Sebut Rektor Petahana Jalan Sendiri, Muhammad Abdy Tawarkan Gagasan Baru
Langkah yang akan dilakukan untuk menaikan peringkat yakni peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan manajemen dan tata kelola instit
Penulis: edyatma jawi | Editor: Imam Wahyudi
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Timur, Edyatma Jawi
TRIBUNMAJENE.COM, MAJENE -- Calon Rektor Unsulbar, Muhammad Abdy mengatakan terdapat tujuh kondisi faktual Unsulbar yang harus dibenahi.
Diantaranya, kapasitas akademik dan tenaga kependidikan belum maksimal. Minimnya infrastruktur dan strandar pengelolaan labolatorium, bengkel serta studio.
Selain itu, kurangnya mutu dan persaingan perguruan tinggi disebabkan Unsulbar belum mendapatkan akreditasi institusi. Serta sebagian besar program studi masih terakreditasi C.
Perlunya peningkatan kompetensi lulusan, prestasi mahasiswa dan pengintegrasian data.
"Visi saya tadi itu berdasarkan kondisi yang ada sekrang di Unsulbar," ujar Muhammad Abdy, Selasa (4/12/2018).
Dekan Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unsulbar itu menyampaikan, Unsulbar kini berada di peringkat 2.010 dari 3.400 lebih perguruan tinggi di Indonesia.
Jika terpilih jadi Rektor, Abdy akan menggenjot peringkat sehingga Unsulbar masuk 100 besar.
Langkah yang akan dilakukan untuk menaikan peringkat yakni peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan manajemen dan tata kelola institusi dan percepatan pembangunan infrastruktur.
Selain itu akan diupayakan pula peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian serta pengabdian masyarakat. Sekaligus menggenjot prestasi dan kompetensi mahasiswa. Sehingga mampu bersaing secara global.
Kata Abdy, pada tahun awal yang perlu dibenahi yakni infrastruktur. Ia menilai Rektor Unsulbar sebelumnya telah berupaya membangun infrastruktur. Namun belum terlalu signifikan.
Jika diberi amanah, Abdy akan membentuk tim percepatan pembangunan kampus. Didalamnya akan tergabung orang Sulbar yang sukses. Seperti gubernur, DPR RI, dan pejabat lainnya.
"Dia akan meloby pusat untuk menarik dana masuk," katanya.
Menurutnya, selama ini Rektor Unsulbar hanya bergerak sendiri untuk mencari sumber pendanaan. Namun hasilnya belum maksimal.
"Selama ini pak rektor jalan sendiri mencari sponsor, tapi hasilnya belum nampak," pungkasnya.
