Bendera Putih Jadi Simbol Menyerah, Begini Asal Usul dan Ceritanya
tradisi mengibarkan bendera putih ini ternyata sudah digunakan sejak lama oleh bangsa Tiongkok dan Romawi
TRIBUN-TIMUR.COM - Pasti kalian udah tahu kalau mengibarkan bendera putih itu diartikan sebagai simbo menyerah.
Hal ini mungkin sering kita lihat dalam film-film maupun dari serial kartun.
Tapi, kalian tahu nggak sih gimana asal usul dan sejak kapan hal itu dimulai?
Dikutip dari hai.grid.id, tradisi mengibarkan bendera putih ini ternyata sudah digunakan sejak lama oleh bangsa Tiongkok dan Romawi untuk menunjukkan sikap menyerah.
Tercatat, hal ini sudah digunakan di masa Han Timur sekitar tahun 25 sampai 220 Masehi.
Bendera putih pertama kali digunakan sebagai tanda menyerah oleh Livy, seorang sejarawan Romawi kuno.
Di kapal Carthaginian, ia menuliskan “bulu putih dan ranting zaitun” sebagai tanda kekalahan dalam Perang Punis Kedua.
Baca: Kesan Iptu Sigit Santoso dan AKP Muhammad Tamrin Selama Menjabat di Polres Wajo
Baca: Sinopsis dan OST Film Keluarga Cemara Harta Berharga, Dulu Kaya, Tiba-tiba Jatuh Miskin
Baca: Begini Gambaran Perubahan Dunia di Jaman Now, Kamu Ada di Era Mana
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Para ahli sejarah percaya bahwa warna putih adalah warna yang mudah dikenali di tengah suasana peperangan.
Pada masa itu juga, kain putih merupakan kain yang sering digunakan dan mudah didapatkan.
Semua orang bisa memiliki bendera putih, mereka hanya tinggal mengikatnya pada sebuah tongkat sebagai tanda menyerah.
Di kebudayaan Tiongkok, warna putih merupakan lambang atas rasa duka dan kematian.
Ini lah yang menjadi alasan mereka menggunakan bendera putih sebagai tanda bahwa mereka sedang berduka karena kekalahan yang dialami.
Baca: Pengunjung Keluhkan Fasilitas Wisata Patung Yesus Tana Toraja
Baca: BAF Dana Syariah Tawarkan Reward kepada Agen, Trip ke Luar Negeri
Baca: Tinggalkan Persija Jakarta, Renan Silva Resmi Gabung Borneo FC, Susul Asri Akbar
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com
Makna bendera putih juga berkembang di dalam peperangan menjadi sebuah tanda untuk bernegosiasi terhadap lawan.
Utusan perang serta petugas kesehatan menggunakan bendera putih untuk memberikan tanda bahwa mereka jangan diganggu ketika sedang mengangkut orang-orang yang terluka pada saat perang.
Berabad-abad setelahnya, bendera putih yang memiliki berbagai makna ini disepakati secara umum di Jenewa dan Den Haag menjadi satu arti saja.
Bendera putih pun dijadikan simbol sakral dan nggak bisa diganggu gugat yang fungsinya sebagai pelindung bagi pembawanya agar terhindar dari berbagai serangan.(*)