Teco Beberkan Mantan Pemain Persija Terlibat Kasus Pengaturan Skor, Ini Nama dan Nasibnya Kini
Baru-baru ini kompetisi sepak bola di Indonesia kembali dihebohkan dengan adanya dugaan kasus Pangaturan Skor
TRIBUN-TIMUR.COM-- Baru-baru ini kompetisi sepak bola di Indonesia kembali dihebohkan dengan adanya dugaan kasus Pangaturan Skor (match-fixing) dalam pertandingan sepak bola.
Kasus pengaturan skor kembali menyeruak ke permukaan setalah empat pemain Persib Bandung dituduh menerima suap di laga kontra PSMS Medan.
Pelatih kepala Persija Jakarta, Stefano Cugurra Teco turut memberikan pandangan terkait adanya kasus match fixing dalam pertandingan sepak bola.
Baca: Persib Bandung Terpuruk, Kapten Supardi Ungkap Alasan Mario Gomez Lontarkan Tuduhan Suap
Baca: Link Live Streaming Persib Bandung vs Persija Jakarta Final Liga 1 U19
Baca: PSM Makassar Wajib Waspada! Ini Pesan Bos Bali United Jelang Laga di Mattoanging
"Saya tidak tahu mengetahui adanya kasus (match fixing) itu.
Sekarang di Indonesia belum dengar," kata Teco kepada TribunJakarta, Kamis (22/11/2018).
Pelatih berkebangsaan Brasil itu sangat menyayangkan jika persepakbolaan Indonesia kembali terjerat kasus pengaturan skor.
Namun Teco pernah mengetahui adanya kasus pengaturan skor dalam pertandingan di Liga Malaysia.
Pemain yang terjerat kasus match fixing di Liga Malaysia merupakan mantan pemain Persija Jakarta di tahun 2015, yakni Alan Acier.
Baca: Jelang Persija Jakarta vs Sriwijaya FC: Kabar Buruk dari Persija, Ini Harapan Stefano Cugurra
Baca: Jadwal Pekan 32 dan Klasemen, PSM Makassar & Persija Kandang, Persib Dicoret dari Bursa Juara?
Baca: Persib Bandung Tumbang, Persija Dekati PSM: Ini Daftar Laga Sisa 3 Tim, Hitungan Calon Juara Liga 1
"Tapi kalau di Malaysia saya pernah tahu jika ada mantan pemain Persija dari Argentina yang terlibat. Saya dengar dia (Alan Acier) pernah main di Persija dan tahun kemarin masuk penjara," jelas Teco.
Alan Acier ditangkap bersama ketiga pemain Malaysian Indian Football Association (MISC-MIFA) setelah menerima uang sekira 10 ribu sampai 30 juta ringgit (Rp 30 juta sampai Rp 90 juta) untuk memengaruhi hasil pertandingan MISC-MIFA.
Supardi Ungkap Penyebab Adanya Isu Suap
Klub sepakbola Persib Bandung tengah terpuruk.
Usai kalah dan menjauh dari pemegang puncak klasemen, terakhir Tuduhan Suap Pemain Persib Bandung juga cukup merepotkan.
Masalah isu suap dan pengaturan skor antara Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez dengan kapten tim Supardi, dianggap sudah selesai.
Ketegangan antara Mario Gomez dan Supardi akibat isu suap dan pengaturan skor diredakan oleh manajemen Persib Bandung yang mengundang mereka duduk bersama di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (21/11/2018).
Supardi mengatakan Mario Gomez sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepadanya dan pemain lainnya.
Menurut Supardi, Mario Gomez merupakan pelatih berkarakter yang tidak suka timnya mengalami kekalahan.
Pasca kekalahan dari PSMS Medan, ujar Supardi, Mario Gomez terbawa emosi karena permainan Supardi dan kawan-kawan dinilai menurun.
Ditambah ada dugaan bisikan dari asistennya, Fernando Soler, kepada Mario Gomez bahwa beberapa pemain menerima suap dan terlibat pengaturan skor.
“Dia (Mario) sudah minta maaf tadi, bahwa dia buat kesalahan. Saya katakan 'di sini beda coach'. Saya tahu dia marah dengan kondisi, mungkin terbawa oleh situasi, oke ini problem. 'Kenapa kamu (Gomez) tidak bicara seperti itu dari awal? mungkin tidak akan terjadi seperti ini.' Dia minta maaf, dia buat kesalahan," ujar Supardi
Supardi mengatakan bukan hanya Mario Gomez yang menginginkan tim selalu menang, pemain pun demikian. Karena itu, kata Supardi, tuduhan yang dialamatkan kepada pemain itu sangat tidak benar.
“Dia (Gomez) agak emosi waktu kejadian, karena dia punya karakter selalu ingin menang, pemain juga seperti itu, enggak ada pemain yang mau kalah di tim ini," katanya.
Pemain lain Persib Bandung pun sudah memaafkan kesalahan pelatih asal Argentina itu dan menganggap permasalahan sudah selesai.
"Oke no problem, kalau kamu (Gomez) bicara kamu buat kesalahan, oke semua beres, bahwa tidak mungkin terjadi di tim kita seperti yang coach duga-duga yang selama ini beredar," katanya.
Sebagai manusia biasa, Supardi mengaku menerima permintaan Mario Gomez dan sepakat untuk tidak mengungkit lagi permasalahan ini dikemudian hari.
"Permasalahan beres, Insya Allah saya berharap kepercayaan kembali tumbuh. Saya terus terang dengan masalah ini selesai, mulai tumbuh semangat lagi bawa tim kita naik tangga lagi (di klasemen),” ucapnya.
Kini, Supardi mengajak para penggawa Maung Bandung untuk mengalihkan fokusnya pada tiga pertandingan tersisa. Ia bahkan mengaku tidak sabar kembali turun dalam pertandingan di depan kontra Perseru.
"Saya tidak sabar lagi untuk menikmati pertandingan itu. Sebelumnya saya istirahat pun tak bisa tenang, keluarga tidak nyaman dengan keadaan itu. Setelah kejadian itu, saya enggak bisa tidur hanya bisa menangis mengadu kepada orang tua, Pak Haji (Umuh Muchtar) dan Pak Zainuri,” katanya.