Prof Andalan Berencana Hadirkan Kereta Listrik di Sulsel
Terkait dengan hal tersebut, para investor asing pun rupanya menyambut baik kesempatan yang diberikan oleh Nurdin.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Nurul Adha Islamiah
Tanpa Tunggu Kereta dari Barru
Lantas bagaimana dengan proyek kereta api yang dibangun Kementerian Perhubungan RI di Barru yang juga akan ditembuskan ke Makassar?
Menanggapi hal tersebut, Taufik tidak ingin mengomentari hal itu terlalu dalam, pasalnya proyek ini ditangani langsung pemerintah dan sumber anggarannya dari pemerintah.
Sedangkan LRT yang akan dibangun di Makassar, akan dibangun murni dari dana investor.
Baca: Sittiara Harap Guru Kembangkan Seni Tradisional di Sekolah
Baca: Foto-foto Cantiknya Firda Fitria, Gadis Jeneponto dengan Uang Panaik Rp 130 Juta, Emas & 1 Ton Beras
"Ini yang membedakan nanti, kalau pemerintah kan menunggu anggaran cair dan di usulkan. Kalau LRT nanti murni investor," katanya.
Adapun cara agar LRT ini berjalan lancar, diupayakan tidak dilakukan pembebasan lahan.
"Kita menghindari pembebasan lahan. Karena pembebasan lahan ini bisa menghambat proses," katanya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah saat dikonfirmasi mengenai kerjasama dengan investor asal China ini hanya tersenyum.
Ia mengaku dirinya yang memiliki kepribadian yang silent (diam) dalam bekerja ingin memberikan kejutan atas hal ini.
"Saya tuh orangnya silent. Nanti jadi baru saya promosikan. Tapi biarlah, kita sama sama berdoa agar apa yang kita harapkan bisa terwujud," ujarnya.
Nurdin juga berharap dukungan masyarakat, dan keberkahan Allah SWT agar rencana LRT di Sulsel tidak ada kendala. (sal)