Pernah Jadi Guru Suka Rela, Tukang Pijat Ini Punya Harapan di Hari Guru
Tukang pijit Anshar Ahmad (37) pernah menjadi guru suka rela di sekolah islam Flores NTT.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Desi Triana Aswan
TRIBUNTIMUR.COM, MAKASSAR- Tukang pijit Anshar Ahmad (37) pernah menjadi guru suka rela di sekolah islam Flores NTT.
Dia menceritakan kisahnya kepada Tribun Timur, Senin (26/11/2018).
"Saya adalah guru suka rela dulu di NTT, mengajar tentang sejarah kebudayaan agama islam," katanya.
Baca: Link Live Streaming TVOne Madura United vs PSIS Semarang, Nonton Disini via Ponsel Tanpa Buffer
Baca: TRIBUNWIKI: Hilman Syah, Kiprah Awalnya Bukanlah Seorang Penjaga Gawang, Tapi Berposisi?
Meski hanya menjadi tenaga didik tanpa di bayar, Anshar sapaan akrabnya sangat antusias dalam mengajar.
"Saya suka berbagi, baik itu ilmu atau apapun yang bermanfaat bagi orang lain apalagi anak-anak," ujarnya.
Pria ini mengatakan dulunya diberi kesempatan untuk mengajar jika guru yang bersangkutan tidak di tempat.
Berlatarkan pengetahuan agama itulah, Anshar kemudian mengajar secara cuma-cuma.
Menjadi seorang guru adalah impiannya sejak duduk dibangku sekolah.
Walau tidak terwujud Anshar menyampaikan harapannya kepada guru-guru di Indonesia.
"Profesi guru tidak hanya mengajar namun, harus mendidik. Banyaknya kasus siswa-siswa yang tawuran dan tidak taat aturan itu yang harus jadi bahan perhatian untuk membenahi siswa yang bermasalah itu," ujarnya.
Baca: 7 Fakta Kehidupan Gamers Mobile Legends & PUBG yang Jarang Diketahui, Kamu Nomor Berapa?
Baca: Ruas Jalan Bonto Panno Rusak Parah, Warga Sakit-sakitan Karena Debu Tambang
Dia mengatakan kreativitas seorang guru dilihat dari kegiatan ekstrakulikuler yang digarap untuk mengatasi jenuh para siswa.
Dia juga berharap seluruh guru Indonesia selalu dalam keadaan sehat agar dapat mencetak generasi penerus yang cerdas, santun, dan mampu bersaing.
Kini Anshar berada di Makassar sambil menjual jasa tukang pijatnya.