Driver Grab Ramai-ramai Pindah ke Go-Jek, Beginilah Curhat Mereka soal Perlakuan Diterimanya
Mitra pengemudi Grab akhirnya memilih pindah ke Go-Jek karena merasa diperlakukan seperti kerja rodi
"Kalau lagi bagus, sehari orderan Grab Food paling banyak cuma dapat tiga," terangnya.
Hardiansyah (27), juga pengemudi Grab, merasakan betapa beratnya mengejar pendapatan yang mencukupi saat ini.
Apalagi, tegasnya, pemasukan utamanya saat ini masih ditopang dari Grab Ride, yang tarif dan peluang insentifnya sangat rendah.
"Benar-benar harus kerja keras. Soalnya, walaupun keluar jam 5 pagi, sampai jam 5 sore belum tentu bisa dapat 20 orderan," beber Hardiansyah.
Atas dasar itu, Hardiansyah bisa memaklumi jika rekan-rekannya sesama pengemudi Grab akhirnya memutuskan pindah ke Go-Jek.
"Kalau ada yang bisa kasih lebih bagus, kenapa enggak?" ucapnya.
Pada pertengahan November lalu, ratusan pengemudi Grab memadati kantor rekrutmen Go-Jek di Jalan Kemang Timur, Jakarta Selatan.
Mereka memutuskan mendaftar ke Go-Jek karena merasa kecewa dengan kebijakan penarifan dan respons manajemen Grab yang seakan tak peduli dengan keluhan mitra pengemudi di lapangan.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ratusan Pengemudi Grab Pindah ke Go-Jek, Ini Alasannya, http://www.tribunnews.com/metropolitan/2018/12/05/ratusan-pengemudi-grab-pindah-ke-go-jek-ini-alasannya?page=all.
Editor: Sanusi