Kemenag Sulsel Peringati Hari Amal Bakti ke 73 di Kantor Gubernur Sulsel, Ini Pesan Gubernur
Tetapi dengan pendekatan agama, Insya Allah yang tadinya fitnah dan hoax kita bisa ubah menjadi festival gagasan.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan memperingati Hari Amal Bakti (HAB) yang ke-73.
Peringatan HAB 73 ditandai dengan upacara yang digelar di Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumohardjo, Makassar, Kamis (3/1/2019).
Ratusan pegawai Kemenag Sulsel dipimpin langsung oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah, dan Kakanwil Kemenag Prov Sulsel H Anwar Abubakar.
Baca: Peringatan Hari Amal Bakti (HAB), Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Singgung Pilpres 2019
Baca: 2018, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar Rp 312,69 Miliar
Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah yang membacakan sambutan serentak Menteri Agama mengatakan bahwa pembentukan Kementerian Agama merupakan keputusan yang bersejarah dan memberi pengaruh besar sepanjang perjalanan bangsa dan negara Republik Indonesia hingga kini.
Berdirinya Kementerian Agama adalah untuk menjaga dan memelihara, sekaligus mengembangkan kualitas pendidikan keagamaan masyarakat kian naik peringkat.
Agar tetap dan terus terjaga kerukunan hidup antarumat beragama yang kian rekat. Dan pada akhirnya agar kualitas kehidupan keagamaan segenap bangsa makin meningkat.
Walaupun Indonesia secara formal tidak berdasar agama tertentu, tidak menetapkan suatu agama sebagai agama resmi negara, akan tetapi keterlibatan negara dan Pemerintah menyangkut kehidupan keagamaan merupakan hal nyata dan niscaya, sesuai konstitusi negara.
“Keberhasilan pembangunan kehidupan beragama sangat menentukan hari depan bangsa,” kata Nurdin Abdullah.
NA juga berharap dengan usia 73 tahun, Kementerian Agama (Kemenag) telah memberikan kontribusi besar terhadap keutuhan toleransi ummat beragama yang terjadi di Indonesia.
"Kita juga sudah ada beberapa daerah di Sulsel patut kita sebut sebagai miniatur toleransi umat beragama. Kita bisa lihat khususnya Toraja," kata Nurdin Abdullah.
Menghadapi tahun politik, Gubernur Sulsel mengharapkan peran Kementerian Agama harus lebih besar utamanya dalam meredam fitnah dan hoax di tengah masyarakat.
Tetapi dengan pendekatan agama, Insya Allah yang tadinya fitnah dan hoax kita bisa ubah menjadi festival gagasan.
“Jadi bukan lagi untuk mencederai lawan-lawan, tetapi fokus untuk meyakinkan rakyat dengan ide dan gagasan yang membangun, saya kira itu lebih penting," Nurdin menambahkan. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: