Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Rob di Sirenja Donggala, BPBD Sulteng: Solusi Sementara Relokasi 

Warga Kecamatan Sirenja yang menjadi korban banjir rob akan direlokasi oleh Pemerintah Kabupaten Donggala.

Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ABDUL HUMUL FAAIZ
Banjir rob merendam empat desa di Kecamatan Sirenja, Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (24/11/2018). Sebagian warga memilih tetap bertahan di rumahnya menggu air laut surut. (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz) 

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Abdul Humul Faaiz

Tribunpalu.com, Palu - Warga Kecamatan Sirenja yang menjadi korban banjir rob akan direlokasi oleh Pemerintah Kabupaten Donggala.

Kondisi rumah serta fasilitas umum yang kerap terendam setip sore menjadi alasan utama warga harus direlokasi.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemda Donggala, untuk saat ini solusi sementara yaitu relokasi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provonsi Sulawesi Tengah, Dr. Ir. Bartholomeus Tandigala, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/11/2018).

Bartho berharap, agar masyarakat di empat desa terdampak bersedia untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Baca: Maia Estianty Pamer Ranjang Cinta Inilah Isi Kamar Romatis Irwan Mussry Saat Liburan

Baca: Kronologi Lengkap Tangan Mahasiswa Makassar Putus Ditebas Begal Sadis, Ini yang Terjadi Padanya Kini

Baca: TERPOPULER: Bukan Harta, Terungkap Alasan Reino Barack Putuskan Luna Maya, Pacari Syahrini?

Hal ini dilakukan oleh pemerintah agar kesehatan masyarakat lebih terjamin, khususnya anak-anak.

Apalagi gelombang rob di daerah tersebut semakin tinggi.

Namun untuk perencanaan kawasan relokasi warga terdampak, Bartho mengaku belum mengetahui secara pasti karena itu adalah wewenang pemerintah daerah setempat.

"Belum, karena itu yang tahu hanya Pemerintah Kabupaten Donggala," katanya.

Menurut Bartho relokasi adalah cara yang paling tepa saat ini. Ia pun berharap agar warga bersedia untuk direlokasi, kerena ditakuti warga tidak siap menghadapi kondisi seperti itu.

"Mungkin saja mereka tetap bertahan sebagian, tapi apakah mereka siap dengan kondisi seperti itu, saya rasa tidak. Apalagi banyak penyakit yang menghantui," katanya.

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

ii
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved