Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Deng Ical Resmikan Bank Sampah Asoka V Binaan PT Pegadaian

Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI meresmikan Bank Sampah Unit Asoka V, di Jl Kumala II, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalat, Senin (3/12/2018)

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Waode Nurmin
Humas Pemkot Makassar
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI meresmikan Bank Sampah Unit Asoka V, di Jl Kumala II, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalat, Senin (3/12/2018). Attachments area 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI meresmikan Bank Sampah Unit Asoka V, di Jl Kumala II, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalat, Senin (3/12/2018).

Bank sampah Asoka V ini merupakan binaan dari PT Pegadaian (Persero) Mantor Wilayah VI Makassar, melalui program The Gade Clean & Gold.

Baca: Calon Terpilih Pilkades Serentak di Kabupaten Luwu Utara, Bakal Dilantik 19 Desember Mendatang

Baca: Tim Surveyor Akreditasi Akan Periksa RS Batara Guru Belopa Selama Empat Hari

Peresmian bank sampah Asoka V ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wakil Wali Kota Makassar bersama Direktur TI dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono, disaksikan Kanwil VI Pegadaian Makassar.

Dalam sambutannya, Deng Ical menyampaikan terima kasih kepada PT Pegadaian (Persero) Wilayah V Makassar yang telah memberikan bantuan berupa motor sampah, gerobak, dan kontainer sampah.

"Dalam beberapa tahun terahir ini Pemerintah Kota Makassar telah banyak menerima bantuan CSR dari PT Pegadaian, tetapi yang paling terasa manfaatnya itu di program bank sampah," ucap Wawali Makassar ini.

Dia menjelaskan, di bank sampah bukan hanya soal kebersihan melulu yang dibicarakan, tetapi lebih pada aspek-aspek pemberdayaannya.

"Jadi di bank sampah ini sudah ada aspek ekonominya, karena memang dalam operasionalnya bank sampah ini mampu memberikan manfaat ekonomi langsung buat masyarakat dan juga pengelolanya," tutur Deng Ical.

Ia menambahkan, dulu orang berbicara sampah hanya soal hal-hal negatif saja, tapi sekarang orang bicara bank sampah, mereka bicara soal aspek ekonomi didalamnya.

"Karena sampah kotor itu sudah bisa bernilai ekonomi dan sosial, sehingga itu yang membuat partisipasi masyarakat meningkat," tambahnya.

Baca: Kemenag Bulukumba: Daftar Haji Tahun 2018, Berangkat 26 Tahun Kedepan

Baca: Tebas Leher Petani Padaelo Mandai, Begini Pembelaan Pelaku

Sementara Direktur TI dan Digital Pegadaian, Teguh Wahyono mengatakan bahwa program ini merupakan upaya dari pegadaian untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

"Saya kira program Clean and Gold ini salah satu bagian dari bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, dengan cara mengumpulkan sampah sampah non organik terutama plastik, kertas dan kardus untuk ditukar menjadi emas," katanya. (*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

ii
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved