Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Selain Sisca Icun Sulastri, 3 Kasus Gigolo Bunuh Pelanggan Hingga 'Servis' Tante Silvi ke Brondong

Kasus tewasnya Sisca Icun Sulastri (34), seorang ibu muda, di tangan gigolo Hidayat

Penulis: Ilham Arsyam | Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Sisca Icun Sulastri 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus tewasnya Sisca Icun Sulastri (34), seorang ibu muda, di tangan gigolo Hidayat menjadi perbincangan publik.

Hal ini lebih disebabkan karena ternyata pelaku seorang gigolo. 

Selain itu, Hidayat juga ternyata punya istri dan seorang anak.

Sementara, Sisca Icun Sulastri single parent 5 anak.

Kasus gigolo membunuh pelanggannya ternyata bukan kali ini saja terjadi.

Baca: Sisca Icun Sulastri yang Tinggal di Apartemen Selalu Pulang ke Rumah Orangtuanya di Kampung

Ada beberpa kejadian sebelumnya, dimana gigolo menghabisi nyawa wanita pelanggannya dengan berbagai alasan. 

Meski yang paling sering menjadi alasan adalah persoalan tarif.

Berikut 4 kasus pembunuhan yang dilakukan gigolo (lelaki pemuas nafsu) kepada wanita pelanggannya seperti dirangkum Tribun Timur.

1. Dedi Purbianto dan Deli Cinta Sihombing

Dedi Purbianto (28), menjadi tersangka pembunuhan Deli Cinta Sihombing Desember 2017.

Dedi mengaku baru saja menjalani profesi sebagai pemuas nafsu wanita alias Gigolo.

Menurut pengakuan Dedi Purbianto, sebelumnya ia pernah bekerja di Malaysia.

Dedi Purbianto dan Deli Cinta Sihombing
Dedi Purbianto dan Deli Cinta Sihombing (DOK PRIBADI/HO)

Setelah itu, ia lalu kembali pulang ke Batam dan memulai pekerjaan sebagai bartender.

“Saya sebelumnya kerja di Malaysia. Saya baru balik 2015,” kata dia.

Dari sanalah ia pun kenal dengan beberapa kawan dan sering ke beberapa tempat hiburan.

Dari perkenalan itu, kemudian ia dikenalkan kepada dunia untuk melayani wanita yang kehausan seks.

Dari sana, ia mengaku dibuatkan akun di aplikasi Badoo.

Baca: Nekat Bunuh Sisca Icun Sulastri saat Kencan, Segini Tarif Hidayat yang Gigolo

Setelah dibuatkan dan mempunyai akun sendiri, akhirnya Dedi mulai belajar dengan menggunakan aplikasi tersebut.

Kemudian ia mulai mengikuti tren di aplikasi tersebut. 

Sebagai pemain baru, ia pun mengaku baru empat kali melayani wanita yang kesepian.

“Baru empat orang,” kata dia.

Ketika ditanya tarif, Dedi Purbianto mengaku tarifnya pun berbeda-beda.

Perihal tarif ini sangat tergantung dari kesepakatan pelaku dan calon penerima jasanya.

"Tarifnya berbeda-beda,” kata dia lagi.

Semua konsumennya itu adalah kenalan yang berada pada aplikasi Badoo.

“Semuanya kenal dari sana," ujarnya lagi.

Menurut keterangan Kapolresta Barelang, Kombes Hengki, Dedi Purbianto sudah dua kali kencan dengan Deli Cinta Sihombing.

“Yang pertama disepakati tarifnya, Rp 1,5 juta, tapi baru dibayar Rp 200 ribu,” kata Hengki.

Selanjut, keduanya berjanji ketemu dan kembali berkencan. Namun, usai itu, Dedi kembali menangih uang itu.

“Terus korban menjawab, 'tunggulah sebentar. Aku saja belum pakai baju',” kata dia.

Tersangka kesal karena disebut anjing, lalu mencekik korban.

2. Wanudya Minola Ginting dan Erlangga Bakti

Seorang gigolo diduga menjadi otak pembunuhan wanita bernama Wanudya Minola Ginting (26).

Pembunuhan itu terjadi di Apartemen Green Park View Tower F, lantai 11 nomor 22, Duri Kosambi, Jakarta Barat, Maret 2013.

Polisi menetapkan dua orang tersangka.

Salah satu tersangka disebut-sebut adalah gigolo, yaitu Erlangga Bakti (EB), 27 tahun.

Seorang tersangka lainnya, Arfan Makmur (AM), 29 tahun, tak lain adalah teman Erlangga.

Menurut Rikwanto, dalam pemeriksaan awal, kedua tersangka mengakui membunuh korban karena sakit hati. 

Selain itu, kata penyidik, antara korban dan tersangka Erlangga memiliki hubungan khusus.

"Dari pemeriksaan, EB itu kekasih korban dan dia itu juga gigolonya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Toni Harmanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/3/2013), kepada Kompas.com.

Toni menjelaskan, setiap kali berhubungan intim, korban membayar EB sebesar Rp 2 juta."Mereka sudah menjalin hubungan sejak 5 bulan lalu. Setiap kali akan berhubungan badan dengan EB, selalu Wanudya yang menghubungi," kata Toni.

"Ada perasaan, mentang-mentang sudah membantu tersangka, korban seenaknya memperlakukan tersangka. Tersangka merasa 'dibeli' oleh korban," tutur penyidik mengutip keterangan tersangka.

3. Michael Putra Hododjo dan Tante Silvi

Michael Putra Hododjojo (19) menjadi tersangka pembunuhan Tante Silvi Wulur (37) 2009 lalu.

Michael membunuh Tante Silvi dengan menggunakan badik.

Kepada polisi Michael mengaku membunuh tante jelita asal Tomohon, Sulawesi Utara itu karena sakit hati.

Saat datang ke rumah kos sang tante, Michael Putra Hododjojo ditegur korban.

Korban kesal karena Michael Putra Hododjojo menghilang dan tak bisa dihubungi.

Michael Putra Hododjojo pun berkilah ia menghilang karena Tante Silvi berulang kali mengingkari janji hendak membelikan rumah untuknya.

Perselisihan yang awalnya masih diwarnai cumbu rayu lama-lama memanas oleh kata bersambut kedua insan.

Tante Silvi yang merasa selama ini telah membahagiakan sang berondong, mulai menghujani pujaannya dengan ucapan keras.

Michael Putra Hododjojo pun tersinggung.

Tangan Michael Putra Hododjojo melayang ke wajah Tante Silvi, tapi luput mencapai sasaran karena Tante Silvi cekatan menghindar.

Michael Putra Hododjojo lalu mengulang tindakannya, korban menangkis.

Michael Putra Hododjojo naik pitam dan…plaaaak, tamparan ketiga mendarat di wajah perempuan cantik itu.

Rupanya Michael belum puas. Ia lalu mengikat tangan dan kaki korban. Michael lalu menghunus badik yang selalu ia bawa. Berkali-kali Michael menikam pinggang Tante Silvi dan mencekik lehernya dengan tali. Korban roboh bersimbah darah di rumah kosnya di Jalan Bhakti, Kebon Bawang, Tanjung Priok.

Jenazah Tante Silvi ditemukan warga, 11 Januari 2009, pukul 14.00.

Kepada polisi Michael Putra Hododjojo mengaku sudah dua bulan berhubungan intim dengan Tante Silvi.

Awalnya, hubungan keduanya cuma sebatas hubungan berondong dengan kekasih gelapnya, lalu meningkat menjadi hubungan antara gigolo dan pelanggannya.

Setiap usai berhubungan intim, Tante Silvi membayar Michael Putra Hododjojo.

Hubungan tersebut lama-lama menjadi hubungan dua kekasih, terutama setelah Tante Silvi menjanjikan akan membelikan rumah untuk Michael.

4. Sisca Icun Sulastri dengan Hidayat

Terbaru, kasus tewasnya Sisca Icun Sulastri di Apartemen Kebagusan City, Jakarta Selatan.

Wanita Sisca Icun Sulastri ditemukan tewas tanpa busana di kamarnya.

Sisca Icun Sulastei ternyata dibunuh Hidayat (22) pria yang dibayarnya sebesar Rp 2 juta untuk diajaknya berkencan.

Sisca Icun Sulastri dan Hidayat alias HD yang ditangkap.
Sisca Icun Sulastri dan Hidayat alias HD yang ditangkap. (HO)

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Andi Sinjaya Ghalib mengatakan, Siska Icun Sulastri menghubungi Hidayat sejak Minggu (16/12/2018) pagi. 

Siska Icun Sulastri meminta Hidayat menemaninya di kamar apartemen Kebagusan City, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tower A.

Permintaan Siska Icun Sulastri pun bergayung sambut.

Hidayat mendatangi apartemen Kabagusan City pada Minggu (18/12/2018), sekira pukul 17.30 WIB. 

Hidayat menunggu Siska Icun Sulastri di kolam renang. 

Siska Icun Sulastri lalu menjemput Hidayat di kolam renang.

Keduanya lalu menuju kamar Siska Icun Sulastri di Apartemen Kebagusan City.

Setiba di kamar apartemen, Siska Icun Sulastri berganti pakaian transparan.

Namun, Hidayat memilih meminta uang yang dijanjikan Siska Icun Sulastri sebesar Rp 2 juta.

Permintaan Hidayat tersebut ditolak Siska Icun Sulastri. 

Siska Icun Sulastri meminta Hidayat menemaninya terlebih dahulu dan mengancam akan melaporkan peristiwa tersebut ke istri pelaku.

"Korban dan pelaku berdebat, hingga pelaku nekat mengambil pisau untuk mengancam korban," kata Kompol Andi Sinjaya dalam keterangannya.

Buntutnya, korban dan pelaku pun berebut pisau hingga baju korban tanggal. Bahkan, sejurus kemudian pelaku menusuk bagian ulu hati, dan pinggang kanan korban sebanyak dua kali.

"Korban masih melawan dan berteriak hingga disekap oleh pelaku menggunakan tangannya, pelaku pun kembali menusuk nadi lengan kiri korban," papar Andi.

Akhirnya, korban pun terlihat sudah tidak memberikan perlawanan dan Hidayat segera pergi membawa dompet dan unit handphone korban serta pisau yang digunakannya untuk menusuk korban.

"Dalam perjalanan pulang, pelaku membuang dompet, pisau, jaket, dan kaosnya, sementara handphone korban disembunyikan di kuburan sekitar," ujar Kompol Andi Sinjaya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved