Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Internetan Lewat Cahaya Bisa Lebih Cepat, Berikut Kekurangan dan Keuntungan Li-Fi

Li-Fi ini mulai diperkenalkan pada tahun 2011 dan terus menerus dikembangkan untuk mencapai kesempurnaan.

Editor: Mahyuddin
int
ilustrasi 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kebayang nggak, sih, kalau di masa depan nanti, kita nggak perlu ribet pasang beragam perangkat hanya untuk bisa internetan?

Cukup mengandalkan cahaya dari lampu bohlam, kita sudah bisa googling bahan tugas sekolah, sampai stalking sosial medianya gebetan atau mantan.

Wireles Fidelity atau yang lebih dikenal dengan sebutan WiFi, bukanlah puncak dari keajaiban teknologi komunikasi modern.

Seorang profesor dari University of Edinburg, Harald Haas, baru aja menemukan satu teknologi nirkabel yang digadang-gadang bakal menjadi pengganti WiFI di masa depan.

Bahkan, teknologi ini dikatakan punya kecepatan transfer paling kencang se-jagad.

Teknologi itu dikenal dengan nama Light Fidelity (LiFi).

Li-Fi merupakan menggunakan cahaya sebagai perantaranya.

Baca: Morula IVF Makassar Akan Hadirkan Teknologi Memantau Perkembangan Embrio

Baca: Berkat Teknologi Geomembran, Tahun Ini Petambak Garam di Pangkep Sejahtera

Jadi bisa kebanyang kan cepatnya kayak apa?

Dilansir haionline, Li-Fi ini mulai diperkenalkan pada tahun 2011 dan terus menerus dikembangkan untuk mencapai kesempurnaan.

Cara kerja Li-Fi tak seperti Wi-Fi yang menggunakan gelombang.

Li-Fi mengonversikan pancaran lampu LED menjadi sinyal elektronik yang kemudian dikonversikan lagi menjadi data.

Li-Fi diklaim memiliki kecepatan 100 kali lipat daripada Wi-Fi.

Bahkan, kita bisa mengunduh 23 DVD hanya dalam 1 detik.

Baca: Pengedar 100 Ribu Rokok Ilegal Disidang Hari Ini, Ini Agendanya

Baca: Ekspor Sulsel November 2018 Naik 8,27 Persen

Berikut kekurangan dan kelebihannya:

Lebih Cepat

Dari segi kecepatan transfer data, LiFi jelas lebih cepat dibandingkan WiFi.

Sebagai perbandingan, sampai sekarang, kecepatan tertinggi yang bisa ditangkap WiFi mencapai 7 GBps.

Sedangkan LiFi, karena mengandalkan kecepatan cahaya, LiFi mampu mencatatkan kecepatan transfer mencapai 100 Gbps!

Tak Butuh Kabel Tambahan

Untuk menggunakannya, kita nggak perlu banyak piranti atau kabel tambahan.

Yang kita butuhkan hanyalah LED sebagai sarana untuk transfer datanya.

Karena nggak menggunakan kabel dan nggak berada dalam jangkauan gelombang radio, teknologi ini diyakini mampu mengurangi polusi elektromagnetik yang dihasilkan oleh WIFi.

Baca: TRIBUNWIKI: 9 Salon di Sekitar UNM Parangtambung Makassar, Cocok Buat Lepas Penat

Aman dari Peretas

Teknologi ini nggak bisa menembus dinding, itu sebabnya, LiFi aman dari serangan peretas.

Teknologi ini juga bisa diapliasikan di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau oleh kabel optik.

Kekurangan

Meski 'base station', atau bisa ditempel di langit-langit ruangan, teknologi ini tetap membutuhkan direct line of sight atau pandangan langsung ke gadget tujuan.

Berbeda dengan gelombang radio, cahaya yang digunakan LiFi nggak bisa menembus tembok.

So, untuk menikmatinya, kita hanya bisa berselancar di dunia maya selama masih berada di satu ruangan dengan teknologi ini.

Saat ini, perangkat tersebut hanya bisa digunakan untuk jenis laptop dan PC saja.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved