aktivis mengurus lembaga kemahasiswaan, banyak bergaul dengan dosen hingga dekan, sehingga dekan saya waktu itu almarhum Asis Sangkala meminta saya jadi asisten.
Berangkat dari situ ternyata saya merasa jadi dosen itu nikmat, hingga akhirnya diangkat jadi dosen. Saya larut dalam dunia perguruan tinggi, apalagi waktu itu langsung diberi jabatan struktural sebagai wakil dekan, dekan FE, hingga wakil rektor.