Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kementerian Pertanian atau Kementan Dorong Kemitraan dan Hilirisasi Nanas Subang

Berangkat dari potensi ini, Kementerian Pertanian atau Kementan RI terus berupaya untuk mendorong kemitraan dan hilirisasi.

Editor: Edi Sumardi
Kementerian Pertanian atau Kementan Dorong Kemitraan dan Hilirisasi Nanas Subang - nanas-subang-1-29122018.jpg
DOK KEMENTAN RI
Kementerian Pertanian atau Kementan Dorong Kemitraan dan Hilirisasi Nanas Subang - nanas-subang-2-29122018.jpg
DOK KEMENTAN RI
Kementerian Pertanian atau Kementan Dorong Kemitraan dan Hilirisasi Nanas Subang - nanas-subang-3-29122018.jpg
DOK KEMENTAN RI
Kementerian Pertanian atau Kementan Dorong Kemitraan dan Hilirisasi Nanas Subang - nanas-subang-4-29122018.jpg
DOK KEMENTAN RI

Luas mencapai 2.100 hektar.

Bila petani menggunakan benih seadanya dari tanaman yang ada, hasil buah ukuran lebih kecil dan produktivitas berkurang.

"Makanya perlu diperkenalkan teknik benih dan budidaya yang baik. Dinas Pertanian memberdayakan kelompok tani, mengarahkan peremajaan kebun nanas dan meningkatkan produktivitas. Kuncinya ada pada penggunaan benih mahkota yang bagus dan pemupukan," ujarnya.

"Untuk kualitas nanas masuk supermarket dan ekspor, produk nanas harus dijaga dengan teknologi pasca panen hingga packaging yang baik," tambahnya.

Ketua Kelompoktani Mekarsari Maju Desa Sarireja Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Afrizal Ali mengatakan pihaknya mengelola 63 hektar dengan 50 petani nanas sudah bermitra dengan industri selai.

Setiap tahun memasok 500 ton atau seminggu 20 ton, dengan harga flat Rp 4.500 per kg, sedangkan harga impasnya atau Break Event Point (BEP) Rp 2.500 per kg.

"Apabila dibudidayakan dengan mulsa dan pemupukan yang baik dengan hasil 2 sampai 4 kilogram per buah. Sedangkan bila dikelola biasa saja tanpa mulsa dan pupuk cukup BEP Rp 1.000 per kilogram tapi hasilnya juga rendah hanya 1 hingga 1,5 kilogram per buah," ujarnya.

Jadi, lanjutnya, dengan proses budidaya yang baik, tanaman diremajakan, dipupuk dan diberi ZPT tepat waktu, akan menghasilkan jauh lebih menguntungkan dari pada tanaman diperlihara sekedarnya.

"Intinya budidaya nanas yang menguntungkan itu, petaninya harus berani ambil tindakan, jangan takut menggunakan pupuk yang mahal asal memberikan produksi dan kualiatas yang bagus," katanya pungkas.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved