Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prabowo Sebut Air Laut Sampai di Bundaran HI pada 2025, Ini Kata Anies Baswedan

Jawaban ini disampaikannya ketika ditanya ucapan calon presiden Prabowo Subianto yang menyebut air laut akan sampai ke Bundaran HI pada 2025

Editor: Sakinah Sudin
KOMPAS.com/ NURSITA SARI/ IST/ kolase tribun-timur.com
Prabowo Sebut Air Laut Sampai di Bundaran HI pada 2025, Ini Kata Anies Baswedan 

TRIBUN-TIMUR.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan pihaknya telah menyiapkan antisipasi terkait ancaman banjir Jakarta.

Jawaban ini disampaikannya ketika ditanya ucapan calon presiden Prabowo Subianto yang menyebut air laut sampai ke Bundaran HI pada 2025.

"Saya enggak komentar soal ramalan, saya menyiapkan tentang program yang memang sudah direncanakan pemerintah. Itu tugas saya," kata Anies di Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).

Beda Cara Gading Marten dan Gisella Anastasia Jelaskan Soal Perceraiannya, Bandingkan!

TERBARU Sistem Ranking Berlaku, Peserta Gugur Tes SKD CPNS Bisa Ikut SKB, Nilai Total Minimal 255

Ini Rekaman Kata-kata Terakhir Wartawan Jamal Khashoggi Sebelum Dihabisi

6 Fakta Video Panas Siswi SMA Viral di Medsos: Tersebar 2 Link Video hingga Ditonton di Depan Kelas

Salah satu antisipasinya dengan membangun National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Anies mengatakan, Pemprov DKI akan mendukung pemerintah pusat membangun tanggul raksasa di tengah pantai.

"Mengapa di sana dibangun program NCICD dengan pemerintah pusat? Untuk tanggul yang berada di pantai, dan itu akan kami teruskan, kami akan tuntaskan. Harapannya untuk menjaga, mengamankan," ujar dia.

Selain itu, pihaknya tidak akan membiarkan penyedotan air yang menyebabkan turunnya permukaan tanah.

Menurut Anies, Pemprov DKI tengah membangun drainase vertikal secara masif.
"Harapannya saat musim penghujan kita membantu mengisi tanah-tanah kita dengan air yang cukup," kata dia.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut bahwa air di laut utara Jakarta akan mencapai Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, pada tahun 2025.

Hal itu disampaikan Prabowo berdasarkan prediksi United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

"Air laut di bagian utara Jakarta meninggi, UN memprediksi, diperkirakan air di Tanjung Priok pada 2025 akan sampai pada Hotel Kempinski, Hotel Grand Hyatt, Bundaran HI," ujar Prabowo saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Economic Forum 2018, di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat.

Prabowo menjelaskan, warga di Tanjung Priok sudah tinggal di tengah genangan air.

Air tersebut sudah masuk ke dalam rumah mereka.

Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengungkapkan hal itu sebagai dampak perubahan iklim.

Beda Cara Gading Marten dan Gisella Anastasia Jelaskan Soal Perceraiannya, Bandingkan!

TERBARU Sistem Ranking Berlaku, Peserta Gugur Tes SKD CPNS Bisa Ikut SKB, Nilai Total Minimal 255

Ini Rekaman Kata-kata Terakhir Wartawan Jamal Khashoggi Sebelum Dihabisi

6 Fakta Video Panas Siswi SMA Viral di Medsos: Tersebar 2 Link Video hingga Ditonton di Depan Kelas

Menteri Basuki Setuju dengan Prabowo soal Banjir Jakarta

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono setuju dengan pernyataan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto bahwa sebagian daerah di Jakarta berpotensi tenggelam pada 2025 yang akan datang.

"Iya, saya juga kan dulu pernah bilang, 15 tahun lagi akan tenggelam," kata Basuki saat dijumpai di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/11/2018).
Oleh sebab itu, kini pemerintah mendorong program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) alias tanggul raksasa di laut utara Jakarta.

Tanggul raksasa itu bisa mengatur ketinggian air laut yang berhadapan langsung dengan daratan Jakarta. Meski demikian, Basuki enggan berkomentar tentang pernyataan Prabowo yang secara spesifik menyebut bahwa air laut akan sampai ke Bundaran Hotel Indonesia pada 2025.

Basuki melanjutkan, penyedotan air tanah merupakan penyebab utama turunnya muka tanah di Jakarta. Ia menyebutkan, setiap tahun, tanah di Jakarta, khususnya Jakarta Utara, turun sebanyak 10 hingga 12 sentimeter per tahunnya.

Hal ini semakin berpotensi masuknya air laut ke daratan.

"Sekarang, apa tindakannya? Karena masih ada penyedotan air tanah berlebihan, maka harus ada suplai air bersih sehingga membuat orang stop pakai air tanah dan sumur. Makanya dibikin DAM dan SPAM Jatiluhur supaya penggunaan air tanah bisa distop," ujar Basuki. "Selain itu, ya untuk emergency, ya bikin tanggul. Kalau tidak, memang kita akan tenggelam terus," lanjut dia. (Kompas.com)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved