Sosok Ali Kalora Bos Teroris Poso yang Mutilasi Warga Toraja Lalu Tembak Polisi di Parigi Moutong
Siapa sosok Ali Kalora bos teroris Poso yang diduga mutilasi warga Toraja lalu tembak dua polisi di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng)?
Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
Baso yang membonceng Bripka Andrew turun membersihkan ranting tersebut guna membuka akses jalan. Saat itulah, serangan datang dari kelompok yang diduga teroris.
“Setelah Bripda Baso turun dari kendaraan langsung di tembak dari arah belakang kiri (posisi ketinggian) dan mengenai bahu sebelah kiri dan bokong,” tutur Dedi.
Melihat temannya ditembaki, Bripka Andrew berupaya memberikan perlawanan dengan tembakan balasan.
Namun Bripka Andrew terlebih dulu terkena tembakan di bagian punggung sebelah kiri atas, dan punggung sebelah kanan serta kaki kanan hingga mengalami patah tulang.
Lebih lanjut, kata Dedi, polisi melawan dengan menembak balasan ke arah punggung gunung dan lereng gunung. Polisi berupaya mengejar pelaku penembakan.
“Teman-teman yang di belakang kurang lebih 15 orang turun juga langsung melakukan pengejaran dan penembakan. Para pelaku melarikan diri ke atas gunung,” tutur Dedi.
Setelah selama kurang lebih 30 menit bertahan di lokasi, tim dapat mengevakuasi dua anggota yang terkena tembakan dan langsung menuju Puskesmas Sausu untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Sosok Ali Kalora

Ali Kalora alias Ali Ahmad merupakan pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Dilansir Wikipedia, Ali lahir di Kalora, Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah.
Nama 'Kalora' di namanya, diambil dari wilayah tempatnya dilahirkan, sehingga nama Ali Kalora seringkali digunakan di media massa.
Dia memiliki seorang istri yang bernama Tini Susantika, alias Umi Farel. Perempuan ini ditangkap Satgas Tinombala dalam keadaan hamil delapan di daerah Poso Kota, Sulawesi Tengah, 11 Oktober 2016 lalu.
Pada 18 Juli 2016, setelah kematian Santoso, Ali Kalora diduga menggantikan posisi Santoso sebagai pemimpin di kelompok MIT bersama dengan Basri.
Setelah Basri ditangkap Satgas Tinombala, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menetapkan Ali Kalora adalah target utama dari Operasi Tinombala.(kompas.com/tribunpalu.com/tribunnews.com)