Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

ACC Desak Kejari Maros Usut Kasus Jembatan Roboh di Sawaru

Wakil Direktur Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi, Abdul Kadir mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros, untuk mengusut jembatan roboh

Penulis: Ansar | Editor: Waode Nurmin
ANSAR/TRIBUNMAROS.COM
proyek jembatan senilai Rp 1 miliar, di Desa Sawaru, Kecamatan Camba, Maros roboh, padahal masih sementara pembangunan. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Wakil Direktur Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi, Abdul Kadir mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros, untuk mengusut jembatan roboh di Desa Sawaru, Kecamatan Camba, Kamis (6/12/2018).

Kejari diminta untuk segera turun ke Sawaru dan melakukan investigasi robohmya jembatan senilai Rp 1 Miliar tersebut.

Baca: 400 UMKM Hadiri Seminar Kanwil DJP Sulselbartra

Baca: Tahun Lalu Gagal Jadi PNS, Ini Perkembangan Terbaru Nasib 10 Bidan PTT di Sidrap

Penyebab, robohnya jembatan harus dipastikan. Proyek jembatan tersebut roboh saat sementara pengejaan, Senin 3 Desember lalu.

Kadir curiga, jembatan roboh terjadi karena kontraktor memainkan atau mengurangi spesifikasi bangunan. Pasalnya jembatan roboh, bukan karena bencana alam.

"Sangat penting Kejaksaan melakukan investigasi terhadap kejadiaan jembatan roboh. Saya yakin, jembatan roboh bukan karena bencana alam, tapi ada faktor lain," katanya.

Jembatan roboh juga disebabkan, kurangnya pengawasan Dinas Pekerjaan Umum dan Kejari. Jika pengawas dari Kejari rutin turun ke lokasi, jembatan tidak akan roboh.

Para pengawas dinilai malas turun ke lokasi pembangunan, apalagi lokasinya berjarak sekira 40 kilometer dari pusat kota.

"Kami juga pertanyakan fungsi pengawasan dari Kejari dan Dinas PU. Kok bisa kebobolan. Apakah ada kesengajaan atau bagaimana," katanya.

Kadir mengaku baru pertama kali melihat jembatan di atas sungai, yang dibangun dan sanggah dengan menggunakan bambu. Menurutnya, bambu tersbut tidak mampu menahan beban.

"Kenapa jembatan di sungai, peyangganya pakai bambu. Memang ada unsur kelalaian dalam kasus itu," katanya.

Diketahui, jembatan tersebut tiba-tiba roboh, Senin 3 Desember kemarin.

Padahal di daerah sekitar jembatan sepanjang 40 meter dan lebar lima meter tersebut, tidak terjadi hujan, longsor ataupun bencana alam lainnya.

Proyek jembatan tersebut dikerjakan oleh adik kandung, anggota DPRD Maros, Amirullah Nur, Haji Aidil.

Saat ini kondisi besi tengah jembatan juga patah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kasus tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved