Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kadis Pertanian Gowa Sebut Cuaca Ekstrem Tak Pengaruhi Bibit Padi

hasil pertanian di wilayah Kabupaten Gowa untungnya tidak terpengaruh adanya cuaca ekstrem

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Nurul Adha Islamiah
zoom-inlihat foto Kadis Pertanian Gowa Sebut Cuaca Ekstrem Tak Pengaruhi Bibit Padi
Ary Maryadi/Tribungowa.com
Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Gowa, Sugeng Priyatno. 

Laporan Wartawan Tribun Timur Ari Maryadi

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Cuaca ekstrem dengan curah hujan yang sangat tinggi terus mengguyur wilayah Kabupaten Gowa dalam dua pekan ini.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Gowa, Sugeng Priyatno mengatakan, hasil pertanian di wilayah Kabupaten Gowa untungnya tidak terpengaruh adanya cuaca ekstrem ini.

Menurut Sugeng, pertanian saat ini masih dalam tahapan masa tanam. Sugeng mengaku telah melakukan berbagai upaya, salah satunya memperbaiki saluran pembuangan di setiap sawah milik petani.

Baca: Cara Wudhu Dikomentari Mahfud MD, Reaksi Sandiaga Uno: Isu di Luar Ekonomi tak Kami Tanggapi

Baca: Sosok Ali Kalora Bos Teroris Poso yang Mutilasi Warga Toraja Lalu Tembak Polisi di Parigi Moutong

Baca: Kronologi Ayah dan 2 Anak Tewas Mengenaskan karena Foto Bareng di Air Terjun, Ini Kisah Pilunya

Sementara, untuk petani yang belum menanam, akan ditunda satu hingga dua hari, sampai volume air akibat hujan ini menurun.

"Secara umum, musim hujan kali ini pengaruhnya tidak terlalu besar, karena petani saat ini pada posisi baru menanam, atau baru memasuki musim tanam," kata Sugeng.

Sugeng melanjutkan, prediksi puncak panen nantinya akan berada pada akhir maret hingga awal April. Masa itu merupakan peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Sugeng mengaku terus mengupayakan perbaikan saluran pembuangan mengingat Kabupaten Gowa merupakan daerah rawan banjir.

Kemudian pada saat panen pun, pihaknya akan menyediakan alat pengering untuk gabah-gabah yang telah di panen, jika suatu saat terjadi hujan dan tidak memungkinkan untuk menjemur gabah.

Menurut Sugeng, Dinas Pertanian terus mendampingi petani dengan asuransi jika mengalami gagal panem diatas 75 persen.

"Kami akan tekan kerugian petani jika terjadi gagal panen diatas 75 persen dengan memberikan asuransi," ujarnya.

Berbicara terkait kuantitas, berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), data sementara yang diperoleh, untuk gabah yang telah dihasilkan selama 2018 mencapai 420.000 ton.

"Itu untuk data sementara dari BPS, semoga 2018 kita bisa lampaui tahun 2017, dimana tahun lalu kita 408.000 ton gabah kering panen yang kita peroleh, kalau di konversi menjadi beras, sekiranya 240.000 ton," terang Sugeng.

Dirinya juga menuturkan, target di 2019, semoga hasil panen akan lebih meningkat, jika memacu pada RPJMD maka Gowa harus mencapai 408.000 ton seperti yang telah dicapai sebelumnya.

Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved