Mengenal Sejarah Aroma Coto Gagak, Dua RI-1 Sudah Rasakan Sensasinya
Coto Makassar adalah makanan khas Makassar. Setiap orang yang berkunjung ke kota Makassar pasti menyempatkan untuk mencicipi kenikmatan
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Waode Nurmin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Nur Fajriani R
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Coto Makassar adalah makanan khas Makassar. Setiap orang yang berkunjung ke kota Makassar pasti menyempatkan untuk mencicipi kenikmatan coto. Yang berbahan dasar daging sapi dengan kuah yang enak.
Siapa yang tidak kenal dengan warung Aroma Coto Gagak Jl. Gagak No.27, Kota Makassar Sulawesi Selatan. Yang berumur 45 tahun. Yang berdiri sejak 1973.
Baca: Pemkab Barru Kucurkan Rp 337 Juta untuk Pagar dan Peralatan Parkir Kejari
Baca: Menpan RB Ubah Aturan Kelulusan SBD, Ini Tanggapan BKD Gowa
Awalnya Warung Aroma Coto Gagak didirikan oleh Bandu Dg. Kappa. Yang kemudian dikelola oleh anaknya hingga sekarang yaitu Hj .Jamaluddin Nassa (68).
Warung ini telah didatangi oleh artis, pejabat, tokoh hingga Presiden Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
" Jokowi, SBY. Kalau artis itu kayak Krisdayanti dan masih banyak lagi," Kata pemiliknya Hj Jamaluddin saat di temui Tribun Timur, Kamis (22/11/2018).
Warung Aroma Coto Gagak memiliki dua kawasan. VIP dan tradisonal.
" Kalau disini VIP sebelah istilahnya tradisional, tapi lebih banyak suka makan disebelah (baca: tradisonal),".
Untuk harga tidak ada perbedaan sama-sama ditawarkan Rp. 20 ribu dan ketupat seribuan. Untuk Es teh Rp. 5 ribu.
Yang menjadi ciri khas coto gagak adalah kuahnya. Jamaluddin juga menyebutkan Warung ini punya jargoan yaitu "lain tangan lain rasa"
" Kenapa dikatakan lain tangan lain rasa karena yang membuat coto itu tidak sama rasanya,".
" Begitu juga dengan coto gagak. Punya rasa yang khas," tambahnya.
Selain di Jl. Gagak, Warung ini juga punya cabang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Lt. 2. Cabang ini baru dibuka sekitar satu tahunan.
Kapasitas yang dapat ditampung Warung ini sebanyak 200 pembeli.