Murid SD Bawakaraeng 2 Ditikam Anak SMP karena Menolak Dipalak
Namun hal itu belum dibenarkan Kompol Usman, dengan alasan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan itu.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi

TRIBUNTIMUR.COM, MAKASSAR - Kapolsek Makassar, Kompol Usman, mengungkap penyebab penikaman murid SD Bawakaraeng 2, Muhammad Fahreza (12) yang dilakukan oleh IK (13) bermula saat keduanya cekcok.
"Saat pelaku jemput adiknya, terlibat cekcok dengan korban (Muhammad Fahreza). Disitu pelaku mencabut badiknya yang disimpan di dalam sakunya lalu menikam korban," ujar Kompol Usman saat ditemui di Mapolsek Makassar, Selasa (11/12/2018).
IK diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Makassar, saat berada di inspeksi kanal Karawisi, Makassar.
"Pelaku (IK) diamankan saat pulang makan ke rumahnya di Kelurahan Maradekayya 6, saat perjalanan pulang lewat inspeksi kanal Karawisi, disitu anggota cegat pelaku," ujar Kompol Usman.
Tersiar kabar, korban (Muhammad Fahreza) dipalak pelaku sebelum ditikam. Namun hal itu belum dibenarkan Kompol Usman, dengan alasan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan itu.
Lalu apa penyebab keduanya terlibat cekcok atau adu mulut?
Ayah Muhammad Fahreza, Amin, yang dikonfirmasi awak TribunTimur.com, mengungkapkan, anak pertamanya ditikam lantaran tidak memberi uang saat dipalak pelaku (IK).
"Dia (Muhammad Fahreza) bilang dipajaki, baru tidak ada uangnya ada dua orang beng. Rp 5 ribu beng naminta nah tidak adami uangnya ini Reza," ujarnya.
Amin, sang ayah, mengaku tiap harinya memberi uang saku ke anak pertamanya minimal Rp 5 ribu dan maksimal Rp 8 ribu.
"Biasa Rp 5 ribu saya kasihkan uang saku, paling banyakmi itu Rp 8 ribu, karena kan mahalmi juga belanjaan kasihan," ujarnya.
Saat ini kondisi Reza, menurut Amin, masih lemas pasca menjalani operasi di RS Pelamonia, Makassar.