Citizen Reporter
Aziz Qahhar Mudzakkar dan 10 Ribu Dai dalam Rakernas DPP Hidayatullah di Balikpapan
Rakernas IV Hidayatullah merupakan rangkaian Silatas Hidayatullah 2018. Dibuka oleh Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr Nashirul Haq MA
Imam Nawawi
Tim Humas DPP Hidayatullah
Melaporkan dari Gunung Tembak
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Hidayatullah digelar di Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (20/11/2018) ini.
Rakernas merupakan rangkaian agenda besar Silaturrahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah 2018 yang akan diikuti lebih dari 10.000 dai dari seluruh penjuru Tanah Air. Rakernas dibuka Ketua Umum DPP Hidayatullah, DR Nashirul Haq MA.
Baca: Silatnas Dibuka Jusuf Kalla, 10 Ribu Kader Hidayatullah Kumpul di Gunung Tembak Balikpapan
Silatnas Hidayatullah 2018 digelar di Kampus Induk Hidayatullah, Gunung Tembak, Kamis-Ahad, 22 hingga 25 November 2018.
Ketua DPP Hidayatullah yang juga mantan anggota DPD RI asal Sulsel Ustad Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar berangkat ke Balikpapan dari Makassar, Rabu (21/11/2018).

Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP Hidayatullah menegaskan, sebagai salah satu ormas Islam di Tanah Air yang terus tumbuh dan berkembang, Hidayatullah hadir dan menegaskan diri untuk selalu dan tetap berkhidmat bagi NKRI bermartabat.
"Tentu kita hadir sebagai dai yang siap berproses dan terus komitmen memberikan khidmat kepada masyarakat, bangsa, dan negara, sehingga ke depan NKRI benar-benar bermartabat," jelas dalam sambutan Rapat Kerja Nasional IV Hidayatullah di Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (20/11/2018).
Mengingat berkhidmat adalah gerakan kesadaran, maka tema ini sejatinya adalah dorongan untuk terus menempa diri memberikan yang terbaik yang bisa kita lakukan kepada siapapun.
"Kita hadir ssebagai dai di negeri ini adalah dalam rangka berkhidmat, artinya terus menempa diri untuk siap melayani, berbakti dan memberikan keteladanan kepada keluarga, lingkungan, sahabat, dan masyarakat," kata Doktor Nashirul.
Nashirul lebih jauh menjelaskan bahwa berkhidmat pada intinya adalah menguatkan karakter dai sebagai warga negara, sebagai leader informal, sebagai penggerak di masysarakat, sebagai mitra pemerintah dan sahabat bagi organisasi lainnya, untuk memberikan pelayanan terbaik demi terbangunnya masyarakat yang cerdas, religius dan beradab.(*)